Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Penjelasan Dokter soal Abon untuk Makanan Anak di Bawah Usia 1 Tahun

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 03 Jul 2024 21:20 WIB

Ilustrasi Anak Makan
Ilustrasi Anak Makan/Foto: iStock

Abon merupakan salah satu produk olahan yang efektif diberikan kepada anak ketika Bunda malas memasak. Namun, bolehkah abon ini diberikan untuk bayi di bawah usia 1 tahun?

Abon adalah makanan yang sudah dikenal oleh banyak orang. Umumnya, abon dibuat dari daging ayam maupun sapi yang diolah dengan melewati berbagai proses memasak.

Mulanya, abon direbus, kemudian disayat. Setelahnya, abon dibumbui, digoreng, dan dipres, Bunda. Meski mudah dibuat dan memiliki rasa yang enak? Kira-kira boleh enggak ya abon sebagai lauk MPASI?

Abon untuk anak di bawah 1 tahun

Menurut dokter spesialis anak, Dr. dr. Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC, abon cukup sering dijadikan pilihan untuk taburan MPASI anak. Meski begitu, tentunya taburan abon ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kalori harian anak.

"Yang perlu dipahami, kebutuhan protein hewani untuk bayi usia 6-23 bulan akan terpenuhi jika komposisi protein pada MPASI sekitar 10-15 persen dari total kalori," ungkap dr. Wiyarni pada HaiBunda belum lama ini.

"Kalori yang dibutuhkan bayi bertambah seiring usianya, sehingga kecukupan zat gizi termasuk sumber protein wajib diperhatikan proporsinya dalam MPASI," tambahnya.

Pemberian abon untuk MPASI anak pun diperbolehkan jika pengolahannya mengikuti standar keamanan, Bunda. Ada baiknya juga untuk memberikan abon kepada Si Kecil sebagai bentuk pengenalan rasa dan tekstur.

"Kalau ditanya, bolehkah abon diberikan untuk bayi di bawah 1 tahun? Asal proses pengolahannya mengikuti standar food safety, silakan dicobakan hanya sebatas perkenalan rasa dan tekstur," jelasnya.

Lebih lanjut, dr. Wiyarni menyarankan agar Bunda turut memperkaya asupan protein Si Kecil agar mereka tumbuh dan berkembang dengan baik. Ada banyak pilihan yang bisa dicoba mulai dari daging hingga telur.

"Tapi kembali lagi pada prinsip kecukupan gizi, rasanya agak sulit mengharapkan MPASI berlauk abon saja akan bisa mencukupi kebutuhan protein untuk tumbuh kembang bayi. Negeri kita sangat kaya, banyak pilihan sumber protein seperti daging, hati, ikan, seafood, telur, dan lain-lain yang bisa diberikan bervariasi," tuturnya.

Lantas, berapakah takaran protein hewani anak sesuai dengan usianya? Simak selengkapnya pada laman berikutnya, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


KEBUTUHAN PROTEIN HEWANI ANAK

Ilustrasi Anak Makan

Ilustrasi Anak Makan/Foto: iStock

Takaran protein hewani anak sesuai usia

Mengutip dari buku Mommyclopedia: 78 Resep MPASI oleh dr Meta Hanindita, Sp.A, ada berbagai takaran protein hewani anak sesuai dengan usia mereka. Berikut ini Bubun rangkumkan deretannya:

1. Usia 6-8 bulan

Sebagai contoh, bayi berusia 6-8 bulan membutuhkan tambahan energi dari MPASI sebanyak 200 kilokalori. Maka komposisi protein yang dianjurkan adalah 10-15 persen dari 200 kkal, yaitu sekitar 20-30 kkal/hari. Hal ini dapat terpenuhi dari porsi makan per hari sebanyak:

  • 30-45 gram daging ayam (sekitar 1 potong sedang), atau
  • 20-30 gram hati ayam (sekitar 1 potong sedang), atau
  • 30-45 gram daging ikan (sekitar 1/3 potong sedang), atau
  • 25-40 gram udang basah (sekitar 4-6 udang berukuran sedang), atau
  • 1 butir telur ayam (per hari)
Kolesterol pada Wanita

2. Usia 9-11 bulan

Ketika berusia 9 sampai 11 bulan, bayi memerlukan tambahan energi dari MPASI sebanyak 300 kilokalori, Bunda. Karena itu, komposisi proteinnya yang dianjurkan yaitu sekitar 30-45 kkal/hari. Hal ini dapat dipenuhi dengan porsi per hari sebagai berikut:

  • 45-60 gram daging ayam (sekitar 1-1,5 potong sedang), atau
  • 35-50 gram hati ayam (sekitar 1-1,5 potong sedang), atau
  • 45-60 gram daging ikan, atau
  • 37,5-55 gram udang basah (sekitar 5-8 udang berukuran sedang), atau
  • 1-1,5 butir telur ayam (per hari)

3. Usia 12-23 bulan

Bayi yang berusia antara 12-23 bulan perlu tambahan energi dari MPASI sebanyak 550 kilokalori. Dengan begitu, komposisi protein yang direkomendasikan sekitar 55-82,5 kkal/hari. Hal ini dapat terpenuhi dari porsi per hari sebanyak:

  • 80-120 gram daging ayam (sekitar 2-3 potong sedang), atau
  • 60-90 gram hati ayam (sekitar 2-3 potong sedang), atau
  • 80-120 gram daging ikan, atau
  • 70-100 gram udang basah (sekitar 10-15 udang berukuran sedang), atau
  • 2-3 butir telur ayam (per hari)

Simak juga video ikan tinggi nutrisi untuk MPASI anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda