Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Ajarkan Anak Jadi Mandiri Sejak Dini Dapat Kurangi Kecemasan

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 26 Apr 2024 15:22 WIB

Ilustrasi Ibu dan Anak
Ilustrasi Bunda dan Anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Yagi-Studio

Tahu kah Bunda, zat kimia di otak yang membantu mengatur suasana hati berubah dengan cepat seiring pertumbuhan anak? Pada gilirannya, cara anak-anak dalam merasakan kecemasan, yakni emosi yang ditandai dengan perasaan tegang dan khawatir, akan berubah seiring bertambahnya usia.

Meskipun beberapa kecemasan diperkirakan terjadi di masa perkembangan, gejalanya pada anak yang lebih kecil ternyata bersifat menetap dan perlu diketahui penyebabnya. Menariknya, hampir 50 persen remaja yang mengalami kecemasan telah mengalami gejalanya sebelum usia 6 tahun.

Kecemasan datang dalam berbagai jenis. Ketika jenis kecemasan tertentu didiagnosis dengan benar, rencana pengobatan dapat lebih dijalankan dengan baik.

Mengutip Forbes Health, jenis kecemasan yang paling umum pada anak-anak meliputi:

  • Kecemasan umum, atau rasa takut yang berlebihan dan membebani tanpa diketahui pemicunya.
  • Kecemasan akan perpisahan, atau tekanan ekstrem saat disingkirkan dari sosok yang dekat atau dari rumah.
  • Kecemasan terhadap penyakit, atau pemantauan kesehatan yang berlebihan.
  • Kecemasan sosial, atau ketakutan yang disebabkan oleh situasi dengan teman sebaya.
  • Fobia spesifik, atau ketakutan irasional terhadap peristiwa, situasi, atau objek tertentu seperti terbang atau ketinggian.
  • Agoraphobia, atau ketakutan terhadap ruang publik seperti transportasi umum, taman atau berada di luar rumah.
  • Gangguan panik, atau kekhawatiran yang menyebabkan gejala fisik intens atau serangan panik.
  • Mutisme selektif, atau kegagalan berbicara ketika diharapkan secara sosial.

Masing-masing jenis kecemasan tersebut dijelaskan dengan baik dalam manual diagnostik berbasis bukti yang digunakan oleh profesional kesehatan mental, yang umumnya dikenal sebagai DSM-5. Secara umum, setiap diagnosis dicapai setelah berminggu-minggu hingga berbulan-bulan gejala terus-menerus dan/atau ketika kekhawatiran atau ketakutan secara signifikan mengganggu peristiwa kehidupan lainnya di hidup anak.

Anak yang mandiri sejak dini dapat kurangi kecemasan

Kabar baiknya, sebuah studi percontohan mengatakan bahwa menjadi mandiri sejak dini dapat membantu anak-anak melawan ketakutan mereka, mengurangi kecemasan, dan mendapatkan kepercayaan diri. Tak hanya itu, anak juga akan tumbuh menjadi lebih mandiri di kemudian hari, Bunda.

Terapi kemandirian adalah teknik yang meniru inisiatif yang dipelopori oleh Let Grow, yaitu kelompok nirlaba yang mempromosikan kemandirian masa kanak-kanak. Premis di baliknya adalah untuk mendorong anak-anak melakukan sesuatu yang baru sendiri dengan izin orang tua, tetapi tanpa orang tua.

"Apa yang membuat pengalaman ini begitu transformatif adalah ketika anak melakukan sesuatu yang baru, rasa percaya diri mereka akan tumbuh,” kata presiden gerakan kemandirian anak Let Grow dan penulis Free to Learn, Lesnore Skenazy, kepada Motherly.

“Bukan hanya anak-anak yang berubah. Orang tuanya juga demikian. Karena karena alasan tertentu, mereka belum mengizinkan anak mereka melakukan X (sesuatu yang tidak diperbolehkan). Namun begitu mereka melakukannya dan anak mereka pulang ke rumah, lalu berseri-seri dengan bangga, orang tua pun berubah, begitu pula anak-anak mereka. Ketakutan dan kesusahan mereka digantikan oleh kebanggaan dan kegembiraan.”

Meski begitu, tidak semua eksperimen kemandirian berjalan sesuai rencana. Tetapi, dalam menghadapi tantangan apapun, anak sebaiknya 'dipaksa' untuk memecahkan suatu masalah dan mengatasi kecemasan. Mereka bisa menjadi lebih tangguh karenanya.

“Kecemasan adalah keyakinan bahwa ada sesuatu yang tidak beres, Anda tidak akan mampu mengatasinya, dan Anda akan terluka selamanya,” ujar Skenazy.

“Kenyataannya adalah ketika ada yang tidak beres, Anda mencari cara untuk menghadapinya, dan Anda menyadari bahwa itu bukanlah masalah besar. Jadi kemandirian membuat anak-anak bisa menghadapi kenyataan.”

Selain mengajarkan kemandirian, penting juga bagi orang tua untuk mengetahui gejala kecemasan pada anak usia dini. Apa saja gejalanya?  

Gejala kecemasan pada anak

Gejala kecemasan pada anak kecil bisa bersifat fisik, emosional, atau keduanya. Selain kekhawatiran dan ketakutan, gangguan kecemasan juga dapat disertai gejala seperti:

  • Kegelisahan atau kelelahan
  • Sesak napas
  • Mual dan muntah
  • Kesemutan pada tangan dan kaki
  • Menangis atau mengamuk secara berlebihan
  • Kedekatan secara fisik atau emosional pada orang terdekat
  • Kesulitan tidur
  • Perubahan nafsu makan
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Penurunan akademis atau penolakan sekolah
  • Sering rewel

Jika Bunda menemukan gejala yang dirasa mengkhawatirkan dan tidak bisa berbuat apa-apa, Bunda bisa segera konsultasikan ke dokter atau psikolog. Jangan ragu untuk membawa anak ke ahlinya ya.

Demikian penjelasan mengenai kaitan mengajarkan kemandirian pada anak dan kecemasan. Semoga informasi ini bermanfaat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(aci/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda