PARENTING
7 Jenis Penyakit Jantung yang Biasa Menyerang Anak
Mutiara Putri | HaiBunda
Kamis, 19 Sep 2024 14:06 WIBTidak hanya terjadi pada orang dewasa, penyakit jantung juga bisa menyerang anak-anak, Bunda. Lantas, seperti apa jenis penyakit jantung yang kerap terjadi pada Si Kecil?
Beberapa jenis penyakit jantung bisa menyerang anak-anak dan remaja. Beberapa di antaranya mungkin terjadi ketika mereka lahir dan bersifat sementara. Namun, beberapa yang lainnya akan memburuk karena adanya infeksi dan faktor lainnya.
Meski begitu, penyakit jantung umumnya bisa diatasi dengan berbagai pengobatan. Sehingga, anak dan remaja yang mengidap penyakit jantung bisa menjalani kesehariannya dengan aktif.
Jenis penyakit jantung yang biasa menyerang anak
Melansir dari laman Healthline, ada beberapa jenis penyakit jantung yang biasa menyerang anak-anak. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:
1. Penyakit jantung bawaan
Penyakit jantung bawaan adalah jenis penyakit jantung yang umumnya diderita sejak anak lahir. Di Amerika Serikat sendiri, diperkirakan hanya ada satu persen bayi lahir mengidap penyakit jantung bawaan setiap tahunnya.
Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Dedi Wilson, Sp. A (K), penyakit jantung bawaan adalah kondisi di mana anak mengalami kelainan anatomi atau struktural jantung. Hal ini mengakibatkan aliran darah dan sirkulasi jantung tidak normal.
"Keadaan ini merupakan kelainan anatomi atau struktural jantung, sehingga mengakibatkan aliran darah dan fungsi sirkulasi jantung menjadi tidak normal," ujarnya dalam wawancara bersama HaiBunda, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, dr. Dedi mengatakan angka kejadian penyakit jantung bawaan di Indonesia sangat langka. Setiap tahunnya, diperkirakan terdapat sekitar 50.000 kasus baru dari total jumlah 250 juta penduduk.
"Kelainan Jantung Bawaan (KJB) ditemukan pada hampir 1/3 kelainan mayor. Angka kejadiannya sebesar 8-10 bayi dari setiap 1000 kelahiran hidup. Di Indonesia dengan jumlah penduduk kurang lebih 250 juta, diperkirakan tiap tahun terdapat 50.000 kasus baru KJB," ujarnya.
2. Aterosklerosis
Aterosklerosis terjadi ketika plak berisi lemak dan kolesterol menumpuk di dalam arteri. Ketika penumpukannya meningkat, arteri menjadi kaku dan menyempit, sehingga meningkatkan risiko penggumpalan darah dan serangan jantung.
Biasanya, diperlukan waktu bertahun-tahun untuk berkembangnya aterosklerosis. Meskipun anak-anak atau remaja tidak umum mengalami gejala pada penyakit ini, beberapa studi menunjukkan bahwa penyakit ini mungkin dimulai pada masa kanak-kanak.
Beberapa masalah kesehatan dan faktor lain yang bisa meningkatkan risiko penyakit ini adalah sebagai berikut:
- Kegemukan
- Mengidap diabetes tipe 1 dan tipe 2
- Hipertensi
- Faktor genetik
- Sindrom metabolik
3. Aritmia
Aritmia adalah kondisi di mana irama jantung anak tidak normal. Hal ini menyebabkan jantung memompa kurang efisien, Bunda.
Gejala yang mungkin dirasakan anak karena kondisi ini adalah sebagai berikut:
- Kelemahan
- Kelelahan
- Pusing
- Pingsan
- Kesulitan makan
4. Penyakit kawasaki
Penyakit kawasaki adalah penyakit langka yang utamanya menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. Kondisi ini menyebabkan peradangan pada pembuluh darah di berbagai area tubuh anak termasuk arteri jantung, tangan, kaki, mulut, bibir, serta tenggorokan.
Kondisi ini juga bisa menyebabkan anak mengalami demam serta pembengkakan pada kelenjar getah bening. Hingga kini, para peneliti belum yakin apa yang menyebabkan anak mengidap penyakit kawasaki.
Pengobatan penyakit kawasaki sendiri pada anak bergantung pada sejauh masa penyakitnya. Namun, anak-anak dengan kondisi ini memerlukan pemeriksaan lanjutan seumur hidupnya untuk memantau kesehatan jantung mereka.
5. Heart murmurs
Heart murmurs atau gumaman jantung merupakan kondisi ketika ada suara yang dihasilkan oleh darah yang beredar melalui ruang atau katup jantung, atau bisa juga melalui pembuluh darah di dekat jantung. Sering kali, kondisi ini tidak menyebabkan bahaya.
Di lain kasus, gumaman jantung bisa saja menandakan masalah kardiovaskular yang mendasarinya. Kondisi ini juga bisa berkembang karena adanya penyakit jantung koroner, demam, hingga anemia.
