
parenting
7 Penyebab Anak GTM dan Cara Mengatasinya dengan Tepat
HaiBunda
Selasa, 02 Jul 2024 22:05 WIB

Daftar Isi
- Mengenal GTM (Gerakan Tutup Mulut) pada Anak
- Penyebab anak GTM
- Cara mengatasi anak GTM
- Cara mencegah anak GTM
- Berapa lama bayi GTM?
- Tanda anak menolak makan yang sudah berbahaya
- 5 Menu MPASI 6-12 bulan untuk anak GTM dan cara membuatnya
- Cerita Nikita Willy yang sampai sewa Feeding Specialist saat anak GTM
Bunda, pasti rasanya pusing sekali ketika Si Kecil sedang dalam fase GTM (Gerakan Tutup Mulut). Setiap kali disuapi makanan, mereka akan menutup rapat-rapat mulutnya. Selain itu, anak yang sedang GTM juga tak jarang melepehkan kembali makanan yang sudah masuk ke mulut.
Umumnya, fase GTM terjadi di usia anak yang membutuhkan banyak nutrisi. Jika Si Kecil sulit untuk menyantap makanan, tentunya Bunda jadi khawatir mereka tidak mendapatkan gizi yang cukup.
GTM terjadi bukan tanpa sebab, lho Bunda. Ada banyak hal yang bisa memicu GTM dialami Si Kecil. Merangkum dari berbagai sumber, yuk simak penjelasan seputar penyebab GTM dan cara mengatasinya yang mudah dilakukan berikut ini, Bunda!
Mengenal GTM (Gerakan Tutup Mulut) pada Anak
GTM atau Gerakan Tutup Mulut pada anak adalah istilah yang biasa digunakan untuk anak yang mogok makan. Anak-anak akan menutup rapat mulut ketika disuapi makanan. Biasanya, fase ini umum terjadi ketika Si Kecil sudah mengenal makanan padat atau makanan pendamping ASI (MPASI).
GTM pada anak adalah fase yang membuat banyak Bunda pusing tujuh keliling. Pasalnya, fase ini bisa menyebabkan anak kekurangan gizi seimbang.
Baik di kehidupan nyata maupun di media sosial, banyak ditemukan curhatan para Bunda tentang anak mereka yang menolak makan. Alhasil, orang tua perlu memutar otak agar anak-anak mau menyantap makanannya.
Melansir dari laman Verywell Health, fase GTM adalah hal yang wajar dan normal terjadi. GTM banyak dialami ketika anak memasuki usia 1 tahun dan akan memuncak saat mereka beranjak usia 2 tahun.
Fase GTM bisa saja menandakan bahwa anak sedang mengekspresikan preferensi atau selera terhadap makanan. Namun, jika anak mengalami GTM yang terlalu parah hingga berhari-hari lamanya, Bunda wajib tahu apa saja sekiranya penyebab dan solusi mengatasinya.
Penyebab anak GTM
Gerakan Si Kecil yang menolak makan terjadi karena berbagai faktor, Bunda. Ada macam-macam penyebab yang memicu anak GTM. Melansir dari berbagai sumber, berikut tujuh penyebab utama anak GTM yang Bunda wajib ketahui:
1. Minum terlalu banyak susu
Tahukah Bunda kalau penyebab anak GTM seringkali disebabkan oleh asupan susu yang berlebihan? Nah, minum susu terlalu banyak bisa membuat anak cepat kenyang dan tidak ingin mengonsumsi makanan lainnya.
Melansir dari laman Kids Eat in Color, anak yang terlalu sering minum susu akan merasa tidak bernafsu untuk melahap makanan padat. Bukan hanya GTM, anak yang minum susu terlalu banyak juga berisiko mengidap anemia.
2. Growth spurt
Growth spurt adalah fase pendek di mana anak tumbuh lebih tinggi dan berat. Fase ini dikenal dengan perubahan laju pertumbuhan yang begitu pesat.
Melansir dari laman Seriously Kids, growth spurt akan menyebabkan nafsu makan anak menurun tak menentu. Periode ini mulai terjadi ketika Si Kecil di usia 6 bulan hingga satu tahun. Oleh sebab itu, anak yang mengalami fase ini akan mulai menunjukkan perilaku GTM.
3. Trauma pada waktu makan
Ketika anak GTM, ada banyak sekali tingkah yang mereka lakukan untuk menghindari makanan masuk ke dalam mulut. Mulai dari menutup mulut hingga berlari menjauh ketika disuapi makan.
Hal-hal di atas tentu membuat kesal dan frustrasi pada orang tua. Tentunya perasaan tersebut wajar sebab Bunda khawatir Si Kecil tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup.
Namun, Bunda perlu ingat untuk tidak melampiaskan rasa kesal tersebut di hadapan Si Kecil, ya. Hindari memaksa anak untuk menghabiskan makanan sambil memarahinya.
Gerakan ini dapat menyebabkan anak semakin keras melakukan GTM. Si Kecil akan semakin sulit untuk makan karena teringat dengan kejadian yang tak mengenakkan tersebut.
4. Sakit atau kondisi medis lainnya
Sebuah ulasan di Verywell Health menyampaikan bahwa penyebab lainnya anak GTM adalah kondisi kesehatan. Seperti yang Bunda alami ketika sakit, maka nafsu makan juga ikut menurun. Hal ini juga berlaku pada anak-anak GTM.
Beberapa kondisi medis yang dapat menurunkan nafsu makan atau penolakan balita ketika makan meliputi:
- Tumbuh gigi
- Sembelit atau gangguan pencernaan lainnya
- Infeksi virus dan alergi yang menyebabkan sakit tenggorokan dan demam
- Penyakit refluks gastroesofageal atau GERD
- Sensitivitas makanan yang berujung pada kenaikan asam kronis
5. Bosan dengan menu makanan
GTM pada anak bisa terjadi karena rasa bosan terhadap makanan yang diberikan. Hal ini juga sebagai penanda untuk Bunda mencoba variasi makanan lain yang lebih bergizi.
Namun, ketika pertama kali menawarkan olahan makanan baru, jangan harap Si Kecil bisa langsung menyukainya. Diperlukan setidaknya waktu 8-10 kali sebelum anak menerima makanan baru tersebut.
6. Terlalu lelah untuk makan
Layaknya orang dewasa, anak-anak juga bisa merasakan capek untuk mengunyah makanan. Biasanya hal ini disebabkan oleh banyaknya kegiatan yang mereka lakukan atau pikiran mereka yang kerap teralihkan dari makanan.
Hal-hal tersebut dapat terjadi ketika:
- Anak sangat aktif di hari tersebut
- Anak tidak mendapatkan jam tidur yang cukup di malam sebelumnya
- Anak terlalu asyik bermain gadget ketika makan
7. Inappropriate feeding practice
Menurut penelitian yang dilakukan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), penyebab umum dari anak GTM adalah inappropriate feeding practice. Istilah ini merujuk pada pemberian makan yang tak benar atau pemberian makanan yang tidak sesuai usia.
Seringkali dijumpai kasus di mana orang tua keliru dalam memilih jenis makanan, porsi makanan, dan waktu pemberian makan kepada anak. Sebagai contohnya, anak usia dua tahun masih diberikan makanan tekstur lembek, padahal seharusnya di usia tersebut mereka sudah boleh diberi makanan tekstur padat.
Cara mengatasi anak GTM
Nah, kini Bunda sudah tahu apa saja hal yang menyebabkan anak GTM. Dengan begitu, Bunda bisa mengatur cara apa saja untuk membantu Si Kecil terlepas dari GTM.
Berikut adalah 9 cara mengatasi anak GTM menurut dokter spesialis anak, Dr. dr. Aryono Hendarto, Sp. A(K)., MPH:
1. Jadwal makan teratur
Bunda perlu membuat jadwal makan secara teratur. Hindari menunggu anak merengek hingga menjerit ketika ingin memberinya makan.
Untuk anak usia satu tahun yang GTM, mereka perlu diberi makan utama sebanyak tiga kali dan snack dua kali. Bunda juga bisa memberi tambahan ASI atau susu sebanyak 2-3 kali sehari.
2. Bangun lingkungan makan yang menyenangkan
Lingkungan yang menyenangkan bisa memengaruhi selera makan lho, Bunda. Contohnya, sajikan makanan dengan piring yang berbentuk lucu dan berwarna-warni. Kemudian, ajaklah Si Kecil makan di meja makan tanpa adanya distraksi dari mainan, televisi, atau gadget.
3. Jangan paksa anak untuk makan
Ketika anak GTM saat disuapi makanan, sebaiknya Bunda tidak memaksakan suapan tersebut, ya. Bunda perlu membujuknya pelan-pelan. Namun, hindari juga memberi Si Kecil iming-iming hadiah.
“Ambil setidaknya jeda waktu 10 hingga 15 menit. Kalau anak masih tidak mau, lebih baik berhenti,” ujar dokter Aryono.
4. Identifikasi
Ketika anak GTM, Bunda perlu teliti dalam mengidentifikasi kebutuhan Si Kecil. Identifikasi apakah ada tanda bahaya yang berhubungan dengan penyakit. Seringkali kondisi GTM disebabkan oleh kondisi medis yang memerlukan penanganan ahli.
5. Batasi waktu makan selama 30 menit
Dilansir Healthline, sebuah studi penelitian menunjukkan kalau anak akan hilang konsentrasi makan di waktu 30 menit pertama. Hal ini bersangkutan dengan sifat anak-anak yang masih penuh akan jiwa bermain, Bunda.
Memberi makan anak GTM lebih dari waktu 30 menit adalah hal yang sia-sia. Untuk itu, sebaiknya orang tua berhenti memberi makan anak GTM bila sudah melewati waktu 30 menit.
6. Perhatikan kuantitas dan kualitas makanan anak
Meskipun anak GTM mengalami kenaikan berat badan, Bunda tidak bisa menjadikan hal ini patokan anak sehat. Hal ini berkaitan dengan kondisi makronutrien yang tercukupi, tetapi mikronutrien masih jauh di bawah jumlah asupan.
Oleh sebab itu, pemberian makan harus sesuai dengan tahap perkembangan anak. Ikuti feeding rules dan penyajian makan yang sesuai dengan anak GTM tersebut.
7. Pantang menyerah mengenalkan makanan
GTM seringkali disebabkan oleh rasa bosan anak terhadap makanan. Untuk itu, orang tua perlu berinovasi dalam mengolah makanan.
Meskipun begitu mengenalkan makanan baru pada anak adalah hal yang cukup sulit dilakukan. Oleh karenanya, Bunda perlu pantang menyerah ketika melakukan cara satu ini. Cobalah untuk mengulangi konsumsi makanan baru setidaknya 10-15 kali.
8. Alternatif makanan instan
Anak usia satu tahun yang mengalami GTM dapat diatasi dengan memberi asupan alternatif, seperti makanan instan. Dokter Aryono menjelaskan bahwa di usia tersebut sudah boleh mengonsumsi makanan instan asal sudah tercatat dan melewati uji BPOM.
9. Pemberian suplemen
Memberikan suplemen tambahan pada anak GTM perlu ketelitian yang ekstra. Dokter Aryono mengingatkan kalau pemberian suplemen perlu diketahui lebih jelas terkait kandungannya.
Suplemen dengan kandungan vitamin dan mineral adalah hal yang diperbolehkan untuk anak GTM. Namun, selalu perhatikan jumlah kebutuhan tiap anak.
“Pemberian suplemen vitamin sebaiknya dilakukan ketika anak mengalami GTM lebih dari 6 bulan,” saran dokter Aryono.
Cara mencegah anak GTM
GTM atau masalah makan pada anak dapat dicegah dengan melatih perilaku makan yang benar sejak dini. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Bunda dan Ayah terapkan untuk mencegah anak GTM:
- Atur jadwal makan utama dan cemilan dalam sehari dengan disiplin, yaitu tiga kali makan utama dan dua kali snack.
- Berikan susu sebanyak 2-3 kali sehari dengan jumlah 500-600 ml per hari.
- Hindari waktu makan lebih dari 30 menit
- Biasakan anak untuk makan bersama keluarga di meja makan.
- Latih anak untuk mulai belajar makan secara mandiri.
- Apabila Si Kecil mulai rewel dalam menyantap makanannya, hindari memaksa anak untuk menghabiskannya langsung. Tawarkan kembali makanan tanpa paksaan dan iming-iming.
- Hindari kebiasaan memberi makan anak sambil melakukan aktivitas lain, seperti bermain, menonton TV, atau jalan-jalan.
- Jangan berikan minuman selain air putih ketika memberi makan anak.
- Jangan jadikan makanan sebagai hadiah.
- Latih Si Kecil untuk mengenali rasa lapar dan kenyangnya sendiri
Berapa lama bayi GTM?
Fase GTM memang umum terjadi kalangan anak bayi usia 6 bulan hingga 2 tahun. Mereka akan menolak suapan makanan yang ditawarkan dan membuat orang tua khawatir akan asupan gizinya.
Bunda tentu bertanya-tanya berapa lama fase GTM ini dialami Si Kecil, bukan? Sayangnya, periode ini berbeda-beda tiap individunya. Hal ini bergantung pada sifat penolakan yang dilakukan anak.
Kebiasaan GTM akan membaik ketika orang tua sudah tahu strategi makan apa yang cocok untuk anak. Untuk itu, Bunda dan Ayah perlu menaruh perhatian lebih ketika anak menunjukkan ciri GTM.
Apabila kondisi GTM semakin parah, segera lakukan konsultasi dengan ahli gizi dan dokter spesialis anak. Hal ini demi kebaikan pertumbuhan anak dan membantunya terhindar dari kondisi medis yang lebih berbahaya.
Tanda anak menolak makan yang sudah berbahaya
Meskipun GTM normal terjadi, orang tua perlu mengetahui tanda-tanda apakah sajakah yang sudah termasuk berbahaya ketika anak menolak makan. Mengutip dari laman Your Kid Surgent Care, berikut adalah beberapa tanda anak GTM yang perlu perhatian lebih ahli medis:
- Muntah dan diare lebih dari 48 jam
- Tubuh demam hingga lebih dari 38 derajat Celcius
- Menangis kesakitan karena perut yang membengkak
- Muntah darah atau terdapat bercak darah di kotorannya
- Kotoran berwarna kuning kehijauan dan berbau busuk
- Mengalami dehidrasi
5 Menu MPASI 6-12 bulan untuk anak GTM dan cara membuatnya
Fase GTM kerap terjadi ketika anak memasuki masa MPASI. Salah satu penyebabnya adalah variasi makanan yang kurang beragam.
Orang tua perlu pintar dalam mengkreasikan makanan yang bisa menggugah nafsu makan anak. Mengutip dari beberapa sumber, berikut lima ide menu MPASI untuk anak GTM usia 6-12 bulan yang mudah diikuti:
1. Puding susu vanila
Berikut adalah resep dan cara membuat menu puding susu untuk mengatasi Si Kecil yang sedang GTM, Bunda.
Bahan:
- 60 gram kuning telur, kocok lepas
- 800 ml susu
- ½ sdt pasta vanila
- 1 bks agar-agar
Cara membuat:
- Tuang susu cair, agar-agar ke dalam panci.Rebus sampai mendidih.
- Ambil sedikit adonan rebusan, lalu campur dengan kuning telur. Aduk rata.
- Lanjutkan dengan masukkan kembali rebusan susu dan agar-agar. Tuangkan pasta vanila dan aduk rata.
- Tuangkan pada cetakan atau cangkir, tunggu hingga puding terbentuk dan dingin.
2. Bubur udang tahu
Bubur adalah menu MPASI yang paling sering diberikan kepada anak. Berikut resep bubur udang tahu yang bisa tingkatkan nafsu makan anak GTM:
Bahan:
- 60 gram nasi
- 45 gram udang giling
- 30 ml santan cair
- 20 gram tahu, potong kecil-kecil
- 10 gram tomat, potong kecil-kecil
- Kemangi secukupnya
- Daun salam secukupnya
- Jeruk nipis (tidak untuk memasak)
- Garam (tidak untuk memasak)
Bumbu halus:
- 1 butir bawang merah
- 1/2 siung bawang putih
- 1 butir kemiri
- 1/3 cm jahe
Cara membuat:
- Lumuri udang dengan air jeruk nipis dan garam, lalu diamkan sekitar 15 menit.
- Campur udang, tahu, tomat, kemangi, santan cair, dan bumbu halus hingga merata.
- Bungkus dengan daun pisang, masukkan juga daun salam. Kukus hingga matang.
- Ketika akan dicampur dengan nasi, ambil kemangi dan daun salamnya. Lalu saring hingga teksturnya sesuai yang diinginkan.
3. Makaroni keju
Berikut adalah resep MPASI untuk anak GTM yang mudah diikuti cara pembuatannya:
Bahan:
- 150 gram makaroni
- 60 gram daging sapi giling
- 1 1/2 butir telur, kocok lepas
- 1 sdm keju parut
- 1 1/2 sdt mentega
- 7,5 ml minyak kelapa, untuk menumis
Bahan halus:
- 1 siung bawang putih
- 1/2 buah bawang bombai
Cara membuat:
- Rebus makaroni hingga matang, haluskan.
- Tumis bumbu halus hingga harum, lalu masukkan daging giling. Masak hingga matang.
- Masukkan makaroni, telur, keju parut secukupnya. Aduk hingga merata.
- Letakkan adonan pada wadah yang telah diolesi mentega.
- Kukus sekitar 30 menit.
- Jika diperlukan, saring hingga teksturnya sesuai yang diinginkan.
4. Creamy pasta dengan brokoli
Menu creamy pasta brokoli berikut ini bisa dijadikan ide makanan baru untuk Bunda sajikan pada anak GTM:
Bahan:
- 100 gram brokoli
- 50 gr keju cheddar
- 50g Pasta
- 275ml Susu
Cara membuat:
- Potong brokoli menjadi potongan-potongan kecil, pertahankan kuntumnya dan buang batangnya yang tebal.
- Panaskan susu dalam panci dan tambahkan brokoli. Masak selama 10-15 menit sampai lunak.
- Sementara itu, masak pasta di panci terpisah, ikuti petunjuk paket - sekitar 8-10 menit.
- Tiriskan pasta dan tambahkan brokoli dan susu.
- Tambahkan keju dan aduk hingga keju meleleh. Untuk penyajian, pilih sesuai dengan usia bayi.
5. Nasi tim salmon
Berikut resep dan cara membuat menu MPASI nasi tim salmon yang mudah dilakukan di rumah:
Bahan:
- Nasi
- Salmon 6 potong kecil
- Wortel parut
- Bawang merah
- Bawang putih
- Daun jeruk
- Kaldu jamur
Cara membuat:
- Masukkan nasi ke dalam wadah tahan panas, tambahkan air secukupnya. Kukus hingga air meresap.
- Panaskan margarin. Tumis bawang merah dan bawang putih.
- Tambahkan salmon dan daun jeruk lalu tumis hingga matang.
- Beri parutan wortel dan masukkan kaldu jamur secukupnya. Masak hingga matang.
Cerita Nikita Willy yang sampai sewa Feeding Specialist saat anak GTM
Masalah anak yang menolak suapan makanan atau GTM juga pernah dialami anak aktris Nikita Willy, lho Bunda. Nikita mengaku bahwa Issa Xander, putra pertamanya itu mengalami penurunan nafsu makan pasca sembuh dari sakit. Namun, kondisi GTM itu semakin parah setelah keluarga kecilnya berlibur ke Jepang.
Istri dari Indra Priawan tersebut merasa frustrasi dengan kondisi Issa yang tak mau menerima satupun suapan yang ditawarkan. Berbagai upaya Nikita lakukan hingga menyewa seorang feeding specialist untuk membantu Issa lepas dari GTM.
“Baru saja selesai Zoom call dengan feeding specialist. Mulai besok kita akan mulai yang namanya reset week, balik lagi ke feeding rules dan no biscuit at all untuk reset week ini (satu minggu) dan apa yang harus aku lakukan karena Issa udah terlanjur 'benci makanan'," ungkap Nikita melansir dari laman detikcom.
Demikian penjelasan seputar penyebab anak mengalami GTM hingga cara mengatasinya. Semoga informasi ini dapat membantu Bunda mengetahui langkah-langkah apa yang perlu dilakukan agar Si Kecil bebas dari GTM, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Akupunktur untuk Atasi GTM pada Anak, Ketahui Persiapan dan Tipsnya

Parenting
Penjelasan Dokter soal Pijat Oromotor Cegah GTM pada Bayi, Stimulasi Yuk Bun!

Parenting
Penyebab Nafsu Makan Anak 1 Tahun Menurun saat Diberi MPASI

Parenting
Penyebab Anak 2 Tahun GTM, Simak Dampak & Cara Atasinya Menurut Dokter Bun

Parenting
Tips Sederhana Mengatasi GTM Anak Tanpa Drama


5 Foto
Parenting
Bikin Gemas! Ini 5 Potret Terbaru Hamish Daud dan Sang Putri Zalina
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda