Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

9 Alasan Bayi Baru Lahir Menangis Ketika Diletakkan di Kasur, Sering Terjadi Bun

Kinan   |   HaiBunda

Minggu, 07 Jan 2024 21:00 WIB

7 Kondisi Normal Bayi Baru Lahir yang Wajar Terjadi, Bunda Perlu Tahu
Ilustrasi 9 Alasan Bayi Baru Lahir Menangis Ketika Diletakkan di Kasur, Sering Terjadi Bun/Foto: Getty Images/iStockphoto/Narongrit Sritana
Daftar Isi
Jakarta -

Salah satu keluhan yang banyak dirasakan orang tua adalah saat bayi baru lahir terus-menerus menangis, terutama saat diletakkan di kasur. Seiring berjalannya waktu, ketergantungan tersebut dapat menyebabkan orang tua dan bayi sama-sama kurang tidur.

Untuk menemukan solusinya, diidentifikasi terlebih dahulu mengapa bayi menangis begitu ia lepas dari pelukan Bunda. Dengan begitu, Bunda bisa lebih mudah dalam menenangkan bayi dan menyesuaikan kebutuhannya.

Penyebab bayi menangis saat diletakkan di kasur

Dikutip dari Mom Junction, alasan bayi baru lahir menangis ketika diletakkan di kasur sebagian besar disebabkan oleh perilaku atau kebiasaan. Jarang sekali kondisi ini disebabkan oleh masalah medis. Berikut ulasannya:

1. Separation anxiety

Selama 9 bulan, bayi merasakan kenyamanan di dalam perut Bunda. Wajar jika mereka merasa aman dan nyaman dalam pelukan Bunda. Sejak dilahirkan, bayi pun jadi lebih suka melakukan kontak skin-to-skin atau digendong.

Kecemasan akan perpisahan atau separation anxiety adalah hal yang normal pada bayi. Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua bayi berusia antara 18 bulan hingga 3 tahun mengalami kecemasan akan perpisahan dan melekat pada tingkat tertentu.

Dokter spesialis anak, Pierrette Mimi Poinsett, MD, mengatakan bahwa sangat normal jika bayi menangis ketika dibaringkan di kasur. 

"Pada usia 4 bulan pertama adalah masa peralihan antara berada di dalam rahim dan berada di luar rahim. Bayi dalam rentang usia ini lebih suka dipeluk erat, diayun, dan mendengarkan white noise," ungkap Poinsett.

2. Ada perubahan

Sama seperti orang dewasa, bayi membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan. Baik itu tempat tidur baru atau kamar baru. Si Kecil mungkin menolak untuk tidur atau sekadar dibaringkan pada awalnya.

Terlebih jika sebelumnya bayi terbiasa tidur malam bersama Bunda selama beberapa waktu. Saat kemudian mereka dipindahkan ke tempat tidur atau kamar baru, wajar jika mereka mungkin menangis.

3. Sudah merasa nyaman dipeluk

Bayi tertidur di pangkuan Bunda saat menyusu, tetapi langsung menangis begitu diletakkan di kasur? Hal ini juga cukup umum terjadi pada bayi baru lahir kok, Bunda. 

Saat perutnya mulai kenyang, bayi cenderung mudah tertidur. Jika kemudian posisi nyamannya diganggu, bayi akan mulai menangis.

4. Kolik infantil

Apabila bayi menangis berlebihan sepanjang hari, termasuk saat dibaringkan di kasur, ini mungkin disebabkan oleh kolik. Kolik infantil didefinisikan sebagai rewel atau menangis lebih dari 3 jam per hari, selama lebih dari 3 hari dalam seminggu. Hal ini adalah kondisi yang umum dan dapat reda dengan sendirinya.

5. Masih lapar

Salah satu alasan utama di balik tangisan bayi adalah rasa lapar. Karena bayi baru lahir tidak tahu cara lain untuk menyampaikan kebutuhannya, mereka cenderung akan menangis. Pastikan jadwal menyusui Si Kecil tetap rutin dan jaga perut bayi tetap kenyang.

6. Kurangnya rutinitas

Pusar Bayi Bodong, Apa Berbahaya? Kenali Gejala, Penyebab & Cara MemperbaikinyaIlustrasi bayi baru lahir/Foto: Getty Images/iStockphoto/x-reflexnaja

Bayi tidur nyenyak ketika mereka terbiasa dengan rutinitas. Misalnya jika mereka disusui atau ditidurkan pada waktu yang tepat, kecil kemungkinannya mereka menangis dan rewel. Kemungkinan ini terjadi karena mereka memiliki ekspektasi yang jelas mengenai waktu tidur siang atau waktu menyusu.

7. Ingin diperhatikan

Terkadang bayi rewel dan menangis saat dibaringkan untuk menarik perhatian Bunda. Terutama jika bayi terbiasa digendong, mereka mungkin akan menangis saat dibaringkan di kasur atau merasa sendirian.

8. Refleks Moro

Refleks ini terjadi pada bayi baru lahir hingga usia 3-4 bulan dan dapat menyebabkan bayi menangis jika ada gerakan tiba-tiba, termasuk saat dibaringkan. Suara keras juga bisa memicu refleks ini.

Selain menangis, bayi akan menengadahkan kepala ke belakang, merentangkan tangan dan kaki ke samping, serta melenturkan ibu jarinya.

9. Ketidakmampuan untuk menenangkan diri

Bayi baru lahir belum bisa mengendalikan emosinya. Oleh karena itu, mereka tidak dapat menenangkan diri dan membutuhkan perhatian orang tua untuk mendapatkan kenyamanan. 

Namun, seiring bertambahnya usia bayi, biasanya antara 3-4 bulan, mereka sudah mulai mengembangkan keterampilan menenangkan diri sendiri. 

Demikian ulasan tentang alasan bayi baru lahir menangis ketika diletakkan di kasur. Perhatikan kondisi dan situasi saat bayi mulai menangis, ini bisa menjadi petunjuk bagi Bunda untuk menemukan penyebabnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda