Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bayi dengan Berat Lahir Rendah Berpengaruh pada Perkembangan Fisik dan Mental? Ini Penjelasannya

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 05 Mar 2024 19:20 WIB

Ilustrasi Bayi Prematur
Ilustrasi BBLR/Foto: Getty Images/iStockphoto/Sviatlana Lazarenka

Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu kondisi yang harus diwaspadai oleh Bunda dan Ayah karena bisa berakibat fatal. Namun, benarkah BBLR bisa berpengaruh pada perkembangan fisik dan mental Si Kecil?

Bayi memang lahir dengan berat badan serta panjang yang berbeda-beda. Meski begitu, jika seorang anak lahir dengan berat kurang dari 2,5 kilogram, bisa jadi mereka masuk dalam kategori BBLR. Kondisi ini juga bisa dilihat dari ukuran panjang badan dan lingkar kepalanya.

Menilik dari situs resmi ayosehat.kemkes.go.id, bidan atau dokter kandungan yang menangani persalinan harus segera memberitahu Bunda jika bayi terindikasi BBLR. Bukan tanpa alasan, dibutuhkan serangkaian langkah tepat untuk memastikan tumbuh kembang Si Kecil hingga berat badannya normal.

BBLR pengaruhi perkembangan fisik dan mental?

Mengutip dari laman yankes.kemkes.go.id, BBLR akan menyebabkan gangguan perkembangan fisik, menghambat pertumbuhan, serta gangguan pada mental anak di masa depan. Tumbuh kembang bayi diukur menggunakan antropometri pengukuran, yakni berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala.

Pertumbuhan berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala BBLR selama 6 bulan pertama akan mengalami peningkatan dibandingkan dengan bayi berat lahir normal. BBLR akan terus mengejar ketertinggalan pertumbuhan sampai satu tahun pertama kehidupannya, Bunda.

Sebuah penelitian di tahun 2008 menjelaskan bahwa gagal tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh berat lahir, usia gestasi saat dilahirkan, serta pengetahuan Bunda dalam pemberian nutrisi BBLR. Jika orang tua kurang pengetahuan dalam pemberian nutrisi BBLR ini, risiko stunting di masa mendatang pada bayi pun akan meningkat.

Pemberian ASI yang tepat pada BBLR juga sangat berpengaruh pada perkembangan bayi. Pemberian ASI akan memberikan peningkatan berat badan 20 gram per hari, peningkatan lingkar kepala 0,005 cm per hari, dan peningkatan panjang badan 0,006 cm per hari.

Jika bayi lahir dengan berat yang rendah, mereka akan rentan terserang berbagai macam masalah kesehatan. Apa saja deretannya?

Simak selengkapnya pada laman berikutnya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


BPD HINGGA IKTERUS NEONATORUM

Ilustrasi bayi prematur

Ilustrasi BBLR/Foto: Getty Images/iStockphoto/Ondrooo

Risiko bayi berat lahir rendah

Menurut laman Kementerian Kesehatan RI, bayi yang lahir dengan berat rendah berisiko terserang berbagai masalah kesehatan. Berikut ini deretannya:

1. Bronchopulmonary dysplasia (BPD)

BBLR yang lahir prematur berisiko tinggi terkena Bronchopulmonary dysplasia (BPD), Bunda. Ini merupakan kondisi yang menjadi penyebab kematian sekitar 42 persen BBLR.

BPD meningkatkan risiko gangguan perkembangan saraf dengan ditandai adanya keterbelakangan mental, psikomotor, dan bahasa anak yang terganggu. Selain itu, kemampuan akademiknya juga akan buruk.

Banner 10 Tanaman Herbal

2. Sepsis neonatorum

Sepsis neonatorum merupakan gejala klinis yang ditandai dengan infeksi sistemik disertai bakteremia di bulan pertama kehidupan bayi. Kejadian ini meningkat tiga kali lebih sering dan menyebabkan kematian BBLR sebesar 69 persen.

3. Ikterus neonatorum

Ikterus neonatorum terjadi karena organ hati BBLR belum berkembang dengan baik. BBLR memiliki risiko 7,78 kali lebih besar mengalami kondisi ini.

Ikterus yang tidak ditatalaksana dengan baik nantinya akan menimbulkan penyakit hemolitik, infeksi, dan sepsis. Penelitian di tahun 2003 mengemukakan bahwa tinggi kadar bilirubin serum bisa menyebabkan retinopati pada BBLR prematur, serta kelainan neurologis seperti cerebral palsy, hypotonia, dan hidrosefalus.

Demikian informasi mengenai bayi berat lahir rendah (BBLR), Bunda. Semoga informasinya bermanfaat, ya.

Jangan lupa saksikan juga video tanda stunting pada anak yang perlu diwaspadai berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda