Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Dampak Terlalu Banyak Penggunaan Kaldu Jamur pada MPASI Anak

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Jumat, 26 Jul 2024 21:45 WIB

Asian baby boy eating blend food on a high chair
Ilustrasi Kaldu Jamur untuk MPASI Anak/Foto: iStock

Ketika memasuki usia enam bulan, bayi sudah diperbolehkan mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI). Karena itu, Bunda pasti ingin memberikan Si Kecil makanan yang lezat dan sedap agar mereka selalu lahap.

Biasanya, Bunda berpikir ingin menambahkan beberapa perasa seperti gula, garam, hingga kaldu jamur. Lantas sebenarnya bolehkah penggunaan penyedap khususnya kaldu jamur pada MPASI bayi?

Penggunaan kaldu jamur untuk MPASI bayi

Ketika diwawancara oleh HaiBunda, Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, SpA, menjelaskan bahwa MPASI anak tidak dianjurkan untuk menambahkan perasa. Penggunaannya disebut tidak aman untuk kesehatan Si Kecil.

"Jadi kalau untuk MPASI sangat disarankan untuk tidak menambahkan sembarang perasa ke dalam MPASI baik itu garam, gula, apalagi perisa buatan seperti kaldu instan yang dijual di pasaran. Sebab, tidak semua perasa tersebut aman bagi kesehatan bayi," tuturnya saat dihubungi HaiBunda, baru-baru ini.

Kalau Bunda ingin MPASI Si Kecil terasa sedap, Bunda bisa menggunakan penyedap yang alami dari rempah-rempah. Kalau ingin, Bunda juga bisa menambahkan kaldu jamur, ayam, atau sapi, yang dibuat secara alami dan tidak instan.

"Kalaupun ingin membuat MPASI yang lebih sedap, ada pilihan yang lebih nyaman yang bisa dilakukan, yaitu dengan memakai rempah-remah alami atau membuat kaldu sendiri di rumah. Misalnya kaldu jamur, ayam, sapi, dan sebagainya. Tapi harus alami, ya. Jangan ditambahkan berbagai macam perisa," saran dr. Aisya.

Dampak jika menggunakan kaldu jamur

Dalam kesempatan yang sama, ada pula beberapa dampak jangka panjang jika Si Kecil diberikan kaldu jamur secara berlebihan dalam MPASI-nya. Berikut ini Bubun bagikan deretannya:

1. Memicu gangguan saraf

Dokter Aisya menyebut penyedap masakan umumnya mengandung monosodium glutamate (MSG). Kandungan ini bisa memicu gangguan saraf, jantung, hingga organ lainnya.

"Dalam jangka panjang, beragam jenis perasa kerap kali mengandung MSG yang dalam jangka panjangnya bisa berisiko memicu gangguan saraf, jantung, dan beragam organ lain jika dikonsumsi secara berlebihan," jelasnya.

2. Anak menjadi picky eater

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa bayi yang terbiasa mengonsumsi MPASI dengan berbagai cita rasa cenderung akan menjadi picky eater, Bunda. Mereka pun menjadi gemar memilih-milih makanan.

"Beberapa literatur juga menyebutkan bahwa bayi yang terbiasa mengonsumsi MPASI dengan cita rasa yang terlalu tajam karena ditambahkan perasa berlebihan cenderung menjadi picky eater atau gemar pilah-pilah makanan," ungkap dr, Aisya.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat dampak lainnya, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


DAMPAK ANAK MENGONSUMSI KALDU JAMUR BERLEBIHAN

Ilustrasi Bayi MPASI

Ilustrasi Kaldu Jamur untuk MPASI Anak/Foto: iStock

3. Gangguan pencernaan

Dokter Aisya mengatakan bayi yang biasa mengonsumsi kaldu jamur bisa saja mengalami efek samping gangguan pencernaan. Bukan tanpa alasan, hal ini karena kandungan serat di dalam kaldu jamur cukup tinggi.

"Bayi yang mengonsumsi kaldu jamur itu bisa memberikan efek samping gangguan pencernaan. Tingginya serat yang dikandung bisa menyebabkan gangguan pencernaan," tuturnya.

"Ini terjadi kalau dikonsumsi dalam jumlah yang banyak, apalagi kalau bayinya tidak terbiasa makan makanan yang berserat tinggi," sambung dr. Aisya.

Banner Manfaat Memeluk Anak

4. Wajah anak memerah

Ketika anak mengonsumsi terlalu banyak kaldu jamur, wajah mereka bisa saja berubah menjadi merah. Hal ini karena tingginya kadar vitamin B3 di dalam penyedap tersebut.

"Tingginya kadar (vitamin) B3 bisa menyebabkan wajah memerah di beberapa orang. Dan ini dianggap sebagai efek samping yang tidak berbahaya karena akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa jam," ujar dokter yang berpraktik di RS UNS ini.

5. Urine menjadi kuning neon

Selain perubahan pada warna wajah, dr. Aisya turut menyebut bahwa anak yang terlalu banyak mengonsumsi kaldu jamur juga mengalami perubahan pada air seninya. Banyak yang melaporkan bahwa urine-nya menjadi warna kuning neon, Bunda.

"Warna urine-nya akan berubah. Beberapa orang melaporkan bahwa setelah makan kaldu jamur itu bisa menyebabkan air seninya menjadi kuning neon. Tapi, ini tidak berbahaya dan hanya berlangsung sementara," ungkapnya.

Demikian penjelasan dokter tentang kaldu jamur pada MPASI bayi, Bunda. Semoga dapat memberikan manfaat, ya.

Jangan lupa intip lagi video penyebab bayi MPASI tidak mau makan berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda