Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Si Kecil Alergi Telur? Ini Rekomendasi Makanan Pengganti dari Dokter Anak

Kinan   |   HaiBunda

Jumat, 14 Jun 2024 21:35 WIB

Top view and close up image of organic chicken eggs are one of the food ingredients on the restaurant table in the kitchen to prepare for cooking. Organic chicken eggs food ingredients concept
Ilustrasi alergi telur/Foto: Getty Images/iStockphoto/Poravute
Daftar Isi
Jakarta -

Alergi telur menjadi salah satu jenis alergi yang makanan paling umum yang dialami anak-anak. Mereka dengan kondisi ini biasanya menunjukkan gejala dalam beberapa menit hingga jam setelah makan telur atau makanan yang mengandung telur. 

Gejalanya dapat berkisar dari ringan hingga berat. Bisa juga muncul berupa kesulitan bernapas, mual, dan gatal-gatal. 

Respons alergi telur secara umum dapat mulai terjadi pada masa bayi. Untungnya, sebagian besar anak dapat sembuh dari alergi telur sebelum mereka mencapai usia sekolah. 

Namun, selama seorang anak mengalami gejala alergi, penting untuk menghindari konsumsi telur dan semua makanan yang mengandung telur.

Bagian telur manakah yang menyebabkan alergi?

Dikutip dari Health Direct, reaksi alergi biasanya disebabkan oleh putih telur. Tetapi dalam sebagian kasus lain bisa juga disebabkan oleh kuning telur.

Banyak anak yang lebih mungkin bereaksi terhadap telur mentah atau yang dimasak sebentar, dibandingkan dengan sejumlah kecil telur yang dimasak atau dipanggang (misalnya dalam kue). 

Jika Bunda menduga hal ini terjadi pada Si Kecil, tanyakan kepada dokter apakah mereka perlu menghindari semua makanan yang mengandung telur.

Bagaimana cara mengenalkan telur pada MPASI bayi?

Pada usia sekitar 6 bulan, bayi dapat mulai dikenalkan dengan berbagai makanan, termasuk telur matang. Ingat, telur harus dimasak dengan baik karena telur mentah dapat membawa bakteri berbahaya.

Sebelumnya, disarankan untuk menghindari pemberian makanan seperti telur pada bayi, untuk mencegah alergi. Akan tetapi, teori ini tidak didukung oleh penelitian yang memadai.

Seperti semua makanan baru, yang terbaik adalah memperkenalkan telur matang sendiri atau dengan makanan yang sudah pernah dicoba oleh bayi. Dengan begitu, Bunda dapat dengan mudah mengaitkan gejala apa pun dengan makanan baru tersebut.

Apa saja gejala alergi telur?

Gejala alergi telur biasanya akan mulai muncul beberapa menit setelah anak makan telur. Namun kadang-kadang gejala alergi mungkin tidak muncul selama beberapa jam kemudian.

Gejala ringan mungkin termasuk:

  • Pembengkakan pada wajah, bibir atau mata
  • Sensasi kesemutan di mulut
  • Nyeri pada bagian perut atau muntah-muntah

Gejala anafilaksis yang lebih serius meliputi:

  • Sulit bernapas
  • Pembengkakan pada lidah atau tenggorokan
  • Suara serak atau kesulitan berbicara
  • Mengi atau batuk terus-menerus
  • Kulit tampak pucat
  • Lemas disertai pusing atau pingsan

Jika anak mengalami gejala alergi seperti disebutkan di atas setelah mengonsumsi telur, segera temui dokter untuk konsultasi. Tes darah dan kulit khusus dapat membantu mendiagnosis penyebab reaksi alergi.

Makanan apa saja yang mungkin mengandung telur?

Egg yolk in wooden spoon on eggs. Close up.Ilustrasi telur/Foto: Getty Images/iStockphoto/Professor25

Makanan kemasan yang mengandung telur harus dicantumkan dengan huruf tebal pada daftar bahan di labelnya. Jadi jangan lupa untuk selalu periksa label makanan, terutama makanan atau merek makanan apa pun yang belum pernah dikonsumsi sebelumnya oleh anak.

Beberapa makanan yang diwaspadai karena mengandung telur seperti disebutkan oleh The Australasian Society of Clinical Immunology and Allergy di antaranya:

  • Kue, muffin, croissant, dan biskuit
  • Kue kering, kue tart, pancake, dan donat
  • Makanan penutup seperti custard, mousse, puding, es krim dan makanan penutup beku lainnya
  • Cokelat, marshmallow, dan kembang gula
  • Minuman malt dan minuman bubuk yang bisa ditambahkan ke susu

Makanan umum lainnya yang sering mengandung telur meliputi:

  • Mi telur atau pasta
  • Roti bakar
  • Nasi goreng dan masakan Asia lainnya
  • Mayones dan saus

Beberapa roti dan bakpao memiliki bagian atas yang kilap karena telah diolesi telur sebelum dipanggang. Untuk produk kemasan, periksa labelnya untuk mengetahui apakah mengandung telur atau tidak.

Jika Bunda dan Si Kecil sedang makan di luar, jangan ragu untuk bertanya kepada pelayan atau pramuniaga apakah produk tersebut mengandung telur.

Rekomendasi makanan pengganti dari dokter anak

Mencari makanan pengganti jika anak alergi telur sering kali membuat bingung orang tua. Bunda salah satunya?

Dokter spesialis anak, dr Citra Amelinda, SpA menuturkan bahwa orang tua tak perlu khawatir. Semua nutrisi dalam telur dapat dengan mudah ditemukan pada bahan makanan lain. HaiBunda sudah mendapat izin kutip.

Dikutip dari laman Instagram-nya, @citra_amelinda, berikut rekomendasi makanan pengganti jika anak alergi telur:

1. Protein

Tak hanya ada di telur, protein juga dapat ditemukan di berbagai bahan makanan lain seperti daging merah, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.

2. Zat besi

Zat besi juga banyak dimiliki oleh hati, makanan laut, dan sayuran berdaun hijau.

3. Vitamin A

Vitamin A terdapat dalam jumlah cukup banyak pada sayuran berwarna oranye seperti wortel dan paprika. Selain itu, nutrisi ini pun dimiliki oleh susu dan produk olahannya.

4. Vitamin D

Nutrisi yang satu ini juga dimiliki oleh asupan lain seperti ikan kembung, salmon, tuna, makarel, keju, dan jamur shitake.

5. Vitamin B12

Daging merah tak hanya mengandung protein, tetapi juga vitamin B12. Vitamin ini banyak pula dimiliki oleh makanan laut seperti ikan, udang, cumi, dan lain-lain.

6. Folat

Ingin mendapatkan cukup folat untuk kebutuhan sehari-hari tubuh? Selain dari telur, nutrisi ini juga terdapat pada brokoli, kangkung, bayam, buncis, dan kacang-kacangan.

7. Lutein dan kolin

Lutein banyak dimiliki oleh brokoli, asparagus, selada, dan kubis. Sementara itu, kolin banyak terdapat pada daging, kedelai, ikan, kentang, dan gandum.

Jika Bunda mencari 'tekstur' yang mirip terkait peran telur sebagai penyatu dan/atau pengembang makanan, ada kok pilihan lainnya! Setiap telur yang diperlukan dalam resep, dapat diganti dengan salah satu bahan berikut:

  • 2 sdm pisang tumbuk
  • 1 sdt bubuk gelatin tanpa rasa, dicampur dengan 2 sdm air
  • 1 sdt ragi dilarutkan dalam 1/4 gelas air hangat
  • 2 sdm sayuran yang dihaluskan
  • 1 1/2 sdm minyak, dicampur 1 1/2 sdm air dan 1 sdm cuka
  • 1/4 gelas kentang atau labu yang ditumbuk

Demikian ulasan tentang berbagai rekomendasi makanan pengganti dari dokter anak jika Si Kecil memiliki telur. Jangan lupa tetap perhatikan respons alerginya secara berkala dan konsultasi ke dokter juga ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda