
parenting
7 Ciri Mimisan yang Berbahaya pada Anak, Perlu Segera Periksa ke Dokter
HaiBunda
Kamis, 28 Sep 2023 04:00 WIB

Meski cukup umum terjadi, ada beberapa ciri mimisan yang berbahaya pada anak dan sebaiknya segera diperiksakan ke dokter. Apa saja?
Ya, mimisan termasuk salah satu kondisi medis yang sering terjadi pada anak-anak. Kendati demikian, biasanya mimisan hanya berlangsung sebentar dan jarang menimbulkan kekhawatiran.Â
Namun, apabila pendarahan terjadi secara terus-menerus, berulang, atau sangat banyak, mimisan pada anak mungkin memerlukan perhatian medis.
Dikutip dari Medical News Today, sekitar 60 persen orang akan mengalami mimisan pada suatu saat dalam hidup mereka. Namun, mimisan paling sering terjadi pada anak-anak berusia antara 2 hingga 10 tahun dan pada orang lanjut usia.
Meskipun pendarahan terkadang mengkhawatirkan, hanya sekitar 10 persen kasus mimisan yang cukup serius hingga sampai memerlukan perawatan medis.
Cara mengatasi mimisan pada anak
Penting untuk tetap tenang karena sebagian besar mimisan hanya berlangsung sebentar dan tidak menunjukkan masalah serius. Untuk mengatasi mimisan pada anak Bunda dapat melakukan hal-hal berikut ini:
- Mulailah dengan mendudukkan anak dan tenangkan mereka
- Minta anak duduk tegak dan sedikit condong ke depan
- Jangan menyandarkan anak atau membaringkannya karena dapat membuat anak menelan darah, yang menyebabkan batuk atau muntah
- Jepit perlahan ujung hidung anak di antara dua jari menggunakan tisu atau handuk bersih dan biarkan anak bernapas melalui mulut
- Terus berikan tekanan selama sekitar 10 menit, meskipun pendarahan sudah berhenti
- Jangan menutup hidung anak dengan kain kasa atau tisu
- Hindari menyemprotkan apapun ke dalam hidung anak
Ciri mimisan yang berbahaya pada anak
Seperti disebutkan sebelumnya, anak-anak yang mengalami mimisan biasanya tidak memerlukan perhatian medis. Kebanyakan mimisan hanya berlangsung sebentar, dan biasanya anak dapat diobati secara mandiri di rumah.
Namun, orang tua perlu memahami apa saja ciri mimisan yang berbahaya pada anak, di antaranya seperti:
- Frekuensi sering terjadi
- Perubahan dari pola yang biasa ke pola yang baru
- Terjadi bersamaan dengan tanda-tanda mudah berdarah atau memar lainnya
- Dimulai setelah anak minum obat tertentu
Selain itu, mimisan juga memerlukan perhatian medis darurat jika:
- Berlanjut setelah 20 menit memberikan tekanan pada hidung anak
- Terjadi setelah anak mengalami cedera kepala, jatuh, atau ada pukulan ke wajah
- Disertai dengan sakit kepala hebat, demam, atau gejala lain yang mengkhawatirkan
- Hidung anak tampak memar atau patah
- Anak menunjukkan tanda-tanda kehilangan banyak darah, seperti tampak pucat, kurang energi, pusing, atau pingsan
- Anak batuk atau muntah darah
- Anak mengalami kelainan pendarahan atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah
Penyebab mimisan pada anak
![]() |
Kebanyakan mimisan adalah mimisan anterior, artinya pendarahan terjadi di bagian depan hidung yang lunak. Area hidung ini banyak mengandung pembuluh darah kecil yang bisa pecah dan berdarah jika teriritasi atau meradang.
Sementara itu, mimisan posterior terjadi di bagian belakang hidung dan jarang terjadi pada anak-anak. Mimisan jenis ini cenderung lebih berat dan lebih sulit dihentikan pendarahannya.
Iritasi pada pembuluh darah adalah penyebab umum mimisan anterior. Beberapa hal yang dapat mengiritasi pembuluh darah di hidung, antara lain:
- Kebiasaan mengupil
- AlergiÂ
- Cedera atau pukulan pada hidung atau wajah, misalnya karena terbentur bola atau terjatuh
- Sinusitis, pilek, flu, dan infeksi lain yang memengaruhi saluran hidung
- Polip hidung
- Penggunaan semprotan hidung secara berlebihan
Penyebab mimisan yang kurang umum pada anak-anak antara lain:
- Kondisi yang mempengaruhi perdarahan atau pembekuan darah, seperti hemofilia
- Obat-obatan tertentu, termasuk pengencer darah
- Penyakit jantung
- Tekanan darah tinggi
- Kanker
Pencegahan mimisan pada anak
Meskipun tidak semua mimisan pada anak dapat dicegah, orang tua dapat mengambil langkah-langkah untuk membantu mengurangi terjadinya mimisan. Beberapa di antaranya seperti:
- Gunakan obat semprot hidung saline untuk menjaga kelembapan hidung anak
- Gunakan humidifier di kamar tidur anak untuk mencegah udara mengering
- Menjaga kuku anak tetap terpotong untuk mencegah cedera akibat mengupil
- Jika perlu ajarkan anak untuk memakai alat pelindung diri yang sesuai selama berolahraga atau aktivitas lain yang memungkinkan terjadinya cedera pada hidung
Demikian ulasan tentang ciri mimisan yang berbahaya pada anak. Ingat, meski mimisan dianggap sebagai kondisi yang umum terjadi pada anak-anak, tetapi segera ke dokter jika anak tampak pusing atau melemah.Â
Penting juga untuk segera mencari pertolongan medis jika pendarahannya sangat banyak, tidak berhenti setelah 20 menit, atau terjadi setelah terjatuh atau cedera kepala.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Coba 4 Resep MPASI Ini Bun, Bisa Dongkrak Berat Badan Bayi

Parenting
10 Cara Menambah Tinggi Badan Anak, Mulai dari Olahraga Tepat hingga Makan Bergizi

Parenting
3 Eksperimen Sederhana untuk Isi Kegiatan Si Kecil di Rumah, Seru Bun!

Parenting
5 Cara Mengatasi Batuk pada Anak yang Bisa Bunda Lakukan di Rumah

Parenting
4 Obat Tradisional Anak Mimisan, Kangkung hingga Kulit Kacang Tanah


7 Foto
Parenting
Potret 7 Anak Artis saat Menikmati MPASI, Ekpresinya Cute dan Gemas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda