Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bahaya Pilih Kasih terhadap Anak Perempuan & Laki-laki Seperti di Drakor Queen of Tears

Annisa A   |   HaiBunda

Selasa, 30 Apr 2024 21:15 WIB

Kim Seon Hwa karakter ibu pilih kasih di drama Korea Queen of Tears
Bahaya Pilih Kasih terhadap Anak Perempuan dan Laki-laki Seperti di Series Queen of Tears / Foto: Dok. tvN

Baru saja tamat, drama Korea Queen of Tears masih menjadi perbincangan. Serial ini sangat menguras emosi penonton meski bergenre komedi romantis.

Sepanjang penayangannya, drama Korea Queen of Tears menghadirkan banyak tokoh antagonis dengan karakter yang bikin penonton geram.

Salah satu yang berkesan di hati penonton adalah karakter Kim Seon Hwa yang diperankan oleh aktris senior Na Young Hee. Ia dikisahkan sebagai ibunda dari Hong Hae In (Kim Ji Won).

Meski tak sepenuhnya jahat, karakter Kim Seon Hwa cukup membuat penonton kesal lantaran menyimpan rasa benci yang mendalam pada Hong Hae In.

Karakter ibu yang pilih kasih

Kebencian itu muncul karena Kim Seon Hwa percaya bahwa Hong Hae In menjadi penyebab kematian putra sulungnya, Hong Sun Wan (Ko Dong Ha).

Kim Seon Hwa mengira bahwa Hae In menyebabkan Sun Wan tewas tenggelam karena menyelamatkan adiknya. Padahal, terungkap bahwa Baek Hyun Woo (Kim Soo Hyun) adalah orang yang menyelamatkan Hae In.

Hal itu membuat Hong Hae In tumbuh tanpa mendapatkan kasih sayang dari sang Bunda hingga dewasa. Ia terus mendapatkan kebencian dari sosok orang tua yang seharusnya menyayanginya.

Kebencian Kim Seon Hwa sampai membuat dirinya bersikap pilih kasih kepada si bungsu, Hong Soo Cheol (Kwak Dong Yeon). Alhasil, Hae In kerap dipandang sebelah mata dan tidak mendapatkan rasa cinta seperti yang diterima oleh sang adik.

Sikap pilih kasih terhadap anak kerap terjadi di kehidupan nyata. Melansir dari Very Well Family, hal itu tak luput dari rasa suka yang timbul di hati orang tua kepada salah satu anak mereka.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Family Psychology menemukan bahwa 74 persen ibu dan 70 persen ayah memiliki preferensi yang berbeda terhadap anak-anak mereka.

Meski orang tua biasanya tak mengakui siapa anak favoritnya, anak dapat merasakan siapa yang lebih disukai oleh orang tuanya.

Penyebab munculnya sikap pilih kasih

Pada umumnya, sikap pilih kasih timbul ketika orang tua memiliki kecocokan karakter dengan salah satu anak. Meski begitu, pilih kasih juga bisa dipicu oleh trauma atau pengalaman buruk di masa lalu seperti yang dialami oleh karakter Kim Seon Hwa di drama Korea Queen of Tears.

Duka Seon Hwa atas kematian putra sulung dan prasangka buruk terhadap Hae In membuat kebenciannya semakin besar hingga menimbulkan sikap pilih kasih. Ia cenderung lebih menyayangi putra bungsunya, Bunda.

Di sisi lain, banyak orang berpendapat bahwa sikap pilih kasih juga bisa dipicu oleh kesamaan gender. Baca di halaman berikutnya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


PILIH KASIH BERDASARKAN GENDER?

Memarahi anak

Ilustrasi orang tua pilih kasih / Foto: iStockphoto

Selain karena trauma masa lalu, sikap pilih kasih orang tua terhadap anak juga bisa dipicu oleh kesamaan gender. Menilik laman Parenting First Cry, penulis sekaligus peneliti asal Amerika Serikat, Kristina Durante pernah meneliti hal tersebut.

Pilih kasih berdasarkan gender

Penelitian yang ia lakukan bersama Rutgers Business School menjelaskan bahwa ibu cenderung lebih berpihak kepada putrinya. Sebaliknya, ayah akan berpihak kepada sang putra.

Sikap pilih kasih yang terjadi akibat kecenderungan itu biasanya muncul di beberapa kegiatan rumah tangga, seperti membelikan barang dan mengeluarkan uang untuk anak mereka.

Banner Gejala Awal AutoimunBanner Gejala Awal Autoimun/ Foto: HaiBunda / Dwi Rachmi

Kesimpulan itu ditarik oleh Kristina setelah ia melakukan penelitian dengan para orang tua. Mereka diminta untuk menentukan siapa yang layak untuk menerima uang jajan sebanyak US$25 (Rp406 ribu).

Hasilnya, mayoritas ibu memilih untuk memberikan uang tersebut kepada anak perempuan mereka. Sementara itu, para ayah memberikannya kepada anak laki-laki.

"Kami menemukan bahwa efeknya sangat kuat dalam empat percobaan berbeda dan lintas budaya," kata Kristina, dilansir Study Finds.

"Bias terhadap investasi pada anak-anak berjenis kelamin yang sama dengan orang tua terjadi karena perempuan lebih mengidentifikasi dan melihat diri mereka pada anak perempuan mereka. Hal yang sama juga berlaku pada ayah dan anak laki-laki," sambungnya.

Padahal sejatinya, setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda. Bunda dan Ayah tidak bisa menyamakan antara Si Kakak dan Si Adik.

Dampak pilih kasih pada anak

Melansir dari Psychology Today, orang tua bahkan bisa bersikap lebih pilih kasih ketika anak-anak sudah dewasa. Hal itu membuat dinamika hubungan keluarga menjadi toxic dan memicu dampak buruk seperti timbulnya kebencian antara saudara.

Megan Gilligan, profesor yang mempelajari tentang perkembangan hubungan manusia dan ilmu keluarga di Universitas Missouri menyebutkan beberapa dampak buruk dari sikap pilih kasih.

Gilligan menyebutkan, saudara kandung yang kurang disayangi merasa bahwa diri mereka kurang dan tidak memadai. Mereka juga memiliki hubungan yang kurang positif dengan orang tua.

Kendati demikian, anak emas juga menerima dampak buruk yang tak kalah menyakitkan dari anak yang kurang disayangi orang tua. Gilligan memaparkan bahwa bahwa gejala depresi lebih tinggi ditemukan pada anak-anak yang lebih diunggulkan.

"Kami meyakini hal ini karena menjadi anak kesayangan seorang ibu menimbulkan konflik dalam hubungannya dengan saudara kandung. Kami menemukan bahwa ketegangan dengan saudara kandung di masa dewasa berdampak pada kesejahteraan psikologis mereka," tuturnya.

Lebih lanjut, Gilligan menyebut sikap pilih kasih kepada anak di usia muda biasanya dikaitkan dengan berapa lama orang tua menghabiskan waktu bersama mereka.

Sementara itu, sikap pilih kasih ketika anak sudah dewasa biasanya terlihat dalam dukungan finansial yang berbeda antara anak yang satu dengan lainnya.

Oleh karena itu, orang tua seharusnya menyayangi semua anak mereka dengan baik tanpa pilih kasih. Kecenderungan terhadap salah satu pihak hanya akan membuat hati anak terluka dan menimbulkan dampak psikologi di kemudian hari.


(anm/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda