PARENTING
Sianosis pada Bayi: Gejala, Penyebab, Pencegahan, dan Pengobatannya
Meita Fajriana | HaiBunda
Rabu, 13 Dec 2023 10:20 WIBSaat melihat tubuh bayi membiru tentu Bunda dan Ayah bertanya-tanya mengenai kondisinya. Bisa jadi, hal ini merupakan tanda bahwa bayi Bunda mengalami sianosis.
Sianosis terjadi ketika jumlah darah yang mengalir ke paru-paru berkurang. Karena darah membawa oksigen, artinya lebih sedikit oksigen yang dikirim ke tubuh. Akibatnya, bayi akan tampak biru atau kebiruan.
Melansir dari laman Healthline, warna kebiruan pada bayi ini disebabkan oleh tingginya kadar hemoglobin terdeoksigenasi dalam darah di dekat permukaan kulit. Hemoglobin adalah molekul yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen. Hemoglobin teroksigenasi berwarna merah cerah, sedangkan hemoglobin terdeoksigenasi berwarna kebiruan.
Ada dua kategori utama sianosis Bunda yaitu sentral dan perifer. Sianosis sentral menyebabkan warna kebiruan pada bibir, lidah, dan kulit, terutama pada jari tangan dan kaki. Sedangkan sianosis perifer hanya terlihat pada jari tangan dan kaki.
Penyebab sianosis pada bayi
Melansir dari laman Medical News Today, penyebab paling umum dari sianosis adalah penyempitan jalur antara jantung dan paru-paru secara tiba-tiba. Penyempitan ini menurunkan jumlah darah yang menuju paru-paru. Sianosis dapat berarti bahwa paru-paru tidak memberikan oksigen ke darah dengan baik, atau tidak cukupnya darah yang mengandung oksigen untuk sampai ke tubuh.
Anak-anak yang paling sering terkena sianosis adalah mereka yang menderita tetralogi Fallot yaitu salah satu bentuk penyakit jantung bawaan. Namun, sianosis juga dapat terjadi pada anak-anak dengan bentuk penyakit jantung lain yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke paru-paru.
"Sianosis yang disebabkan oleh penyakit jantung bawaan seringkali terlihat segera setelah lahir, namun terkadang baru muncul ketika bayi sudah lebih besar," kata Karen Gill dokter anak yang berbasis di Amerika Serikat dikutip dari laman Healthline beberapa waktu lalu.
Tanda dan gejala sianosis
Jika anak Bunda menunjukkan tanda dan gejala berikut, mereka mungkin mengalami sianosis:
- Kulit menjadi biru, terutama di sekitar mulut dan wajah
- Tiba-tiba merasa tidak nyaman atau rewel
- Bernapas lebih cepat dan lebih dalam
- Pingsan atau merasa lemas
Cara mencegah sianosis pada bayi
Beberapa kasus sianosis pada merupakan suatu bawaan lahir dan tidak dapat dicegah. Namun, Bunda dapat melakukan beberapa langkah pencegahan agar kondisi ini dapat dihindari. Langkah-langkah yang bisa dilakukan antara lain:
1. Jangan gunakan air sumur
Jangan memberikan susu formula dengan air sumur atau memberi bayi air sumur untuk diminum sampai anak berusia di atas 12 bulan. Mendidihkan air tidak akan menghilangkan nitrat. Kadar nitrat dalam air tidak boleh melebihi 10 mg/L. Kadar nitrat yang tinggi dapat mengganggu kerja jantung dan menimbulkan kelainan pada jantung dan paru-paru.
2. Batasi makanan kaya nitrat
Makanan kaya nitrat antara lain brokoli, bayam, bit, dan wortel. Batasi jumlah pemberian makanan kaya nitrat ini pada bayi Bunda sebelum ia berusia 7 bulan.
3. Hindari obat-obatan terlarang, merokok, alkohol, dan beberapa obat selama kehamilan
Menghindari obat-obatan terlarang, merokok, alkohol, dan konsumsi obat selama kehamilan akan membantu mencegah cacat jantung bawaan. Jika Bunda menderita diabetes atau penyakit yang mengharuskan minum obat rutin, pastikan penyakitnya terkontrol dengan baik dan Bunda berada di bawah perawatan dokter.
Pengobatan sianosis pada bayi
Perawatan dan pengobatan akan bervariasi tergantung pada apa yang menyebabkan bayi membiru Bunda. Jika penyakit jantung bawaan menyebabkan perubahan warna kulit bayi, tindakan pembedahan akan diperlukan untuk memperbaiki kelainan tersebut.
Seorang ahli bedah biasanya akan mengoperasi sebelum bayi menginjak usia satu tahun, idealnya pada usia sekitar enam bulan, atau bahkan sedikit lebih awal. Operasi yang berhasil berarti bayi akan mulai mendapatkan lebih banyak oksigen dan tidak lagi tampak biru, Bunda.
Namun, jika kadar nitrat yang tinggi di dalam air menyebabkan sindrom sianosis pada bayi, dokter mungkin perlu berkonsultasi dengan ahli toksikologi untuk membantu mencari cara terbaik untuk mengatasi kondisi tersebut.
Menghindari sumber kontaminasi nitrat, seperti air sumur atau air keran, sangat penting bagi semua anak dengan kondisi ini. Dokter akan memantau anak-anak dengan sianosis ringan untuk memastikan bahwa mereka tidak mengalami masalah kesehatan lebih lanjut akibat kondisi tersebut.
Sementara anak-anak dengan kondisi yang lebih parah akan memerlukan obat yang disebut metilen biru, yang akan diberikan dokter melalui suntikan, Bunda.
Semoga informasi mengenai sianosis mulai dari penyebab, gejala, hingga cara menanganinya membantu merawat Si Kecil ya!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
Faktor Risiko, Gejala, dan Pengobatan Pneumonia pada Anak
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Penyebab Munculnya Tanda Lahir Bayi, Apakah Bunda Perlu Khawatir?
Benarkah Bayi Kolik Sering Menangis Akibat Banyak Gas di Perut?
Pakai Gorden Blackout Bantu Bayi Tidur Lebih Nyenyak
5 Mitos & Fakta Tanda Lahir Bayi, Salah Satunya Bisa Tunjukkan Karakter
TERPOPULER
7 Artis Perempuan Indonesia Berprestasi di Bidang Akademik, Sekolah hingga S3
Benarkah Minuman Isotonik Bisa Memicu Kontraksi Jelang Persalinan?
12 Cara Baru Mendiagnosis dan Mengobati Kanker, Termasuk Payudara
10 Resep Masakan untuk Anak 2 Tahun yang Susah Makan
11 Penyebab Telat Haid Selain Hamil, Perhatikan Kenaikan Berat Badan Bun
REKOMENDASI PRODUK
10 Susu Penambah Nafsu Makan Anak untuk Mengoptimalkan Berat Badan
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Parfum untuk Ibu Hamil yang Aman Digunakan
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Body Lotion Bayi yang Wanginya Tahan Lama, Aman & Lembapkan Kulit Si Kecil
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Makeup Palette Lengkap untuk Sehari-hari
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Test Pack yang Tersedia di Apotek dan Harganya
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur
Putri Isnari Tak Alami Ngidam di Kehamilan Pertama tapi Jadi Sensitif & Mood Swing
Menkes Berencana Ubah Rujukan BPJS dari Faskes Bisa Langsung ke RS Tipe A
30 Inspirasi Nama Anak Sulung Laki-laki dari Artis Indonesia dan Artinya
Benarkah Minuman Isotonik Bisa Memicu Kontraksi Jelang Persalinan?
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Video: Karier Melejit di RI, Jirayut Belum Kepikiran Ganti Warga Negara
-
Beautynesia
Ariana Grande Diserang Fans di Premier Wicked: For Good di Singapura, Bukan Korban Pertama
-
Female Daily
Cynthia Erivo Mengundang Penggemar Wicked untuk Menemukan Keajaiban Elphaba’s Retreat!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Ramalan Zodiak Cinta 14 November: Pisces Kurangi Debat, Aries Jaga Ucapan
-
Mommies Daily
Surat untuk Menantu Perempuanku di Masa Depan