PARENTING
10 Contoh Khutbah Idul Fitri dari Berbagai Tema untuk Kultum Ceramah Anak
ZAHARA ARRAHMA | HaiBunda
Senin, 08 Apr 2024 12:14 WIBKhutbah Idul Fitri adalah salah satu rangkaian kegiatan ibadah sunnah yang dilaksanakan usai salat Idul Fitri berjamaah di masjid dilakukan. Umat Muslim yang telah menunaikan salat Idul Fitri dianjurkan untuk duduk menyimak khatib menyampaikan ceramah tersebut.
Mendengarkan ceramah khutbah bertujuan untuk meningkatkan iman serta ketakwaan seseorang kepada Allah SWT. Selain itu, kita juga jadi tahu dan mengenal lebih jauh tentang hukum atau penjelasan sesuatu menurut Islam yang selama ini mungkin belum begitu dipahami.
Nah, Bunda, seringkali di sekolah, Si Kecil diberikan tugas untuk membuat dan menyusun teks ceramah khutbah Idul Fitri. Lalu, mereka akan bergiliran maju untuk menyampaikan hasil ceramah tersebut. Adapun berikut ini beberapa contoh teks ceramah khutbah Idul Fitri dalam berbagai tema, yang bisa dijadikan referensi tugas Si Kecil di sekolah, Bunda.
1. Contoh khutbah Idul Fitri singkat tentang silaturahmi
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Saudara-saudari Muslim yang dimuliakan, di momen penuh fitri, marilah kita bersama merayakan kebesaran Allah SWT yang sudah memberikan kita kesempatan untuk bergembira. Sebulan penuh sudah kita lewati dengan berpuasa hingga meraih kemenangan yang berkah di hari ini. Oleh sebab itu, puji dan syukur tak lupa kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam.
Tak lepas juga selawat serta salam selalu tercurah kepada Rasulullah SAW, wahai penjelmaan rahmat bagi seluruh alam. Kita semua hadir di sini bersyukur sebab petunjuk dan teladan yang diberikannya kepada umat manusia.
Di hari yang penuh kesucian nan fitri ini, kita merayakan momen Idul Fitri, setelah sebulan penuh beribadah puasa dengan tekad memperbaiki hubungan dengan Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa. Namun, di samping itu, selayaknya manusia yang beradab, kita perlu menjalin Hablum Minan-naas, hubungan manusia dengan sesamanya.
Menjadi manusia, makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna, hendaknya kita menyadari untuk menjaga kedamaian di dunia. Menjaga kedamaian yang dimaksud adalah dengan memperbaiki hubungan antar manusia, yaitu dengan mempererat tali persaudaraan melalui interaksi yang penuh ketulusan.
Sebagai manusia, tentunya kita pernah melakukan kesalahan baik dalam ucapan maupun perilaku yang disengaja maupun tidak disengaja. Sebab itu, kita dianjurkan untuk saling memaafkan apabila terjadi perselisihan. Dengan begitu, silaturahmi akan selalu terjaga ikatannya.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah An-Nur ayat 22:
وَلَا يَأْتَلِ اُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ اَنْ يُّؤْتُوْٓا اُولِى الْقُرْبٰى وَالْمَسٰكِيْنَ وَالْمُهٰجِرِيْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۖوَلْيَعْفُوْا وَلْيَصْفَحُوْاۗ اَلَا تُحِبُّوْنَ اَنْ يَّغْفِرَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗوَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Wa lā ya'tali ulul-faḍli minkum was-sa‘ati ay yu'tū ulil-qurbā wal-masākīna wal-muhājirīna fī sabīlillāh(i), wal ya‘fū wal yaṣfaḥū, alā tuḥibbūna ay yagfirallāhu lakum, wallāhu gafūrur raḥīm(un).
Artinya: "Janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan (rezeki) di antara kamu bersumpah (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kerabat(-nya), orang-orang miskin, dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah. Hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Bersilaturahmi dengan saling memaafkan di hari yang fitri ini adalah bentuk sikap yang disukai oleh Allah SWT dari hamba-Nya. Dengan adanya sikap lapang dada pada tiap Muslim yang berselisih, maka ia juga akan diberikan pengampunan oleh Yang Maha Pemaaf.
Apabila seseorang secara sadar memutus tali silaturahmi yang terjalin, maka terkutuklah ia melangkah kakinya di surga Allah, sebagaimana Rasulullah SAW pun bersabda:
“Tidak ada surga bagi seseorang yang memutuskan silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari ayat serta hadis tersebut, menunjukkan bagaimana silaturahmi dalam Islam memiliki nilai dan dampak yang besar bagi umatnya. Silaturahmi bukanlah sekadar pertemuan basa-basi menanyakan kabar, tetapi juga sebuah ikatan komunikasi yang mengalirkan kasih sayang dan kebersamaan di antara sesama.
Oleh sebab itu, di hari Idul Fitri, mari kita bersama-sama jalin kembali atau eratkan silaturahmi dengan keluarga, teman, dan kerabat terkasih. Jagalah persaudaraan ini dan jangan biarkan ia terputus. Semoga Allah SWT senantisa memberikan kita kekuatan untuk selalu berbuat baik kepada sesama dan menjadikan kita sosok yang selalu memanusiakan sesama dengan tulus.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
2. Contoh khutbah Idul Fitri tentang penyucian diri di hari yang fitri
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Mari kita bersama-sama panjatkan segala puji dan syukur pada Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya, serta selawat dan salam pada Rasulullah SAW.
Hari Raya Idul Fitri bukanlah sekadar pesta kemenangan atau ajang bersenang-senang semata, tetapi juga merupakan momen refleksi dan introspeksi diri untuk melakukan perubahan yang lebih baik ke depannya.
Penyucian diri di hari yang fitri mengajarkan kita untuk membersihkan hati dan jiwa dari segala dosa dan kesalahan yang telah kita perbuat selama bulan Ramadhan dan sebelumnya. Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk meninggalkan segala bentuk maksiat, sehingga kita dapat kembali berjalan di jalan ya diridhoi-Nya.
Allah SWT berfirman tentang betapa beruntungnya jika seseorang bertekad untuk menyucikan jiwa dari segala bentuk maksiat.
فَاَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰىهَاۖ قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰىهَاۖ وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسّٰىهَاۗ
Fa alhamahā fujūrahā wa taqwāhā. Qad aflaḥa man zakkāhā. Wa qad khāba man dassāhā.
Artinya: lalu Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya, sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu) dan sungguh rugi orang yang mengotorinya. (QS. Asy-Syams:8-10).
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan.” (HR. al-Bukhari).
Dari hadis di atas, Rasulullah menjelaskan bagaimana penyucian dan keselamatan diri yang dilakukan tidak hanya terbatas pada perilaku baik, tetapi juga dengan menjaga lisan dari ucapan buruk yang merugikan siapapun orangnya.
Selain itu, penyucian diri juga mengajarkan kita untuk memperbaiki hubungan dengan sesama manusia. Oleh sebab itu, mari kita sesama Muslim yang beriman untuk saling memaafkan atas kesalahan yang telah diperbuat sebelumnya, baik yang tak disengaja maupun yang disengaja. Dengan saling memaafkan dan menyucikan hati dari rasa kesal dan dendam, insha Allah kita akan mencapai kehidupan yang harmonis dan penuh kedamaian.
Maka dari itu, di hari yang suci dan penuh kemuliaan ini, bersama-sama kita saling rangkul untuk menyucikan diri dari segala perasaan buruk. Perbaiki juga hubungan kita dengan Allah SWT, dengan diri sendiri, dan dengan sesama Muslim yang mengasihi. Jalani hari ini sebagai permulaan baru untuk merubah diri menjadi pribadi yang lebih baik dan taat akan perintah Allah SWT dan dicintai oleh lingkungan sekitar.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan berkah dan kemudahan pada tiap langkah kita untuk menyucikan diri dari hari yang fitri ini. Semoga kita semua dapat memulai perjalanan kehidupan dengan rasa sadar akan ketakwaan pada Allah SWT.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
3. Contoh ceramah Idul Fitri singkat tentang silaturahmi saling memaafkan
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Segala berkah dan nikmat yang telah diberikan Allah SWT, maka panjatkanlah terlebih dahulu doa, puji serta syukur kepada-Nya Yang Maha Pemberi. Tak lupa juga untuk berselawat serta salam pada Rasulullah SAW, junjungan besar kita sebagai umat Islam.
Hari ini marilah kita bersama-sama merenungkan arti pentingnya saling memaafkan dalam kehidupan sehari-hari. Silaturahmi bukanlah sekadar berkunjung atau bersalaman, tetapi lebih dari itu, silaturahmi adalah cara untuk menjaga hubungan baik dan penuh ketulusan dengan keluarga, teman, dan tetangga sekitar rumah.
Sosok Muslim yang baik adalah mereka yang senantiasa menjaga hubungan baik dengan sesama, menghormati orang tua, menyayangi saudara, dan menghargai teman-teman di sekitarnya. Melalui silaturahmi, kita belajar untuk saling membantu, saling mengasihi, dan saling menghormati.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Menjaga ucapan adalah bentuk kita menghormati satu sama lain supaya tidak ada pihak yang tersakiti dari tuturan kata yang diucapkan. Akan tetapi, manusia adalah sosok yang tak lepas dari kesalahan. Seringkali, kita sengaja maupun tidak disengaja mengatakan hal yang mungkin menyakiti perasaan orang lain.
Oleh sebab itu, marilah kita manfaatkan momen Idul Fitri ini untuk mempererat tali silaturahmi dengan mengunjungi kerabat, bertemu teman-teman, dengan meminta maaf pada orang lain atas kesalahan yang pernah ada, serta memberi maaf kepada siapa pun yang pernah menyakiti kita.
Saling memaafkan atas kesalahan ucapan dan perilaku satu sama lain, memiliki banyak keutamaan bagi siapapun yang berani untuk melakukannya. Niscaya dengan mengucap dan menerima maaf, jiwa yang kita miliki akan merasakan ketenangan dan ketentraman yang begitu damai.
Selain itu, penyakit hati yang menggerogoti batin juga akan menghilang dari rasa kedengkian dan kebencian pada sesama. Alhasil, kita dapat merasakan kebahagiaan yang sejati dalam merayakan hari kemenangan ini.
Tak hanya itu, saling memaafkan antara Muslim juga adalah perilaku yang disukai Allah SWT pada hamba-Nya dalam menyikapi permasalahan. Ini terlihat jelas dalam beberapa surat di Al-Quran:
اِنْ تُبْدُوْا خَيْرًا اَوْ تُخْفُوْهُ اَوْ تَعْفُوْا عَنْ سُوْۤءٍ فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَفُوًّا قَدِيْرًا
In tubdū khairan au tukhfūhu au ta‘fū ‘an sū'in fa innallāha kāna ‘afuwwan qadīrā(n).
Artinya: “Jika kamu menampakkan atau menyembunyikan suatu kebaikan atau memaafkan suatu kesalahan, sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa.” (QS. An-Nisa:149).
وَجَزٰۤؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا ۚفَمَنْ عَفَا وَاَصْلَحَ فَاَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ
Wa jazā'u sayyi'atin sayyi'atum miṡluhā, faman ‘afā wa aṣlaḥa fa ajruhū ‘alallāh(i), innahū lā yuḥibbuẓ-ẓālimīn(a).
Artinya: “Balasan suatu keburukan adalah keburukan yang setimpal. Akan tetapi, siapa yang memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat), maka pahalanya dari Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang zalim.” (QS. Asy-Syura:40)
Jelas sudah bagaimana sikap saling memaafkan di antara umat Muslim adalah hal yang begitu Allah SWT inginkan. Bukan hanya di hari Idul Fitri saja, usahakanlah di hari-hari biasa untuk hidup dalam kedamaian tanpa adanya rasa kesal pada sesama.
Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi kita semua dengan kekuatan untuk menjaga silaturahmi, sehingga kita dapat hidup dalam harmoni dan kedamaian di tengah-tengah manusia yang beragam ini, Aamiin.
Wassalamua’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
4. Contoh ceramah Idul Fitri singkat tentang tentang kematian dan mengingat dosa
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Sebelum memulai, marilah kita panjatkan rasa berterima kasih dalam puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang Maha Mengasihi hamba-Nya, yang telah memberikan kita kesempatan untuk berkumpul dalam keadaan sehat dan bahagia di hari yang fitri ini.
Selawat serta salam juga tak lupa dilantunkan kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW. Semoga kita semua akan mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti.
Saudara-saudari Muslim yang dirahmati Allah SWT, di momen yang fitri ini, marilah kita bersama-sama merenungkan dua hal penting dalam kehidupan saat ini, yaitu kematian dan pengampunan dosa. Kedua hal ini mengingatkan kita dalam hidup yang sementara di dunia ini dan tentunya akan kembali ke hadapan Allah SWT di akhirat nanti.
Pertama, tentang kematian. Kita semua tahu bahwa hidup di dunia ini adalah hal yang fana, tidak kekal, atau sementara. Setiap manusia pasti akan menghadapi yang namanya peristiwa kematian. Allah SWT menjelaskan hal ini dalam firman-Nya:
{أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ}
Aina mā takụnụ yudrikkumul-mautu walau kuntum fī burụjim musyayyadah, wa in tuṣib-hum ḥasanatuy yaqụlụ hāżihī min 'indillāh, wa in tuṣib-hum sayyi`atuy yaqụlụ hāżihī min 'indik, qul kullum min 'indillāh, fa māli hā`ulā`il-qaumi lā yakādụna yafqahụna ḥadīṡā
Artinya: “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An-Nisa: 78).
Tidak ada tempat sembunyi untuk kita menghindar dari kematian. Walaupun begitu, janganlah kita diliputi rasa takut dan sedih dalam menghadapi kematian. Sebab kematian bukanlah akhir dari segalanya.
Kematian hanyalah perjalanan baru menuju kehidupan yang abadi di akhirat. Maka dari itu, jalani hidup ini dengan sebaik-baiknya. Perbanyaklah amalan ibadah dan lakukan selalu perintah Allah SWT, dan jauhilah larangan-Nya.
Kedua, tentang mengingat dosa. Di bulan Ramadhan yang mulia ini, kita sudah berusaha keras meningkatkan ibadah, memperbanyak amal saleh, dan menjauhi perbuatan dosa. Meskipun begitu, yang namanya manusia pasti tidak akan lepas dari kesalahan, pasti ada dosa-dosa yang pernah kita lakukan, sekecil atau sepele apapun itu.
Tetapi, walaupun kita memiliki dosa dari kesalahan yang kita perbuat, janganlah pernah merasa putus asa. Sebab Allah SWT adalah Tuhan Maha Pengampun, Dia selalu membuka pintu maaf bagi hamba-Nya yang sadar akan dosa itu dan ingin bertaubat dengan tulus.
فَمَنْ تَابَ مِنْۢ بَعْدِ ظُلْمِهٖ وَاَصْلَحَ فَاِنَّ اللّٰهَ يَتُوْبُ عَلَيْهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Faman tāba mim ba‘di ẓulmihī wa aṣlaḥa fa innallāha yatūbu ‘alaih(i), innallāha gafūrur raḥīm(un).
Artinya: "Maka, siapa yang bertobat setelah melakukan kezaliman dan memperbaiki diri, sesungguhnya Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Maidah:39)
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, dalam perayaan hari yang fitri ini, mari kita bersama-sama memperbaiki diri, merajut kembali tali persaudaraan, serta memaafkan dan meminta maaf kepada sesama saudara Muslim. Simpan momen Idul Fitri ini sebagai awal yang baru untuk menjadi pribadi yang lebih baik di mata Allah SWT.
Senantiasa biasakan diri ini untuk berdoa kepada Allah SWT agar kita semua dilimpahkan hidayah, kekuatan, dan rahmat-Nya. Semoga Allah menerima amal ibadah kita selama bulan Ramadhan ini, memberikan ampunan kepada kita atas segala dosa-dosa yang diperbuat, sehingganya kita menjadi hamba-Nya yang taat dan bertakwa.
Selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1445. Mohon maaf lahir dan batin. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
5. Contoh khutbah Idul Fitri singkat sedih tentang orang tua
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Sebelum memulai, mari kita bersama-sama panjatkan segala puji dan syukur atas rahmat dan kesempatan yang diberikan Allah SWT di hari ini. Sebabnya, kita hadir di sini merayakan hari raya yang begitu fitri, dalam keadaan sehat walafiat. Tak lupa juga selawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Rasulullah SAW, yang telah menjadi suri teladan bagi seluruh makhluk di alam.
Hari ini, di tengah-tengah kebahagiaan perayaan kemenangan Idul Fitri, marilah kita merenungkan sosok yang berkorban dalam penuh kasih di hidup kita, yaitu orang tua. Sebab, mereka adalah sosok yang sudah melalui banyak perjuangan dan pengorbanan dalam mendidik, membesarkan, dan mencintai kita sejak kita dilahirkan ke dunia ini.
Sebagian dari kita mungkin telah kehilangan salah satu atau kedua orang tua kita. Walaupun mereka telah tiada, namun kenangan dan pengorbanan yang diberikan kepada kita tetap mengalir di dalam hati. Maka dari itu, bersama-sama di sini, kita jadikan waktu ini untuk mengenang jasa-jasa mereka dan mendoakan keselamatan serta kebahagiaan untuknya di akhirat sana.
Allah SWT berfirman dalam salah satu surah di Al-Quran:
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ
Wa waṣṣainal-insāna biwālidaih(i), ḥamalathu ummuhū wahnan ‘alā wahniw wa fiṣāluhū fī ‘āmaini anisykur lī wa liwālidaik(a), ilayyal-maṣīr(u).
Artinya: "Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.” Hanya kepada-Ku (kamu) kembali." (QS. Luqman:14)
Sosok ibu yang mengandung sembilan bulan lamanya. Berjuang keras untuk menjaga kita tetap sehat dalam kandungan. Ia berjuang antara garis hidup dan mati, demi lahirnya kita di dunia ini dalam keadaan yang sehat dan sempurna.
Ayah juga adalah sosok yang tak kenal lelah dalam bekerja keras demi kebahagiaan keluarga. Ia adalah teladan yang mengajarkan kita untuk bertanggung jawab, jujur, dan selalu teguh dalam melangkah menyusuri jalan kehidupan.
Orang tua begitu banyak berkorban dalam menghidupi anak-anaknya. Maka dari itu, usahakanlah untuk membahagiakan mereka. Jauhilah sikap kasar, sebab itu akan menyakiti hati mereka hingga menangis. Sungguh, tangisan orangtua karena perilaku kasar anaknya adalah hal yang begitu dikutuk. Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ جِئْتُ أُبَايِعُكَ عَلَى الْهِجْرَةِ وَتَرَكْتُ أَبَوَىَّ يَبْكِيَانِ فَقَالَ ارْجِعْ فَأَضْحِكْهُمَا كَمَا أَبْكَيْتَهُمَا
Artinya: Dari sahabat Abdullah bin Amr ra, ia bercerita, seorang sahabat mendatangi Rasulullah SAW dan mengatakan, ‘Aku datang kepadamu untuk berbaiat hijrah dan kutinggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis. Rasul menjawab, ‘Pulanglah, buatlah keduanya tertawa sebagaimana kau membuat mereka menangis’. (HR Abu Dawud).
Begitu banyak keringat dan air mata yang tercurahkan di dalam kerja keras orang tua untuk menghidupi kita. Mereka berbuat sekuat tenaga untuk anak-anaknya merasakan kenyamanan dalam menjalani hidup. Sebab dari itu, kenanglah jasa dan pengorbanan mereka dengan penuh ketulusan hati.
Mari kita doakan selalu kesehatan, keselamatan, dan kebahagiaan untuk orang tua, baik yang masih bisa kita peluk saat di rumah nanti maupun yang telah meninggalkan kita. Bersikaplah yang sopan dan penuh kelembutan dalam berinteraksi dengan merak. Hargai tiap detik waktu yang ada untuk dihabiskan bersama orang tua. Kita tidak tahu kapan terakhir diri ini bisa bertemu dan menyapa hangat mereka.
Oleh sebab itu, saudara-saudari Muslim yang beriman, marilah selalu jaga hubungan baik dengan orang tua kita. Berikanlah kasih sayang, hormat, dan perhatian kepada mereka sebagaimana mereka memberikan kepada kita selama ini. Jadikanlah hari ini sebagai kesempatan untuk bersyukur atas kasih sayang dan pengorbanan yang tak ternilai dari orang tua kita.
Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi langkah-langkah kita dalam menyayangi dan menghormati orang tua kita. Semoga kita semua dapat menjadi anak yang saleh dan salehah, yang selalu berbakti kepada orang tua.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
6. Contoh khutbah Idul Fitri singkat tentang zakat fitrah
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Pertama dan yang paling utama, mari kita terlebih dahulu kita panjatkan doa dan syukur atas segala nikmat dan karunia yang dilimpahkan oleh Allah SWT sampai saat ini. Tak lupa juga selawat dan salam pada Rasulullah SAW, atas arahannya untuk membuat kita semua tetap berada dalam jalan yang diberkahi Allah SWT.
Seperti yang kita ketahui, dalam menjalani hidup ini, tak hanya mendekati diri pada Allah SWT, kita juga harus mempererat hubungan sesama manusia. Sebagai Muslim yang taat akan perintah Allah SWT, kita dianjurkan untuk selalu menjaga kedamaian dan kerukunan di dalam bersaudara.
Selama bulan Ramadhan kemarin, ada sebuah kewajiban bagi umat Muslim untuk membayar zakat fitrah, berupa beras atau uang. Membayar zakat adalah bukti bagaimana seorang Muslim peduli kepada sesamanya yang memiliki kekurangan.
Allah SWT berfirman:
خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Khuż min amwālihim ṣadaqatan tuṭahhiruhum wa tuzakkīhim bihā wa ṣalli ‘alaihim, inna ṣalātaka sakanul lahum, wallāhu samī‘un ‘alīm(un).
Artinya: Ambillah zakat dari harta mereka (guna) menyucikan) dan membersihkan mereka, dan doakanlah mereka karena sesungguhnya doamu adalah ketenteraman bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. At-Taubah:103).
Membayar zakat fitrah memiliki banyak hikmah dan keutamaan yang menguntungkan. Kita akan disucikan jiwanya, harta yang diperoleh di kemudian hari juga akan diberkahi oleh Allah SWT. Tak hanya itu, membayar zakat adalah bentuk sarana dalam menjalin kepedulian dan silaturahmi dengan umat Muslim lainnya.
Melalui zakat, kita juga menyerukan bentuk syukur atas rezeki yang diberikan Allah SWT selama ini. Kemudian juga sebagai bentuk pelengkap ibadah puasa kita di bulan Ramadhan.
Sungguh Allah SWT begitu mengasihi hamba-Nya yang dengan semangat berbagi rezeki pada yang membutuhkan melalui zakat. Sebagaimana hadis riwayat Al-Baihaqi, Rasulullah SAW menjelaskan:
إن الله تعالى جواد يحب الجود ويحب معالي الأخلاق ويكره سفسافها
Artinya: "Sesungguhnya Allah Ta'ala itu Maha Memberi, Ia mencintai kedermawanan serta akhlak yang mulia, Ia membenci akhlak yang buruk." (HR. Al Baihaqi, di shahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami', 1744).
Oleh karenanya, kita sebagai Muslim yang beriman dan taat akan ajaran Allah SWT, wajib untuk menyisihkan sejumlah harta kita untuk berzakat fitrah. Sebab, dengan begitu akan ada limpahan amalan serta pahala yang kita peroleh. Orang lain juga akan merasakan kebaikan atas bantuan kecil yang kita lakukan.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
7. Contoh khutbah Idul Fitri tentang orang tua dan anak yatim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang telah memberikan kita kesempatan untuk bersyukur dan merayakan hari yang fitri ini, Idul Fitri. Selawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW. Semoga kita semua akan mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti.
Di hari penuh mulia dan berkah ini, mari kita ketahui dan ingat akan pentingnya kasih sayang dan kepedulian kepada orang tua dan anak yatim.
Orang tua adalah sosok yang telah melahirkan, membesarkan, dan mencintai kita sejak kita dilahirkan ke dunia ini. Mereka adalah sumber kasih sayang dan pengorbanan yang tak terhingga. Sebabnya, kita harus menghindari ucapan dan perilaku yang bisa menyakiti hati orang tua.
وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
Wa qaḍā rabbuka allā ta‘budū illā iyyāhu wa bil-wālidaini iḥsānā(n), immā yabluganna ‘indakal-kibara aḥaduhumā au kilāhumā falā taqul lahumā uffiw wa lā tanhar humā wa qul lahumā qaulan karīmā(n).
Artinya: Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. (QS Al-Isra:23)
Oleh karenanya, sebuah kewajiban bagi seorang anak untuk mengingatkan dirinya sendiri tentang tanggung jawab sebagai anak terhadap orang tua. Marilah kita berjanji untuk selalu menghormati, menyayangi, dan menghargai mereka sepanjang hidup kita. Jadikanlah hari ini sebagai kesempatan dalam bersyukur atas kasih sayang yang telah mereka berikan kepada kita.
Namun, tidak semua anak memiliki kebahagiaan yang sama dengan kita. Ada banyak anak yang telah kehilangan salah satu atau kedua orang tua mereka, dan mereka menjadi anak yatim yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari kita semua. Mereka adalah anak-anak yang rentan dan membutuhkan dukungan kita untuk merasa dicintai dan dihargai.
Rasulullah SAW bersabda dalam riwayat hadis Ibnu Majah, "Aku dan orang yang merawat anak yatim seperti ini di surga."
Tak hanya kepada orang tua kita, mari kita juga membuka hati dan memperluas cinta kasih kita kepada anak yatim di sekitar kita. Berikanlah mereka perhatian, kasih sayang, dan bantuan yang mereka butuhkan. Jadikanlah kita sebagai sahabat dan pelindung bagi mereka, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
“Orang yang memberi makan anak yatim, maka baginya seperti dia memberi makan aku dan orang yang memberi minum kepada mereka, maka baginya seperti dia memberi minum aku.” (HR. Abu Hurairah).
Kasihilah anak yatim dengan mengusap wajahnya, serta berilah makan dari makananmu, niscaya kita akan diberikan kelapangan hati dan kemudahan dalam menjalani hidup. Tak hanya itu, menyantuni anak yatim juga dapat memberikan syafaat pada diri kita di hari akhir nanti.
Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi langkah-langkah kita dalam menjaga hubungan baik dengan orang tua kita dan memberikan kasih sayang kepada anak yatim. Semoga kita semua dapat menjadi anak yang selalu berbakti kepada orang tua dan peduli terhadap anak yatim di sekitar kita.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
8. Contoh ceramah kultum Idul Fitri singkat tentang perjuangan ibu
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Pertama-tama, marilah bersama-sama kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, Tuhan Maha Pengasih, yang sudah memberikan kita kesempatan untuk selalu bersyukur dan ikut meryaakan hari raya Idul Fitri ini. Tak lupa juga senantiasa kita lantunkan selawat serta salam kepada Rasulullah SAW, yang telah menjadi teladan terbaik bagi umat manusia menjalani kehidupan.
Saudara seimanku yang dikasihi Allah, hari ini, marilah kita merenungkan perjuangan yang tak ternilai dan begitu luar biasa dari sosok penuh kasih dan pengorbanan, hingganya kita bisa hadir di dunia ini, yaitu ibu.
Ibu adalah sosok yang telah melalui berbagai perjuangan besar dalam hidupnya, termasuk dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya. Ia mengandung selama sembilan bulan lamanya, mempertaruhkan nyawa di garis hidup dan mati saat melahirkan kita ke dunia. Selanjutnya, ia juga berjuang untuk memberikan asupan bernutrisi untuk tumbuh kembang kita.
Setiap hari, ibu bangun lebih awal untuk memasak, membersihkan rumah, dan menyiapkan segala kebutuhan keluarga. Ibu berjuang tanpa kenal lelah untuk memastikan keluarganya bahagia dan sejahtera. Bahkan, terkadang ibu juga harus mengorbankan keinginan dan kebutuhannya sendiri demi tercapainya kebahagiaan keluarga.
وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ
Wa wassainal-insana biwalidaih, hamalat-hu ummuhu wahnan 'ala wahniw wa fisaluhu fi 'amaini anisykur li wa liwalidaik, ilayyal-masir.
Artinya: "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu." (Al-Luqman:14)
Ingatlah selalu, perjuangan ibu tidak hanya terlihat dalam bentuk fisik, tetapi juga dari segi perasaan. Ibu selalu siap memberikan kasih sayang, dukungan, dan motivasi kepada anak-anaknya. Ibu adalah sosok yang selalu mendukung dan mendoakan kesuksesan anak-anaknya di setiap langkah hidup.
Karenanya, di momen ini mari kita ucapkan terima kasih kepada ibu atas segala pengorbanan dan cinta yang telah diberikan kepada kita. Peluklah ia nanti, beritahu padanya sebesar apa rasa cinta dan sayang yang dimiliki kepadanya. Sebab ialah sosok yang begitu dimuliakan nilai dan derajat di ajaran Islam, sebagaimana sabda Rasulullah SAW di beberapa hadis:
“Wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya” (HR. Al Bukhari).
Sampai-sampai Nabi Muhammad saw juga berucap dalam riwayat Imam Nasa’i:
فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلَيْهَا
Artinya: “Maka sungguh surga di bawah kedua kakinya”
Hargai selalu setiap detik waktu yang dihabiskan bersama ibu tersayang. Jadikan hari ini sebagai momen untuk mempererat hubungan dengan ibu. Sayangi, hormati, dan jagalah hatinya dengan penuh kasih sayang.
Semoga kita senantiasa dapat mensyukuri nikmat atas hadirnya ibu yang begitu luar biasa. Dan semoga kita juga dapat menjadi anak yang selalu berbakti kepada ibu. Jaga selalu hubungan saling menyayangi antara kita dan ibu, bukan hanya di hari ini, tetapi untuk selama-lamanya kehidupan ini.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabaraktuh.
9. Contoh khutbah Idul Fitri singkat tentang menjadi hamba yang bersyukur
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Di hari yang cerah ini, dengan penuh suka cita, kita panjatkan doa dan puji penuh syukur kepada Tuhan semesta alam, Allah SWT. Berkat kesempatan yang diberikan-Nya, kita bisa berkumpul di hari penuh berkah ini, Hari Raya Idul Fitri. Selawat serta salam juga senantiasa kita lantunkan kepada Rasulullah SAW, yang telah membawa rahmat bagi seluruh alam.
Hadirin semuanya yang dimuliakan Allah, saat ini mari kita membahas singkat bagaimana pentingnya diri ini merasa bersyukur.
Bersyukur bukanlah sekadar ungkapan rasa terima kasih atas nikmat yang diberikan Allah SWT pada kita, namun juga sebuah sikap yang ditanamkan dalam hati dan pikiran untuk mengakui kebesaran Allah SWT dalam seluruh hal di dunia.
Melalui Surah Al-Baqarah ayat 152, Allah SWT berfirman:
فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ ࣖ
Fażkurūnī ażkurkum wasykurū lī wa lā takfurūn(i).
Artinya: Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.
Melalui ayat tersebut, Allah SWT mengingatkan kita untuk selalu merasa bersyukur atas apa yang diberikan-Nya. Sebab, rasa bersyukur adalah kunci untuk meraih ridha-Nya dan mendapatkan lebih banyak nikmat dari-Nya.
Saudara-saudari Muslim yang taat, di tengah dunia yang semakin cepat dan semakin sibuk ini, seringkali kita lupa untuk merasa dan berucap syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah. Nikmat yang dimaksud, tidak terbatas dalam segi materi, tetapi juga nikmat iman, kesehatan, bahkan tidur yang nyenyak adalah contoh lain dari nikmat yang perlu disyukuri.
Oleh karena itu, sebagai contoh, tiap kali kita bangun dari tidur yang nyenyak, baiknya kita lafazkan rasa syukur dengan mengucap Alhamdulillah, seperti yang Rasulullah SAW ajarkan, sari Anas bin Malik RA, dari Nabi SAW yang bersabda,
"Tidaklah Allah memberikan nikmat kepada seorang hamba kemudian ia mengatakan, 'Alhamdulillah' melainkan apa yang ia berikan itu lebih baik daripada yang ia ambil." (HR Ibnu Majah).
Dengan mengucap Alhamdulillah di tiap kali merasakan nikmat yang diterima, kita sudah mencoba untuk menjadi hamba Allah SWT yang penuh syukur dan berterima kasih. Karenanya, mari kita tingkatkan kesadaran dalam menilai pentingnya bersyukur di setiap langkah kehidupan kita. Niscaya, akan ada kebahagiaan dan ketenangan hati yang diperoleh di dunia dan akhirat.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
10. Contoh ceramah Idul Fitri singkat tentang larangan makan terlalu kenyang
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Atas segala berkah dan nikmat yang telah diberikan Allah SWT, maka panjatkanlah terlebih dahulu doa, puji serta syukur kepada-Nya Yang Maha Kasih. Tak lupa juga untuk berselawat dan salam pada Rasulullah SAW, junjungan besar kita sebagai umat Islam dalam melangkah di jalan yang diridhai-Nya.
Sebulan penuh sudah kita lalui bersama dengan giat berpuasa hingga akhirnya mencapai hari kemenangan Idul Fitri ini.
Semasa puasa lalu, kita diuji dalam hal menahan lapar dan haus selama lebih dari 12 jam. Oleh karena itu, saat memasuki waktu berbuka puasa, kita kerap dilingkupi hawa nafsu mengambil makanan yang banyak. Kemudian, di hari ini juga, kita pasti sudah terpikir ingin menyantap olahan daging apa yang begitu enak dikonsumsi sekian banyak.
Nah, di kesempatan ini, marilah kita bersama-sama membahas pentingnya diri dalam menjaga kebiasaan makan, terutama dalam menghindari rasa kenyang yang berlebihan.
Kita dianjurkan untuk selalu bersikap tidak berlebihan dalam hal apapun, termasuk dalam makanan. Makanlah secara secukupnya, sebab Allah SWT tidak menyukai seseorang yang berlebihan, hal ini dijelaskan dalam firman-Nya:
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ ࣖ
Yā banī ādama khużū zīnatakum ‘inda kulli masjidiw wa kulū wasyrabū wa lā tusrifū, innahū lā yuḥibbul-musrifīn(a).
Artinya: Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah pada setiap (memasuki) masjid dan makan serta minumlah, tetapi janganlah berlebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebihan. (QS Al-A'raf:31).
Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda, "Sesungguhnya, sebagian makanan cukup bagi seseorang adalah yang cukup untuk menegakkan tulang belakangnya. Tetapi jika ia memaksa, hendaknya sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas." (HR. Ahmad).
Dari hadis tersebut, Rasulullah menunjukkan poin penting untuk kita mengatur porsi makan yang sesuai dengan yang tubuh butuhkan, bukan sesuai nafsu yang inginkan.
Anjuran ini bukanlah sekadar larangan semata yang bisa diabaikan kata-katanya, sebab kebiasaan makan terlalu kenyang sendiri dapat berbahaya untuk kondisi tubuh. Ancaman gangguan pencernaan, obesitas, dan penyakit lainnya, akan mengikut kita apabila tidak mengatur jumlah makanan yang dikonsumsi.
Islam begitu peduli pada kondisi kesehatan tiap umatnya. Dalam ajaran Islam, ada sebuah dorongan atau ajakan yang merangkul kita untuk selalu hidup seimbang dan menjaga kesehatan tubuh.
Oleh karenanya, mari kita bersama-sama memperhatikan jumlah porsi dari makanan yang akan kita santap, terutama di hari Lebaran ini, ya. Sebab, biasanya di Indonesia, menu lebaran akan dipenuhi olahan santan yang berbahaya pada kesehatan, apabila dikonsumsi berlebihan.
Maka dari itu, marilah kita saling menjaga kebiasaan makan sehat dan seimbang. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan jasmani dan rohani untuk para muslim yang beriman.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Nah, itulah beberapa teks ceramah khutbah singkat di hari Idul Fitri yang bisa Bunda jadikan referensi dalam tugas kultum Si Kecil di sekolah, ya. Semoga informasi ini bisa membantu dan mempermudah anak dalam memahami nilai-nilai sosial di mata Islam, seperti silaturahmi, saling memaafkan, dan lain-lain, dalam bentuk ceramah singkat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
5 Rekomendasi SD Swasta Islam Terbaik di Wilayah Jakarta Beserta Rincian Biayanya
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Saat Anak Tanya Makna Idul Fitri, Ini Cara Mudah Bunda Menjawabnya
Turuti Anak Beli Baju Lebaran atau Lebih Baik Disumbangkan?
Lebaran 2019 Jatuh pada 5 Juni, Bagaimana Jelaskan Makna Idul Fitri ke Anak
Seberapa Wajib Orang Tua Membelikan Baju Lebaran untuk Anak?
TERPOPULER
Momen Atlet Voli Megawati Hangestrip & Suami Honeymoon di Bali, Intip 5 Potret Manisnya
Cinta Laura Diajarkan Hemat oleh Ayahanda Sejak Kecil, Sekarang Jadi...
7 Bunga yang Tak Boleh Dijadikan Buket Pernikahan tapi Sering Dipilih Calon Pengantin
Waspada Bun, Isi Chat dengan ChatGPT Bisa Muncul di Google
5 Potret Ultah Syifa Mutiara, Anak Sambung Irish Bella yang Calon Dokter
REKOMENDASI PRODUK
3 Pilihan Cooler Bag untuk ASI, Mana yang Paling Praktis & Tahan Lama?
Ratih Wulan PinanduREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Makeup Remover, Bersihkan Riasan untuk Kulit Berminyak hingga Kering
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Merek Cream Wajah untuk Atasi Bruntusan dan Ruam pada Bayi Beserta Estimasi Harganya
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Alat Penyedot Ingus Bayi yang Aman dan Tips Menggunakannya untuk Atasi Hidung Tersumbat
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
10 Obat Sariawan untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Mudah Ditemukan dari Medis-Alami
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
Hak Asuh Anak dalam Perceraian Agama Islam Menurut Peraturan di Indonesia
Cinta Laura Diajarkan Hemat oleh Ayahanda Sejak Kecil, Sekarang Jadi...
7 Bunga yang Tak Boleh Dijadikan Buket Pernikahan tapi Sering Dipilih Calon Pengantin
Momen Atlet Voli Megawati Hangestrip & Suami Honeymoon di Bali, Intip 5 Potret Manisnya
Ingin Belajar Saham dari Nol? Yuk Ikut Kelas Bisnis Ellen May di LPS Financial Festival
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Ini 7 Potret Rizwan Anak Sule yang Habiskan Rp50 Juta untuk Main Game Roblox
-
Beautynesia
Tes Kepribadian: Gambar Pertama yang Dilihat Bisa Ungkap Kamu Pemberani atau People Pleaser
-
Female Daily
Manisnya CHENLE di Meet & Greet CHAGEE, Bikin Susah Move On!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Foto: Koleksi Circular Fashion Sarat Makna di JF3 2025 Karya Adrie Basuki
-
Mommies Daily
Cek Kesehatan Gratis di Sekolah Sudah Dimulai, Ini Jenis Pemeriksaan sesuai Jenjang Pendidikan