PARENTING
7 Cara Mengatasi Emosi Anak yang Meledak-ledak di Usia 4 Tahun
Kinan | HaiBunda
Rabu, 22 Nov 2023 10:50 WIBPerkembangan emosi menjadi salah satu hal yang sedang naik turun dialami oleh seorang anak, terutama di 4 tahun pertama usianya. Lalu bagaimana cara mengatasi emosi anak yang meledak-ledak?
Dikutip dari Healthline, anak usia prasekolah memiliki pendapat sendiri dan perasaan yang mulai peka. Selain itu, keinginannya untuk menjadi mandiri pun semakin besar seiring waktu.
Hal ini membuat Si Kecil, termasuk anak usia 4 tahun, rentan mengalami tantrum atau ledakan emosi. Tantrum terjadi ketika anak tidak tahu cara mengekspresikan diri sepenuhnya atau ketika mereka tidak tahu cara melakukan sesuatu yang sangat ingin mereka lakukan.
Bunda juga mungkin memperhatikan adanya ledakan emosi ketika anak sedang berada dalam situasi tertentu, misalnya saat sangat lelah, lapar, atau sakit.
Anak-anak mungkin mulai mengalami tantrum di usia 1 tahun, kemudian berlanjut hingga usia 2 atau 3 tahun, tetapi bisa juga lebih lama lagi. Secara umum, tantrum adalah hal yang normal terjadi pada anak-anak. Hal ini akan memudar begitu anak mampu mengomunikasikan perasaan dan kebutuhannya dengan lebih baik.
Cara mengatasi emosi anak yang meledak-ledak
Saat emosi anak sedang meledak-ledak, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua. Namun, sebelum melakukan hal lain, Bunda harus memastikan anak berada dalam situasi aman. Khususnya jika mereka sering melakukan respons yang melukai diri secara fisik.
Berikut beberapa cara mengatasi emosi anak saat sedang meledak seperti dilansir berbagai sumber:
1. Diamkan terlebih dahulu
Salah satu cara terbaik menghadapi anak saat tantrum adalah dengan tetap tenang dan mengabaikan perilaku tersebut. Jika anak mengamuk untuk mendapatkan perhatian Bunda, mengabaikannya akan membuat pendengarnya menjauh.
Pada saat yang sama, Bunda sebaiknya 'mengabaikan' sambil tetap memperhatikan untuk memastikan anak masih dalam kondisi aman.
2. Pengalihan
Jika Si Kecil memang mudah marah sejak dini, Bunda mungkin bisa mengalihkan perhatian anak ke tugas atau aktivitas lain. Ini cukup efektif untuk mengatasi amarah frustrasi.
Misalnya saat melihat anak mengalami kesulitan dengan suatu mainan, pertimbangkan untuk mengalihkan perhatiannya ke mainan, puzzle, atau permainan lain yang sesuai dengan usianya.
3. Arahkan menyampaikan perasaan secara verbal
Anak usia 3-4 tahun memiliki keunggulan dibandingkan anak yang usianya lebih muda karena Bunda dapat mulai mengajari mereka cara mengatasi emosi. Setelah anak sedikit tenang, cobalah mengatakan sesuatu seperti: 'Marah bukanlah cara untuk menarik perhatian Bunda, yuk berlatih menggunakan kata-kata untuk mengungkapkan perasaan kita.'
Meskipun hal ini tidak akan langsung membuat anak mengungkapkan emosi terdalamnya dengan cara yang dapat dimengerti, mereka mulai paham perlunya mengungkapkan perasaan secara verbal.
4. Beri anak jeda waktu
Jika ledakan emosinya sangat keras atau mengganggu, Bunda mungkin perlu memberi anak ruang untuk istirahat sejenak alias time-out.
Kisaran waktu yang tepat untuk time-out pada usia ini adalah sekitar 4-5 menit. Ini akan memberi anak kesempatan untuk menenangkan diri, sehingga nantinya bisa lebih mudah diajak bicara tentang perasaannya.
5. Berikan contoh yang baik
Anak akan memperhatikan dan cenderung meniru perilaku orang tua, termasuk melihat bagaimana Bunda menangani masalah sepanjang hari. Jadi, jika emosi Bunda sering meledak-ledak, cobalah mundur selangkah dan bereaksi dengan lebih tenang.
6. Bersikaplah konsisten
Apa pun langkah yang Bunda lakukan, konsistensi adalah kuncinya. Memang melelahkan jika Bunda merasa anak terus-menerus mengamuk, namun merespons dengan cara yang sama akan membuahkan hasil pada waktunya.
7. Sediakan tempat tenang khusus di rumah
Dikutip dari Kids Health, pertimbangkan untuk membuat tempat 'tenang' di rumah. Ini akan menjadi tempat khusus bagi anak saat emosinya sedang meledak-ledak. Letakkan beberapa benda seperti bantal empuk dan sediakan juga buku, boneka binatang, musik yang lembut, dan aktivitas menenangkan lainnya.
Pastikan tempat ini tidak ramai dan banyak orang. Tempat ini bukan digunakan sebagai hukuman, melainkan sebagai pilihan dan kesempatan untuk belajar menenangkan diri dan mengendalikan rasa frustrasinya.
Demikian ulasan tentang cara mengatasi emosi anak yang meledak-ledak di usia 4 tahun. Jangan lupa berikan apresiasi pada Si Kecil ketika ia berhasil berlatih mengendalikan emosinya dengan lebih baik ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)