Jika dokter mendengar gumaman jantung abnormal pada anak, mereka akan melakukan tes tambahan pada jantung. Umumnya, kondisi ini akan hilang sendirinya. Namun, jika disebabkan oleh adanya masalah pada jantung, mungkin Si Kecil perlu melakukan pengobatan tambahan.
6. Penyakit jantung rematik
Infeksi dengan kelompok bakteri A, steptokokus, dapat menyebabkan radang tenggorokan dan demam berdarah yang juga dapat menyebabkan penyakit jantung rematik, Bunda. Biasanya, kondisi ini muncul sekitar dua sampai tiga minggu setelah infeksi.
Penyakit ini bisa merusak katup jantung dan otot jantung secara permanen sehingga menyebabkan peradangan otot jantung yang disebut miokarditis. Kondisi ini umumnya menyerang anak-anak berusia antara lima sampai 15 tahun.
Gejalanya pun umumnya baru muncul ketika anak berusia dewasa, Bunda. Penyakit ini pun bisa dicegah segera dengan mengobati radang tenggorokan dengan antibiotik.
7. Perikarditis
Perikarditis merupakan kondisi ketika kantung atau selaput tipis yang mengelilingi jantung (perikardium) mengalami peradangan atau infeksi. Jumlah cairan di antara kedua lapisannya meningkat, sehingga mengganggu kemampuan jantung untuk memompa darah sebagaimana mestinya.
Perikarditis ini memiliki beberapa penyebab berbeda, Bunda. Di antaranya adalah sebagai berikut:
- Operasi perbaikan penyakit jantung bawaan
- Infeksi bakteri, infeksi virus, dan infeksi jamur
- Penyakit autoimun seperti lupus
Demikian informasi tentang jenis penyakit jantung yang kerap menyerang anak-anak. Semoga bisa memberikan manfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
3 Cara Mengasah Otak Anak Agar Cerdas & Berprestasi
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
3 Kisah Anak Cerebral Palsy Penghafal Al-Qur'an, Ada yang Kakinya Dicium Syekh Ali Jaber
Kenali Tanda Cerebral Palsy pada Bayi dan Anak, Penyebab & Cara Mengatasinya
ISPA pada Anak Apakah Bisa Menular? Kenali Penyebab, Bahaya & Pengobatannya
Batasi Waktu Main Gadget Bisa Turunkan Risiko Anak Sakit Jantung
TERPOPULER
5 Potret Artis Cantik Korea Dinikahi Pria Non-Selebriti, Jang Nara Dipinang Sutradara
Cerita Adrian Maulana Pernah Rugi Ratusan Juta Gara-gara Kesalahan Ini
Nia dan Adit AFI Jalani Ibadah Umrah, Terasa Berbeda karena Pertama Kali Tanpa Anak
Kecerdasan Anak Bisa Diprediksi Sejak Usia 7 Bulan, Ini Tandanya
Mengenal Posisi Cowgirl dalam Berhubungan Intim dari Tips Melakukan hingga Risikonya
REKOMENDASI PRODUK
Review Professional Air Fryer Oxone vs Glasstop Smart Fryer, Mana Pilihan Bunda?
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lipstik Glossy Tahan Lama, Cocok Dipakai Seharian
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
3 Pilihan Cooler Bag untuk ASI, Mana yang Paling Praktis & Tahan Lama?
Ratih Wulan PinanduREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Makeup Remover, Bersihkan Riasan untuk Kulit Berminyak hingga Kering
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Merek Cream Wajah untuk Atasi Bruntusan dan Ruam pada Bayi Beserta Estimasi Harganya
KinanTERBARU DARI HAIBUNDA
Doa Pagi Hari Pembuka Rezeki Arab dan Artinya
Mengenal Posisi Cowgirl dalam Berhubungan Intim dari Tips Melakukan hingga Risikonya
5 Potret Artis Cantik Korea Dinikahi Pria Non-Selebriti, Jang Nara Dipinang Sutradara
Jelang Ultah Pertama Baby Jack, Hailey Bieber Bagikan Benda-benda Andalannya saat Hamil
Gendongan M Shape: Usia yang Aman, Manfaat, Cara Tepat Menggunakan & Rekomendasinya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Salam Perpisahan Lukman Sardi untuk Sang Kakak yang Meninggal Dunia
-
Beautynesia
Rayakan Kecantikan dan Wujudkan Pemberdayaan Perempuan, BLP Beauty Rilis Produk Kolaborasi dengan Du Anyam
-
Female Daily
Kolaborasi BLP Beauty dan Du Anyam Hadirkan Sinergi “Be The Strength in You: Berdaya Lewat Berbagi”
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Body Goals, 7 Gaya Lisa BLACKPINK Pamer Pinggang Semut, Viral Bikin Iri
-
Mommies Daily
15 Kalimat yang Tidak Boleh Ayah Ucapkan kepada Ibu Menyusui. Kesannya Sederhana, Tapi Bagi Busui Menohok!