PARENTING
Bayi Jarang Pipis tapi Berkeringat, Normalkah?
Kinan | HaiBunda
Rabu, 26 Mar 2025 21:00 WIBSaat bayi jarang pipis, biasanya orang tua akan mulai khawatir. Terlebih jika kemudian Si Kecil banyak berkeringat. Benarkah bisa jadi tanda dehidrasi?
Dikutip dari Parents, jika bayi menyusu secara teratur, maka frekuensi pipisnya kemungkinan besar akan lancar. Jangan lupa untuk selalu memantau popok basah untuk memastikannya.
Secara umum, bayi baru lahir harus pipis minimal tiga kali pada hari ke-3 kehidupannya. Pada hari ke-6, popok basah harian meningkat menjadi sekitar 6 atau lebih.
Frekuensi pipis bayi baru lahir
Bayi baru lahir akan menyesuaikan diri dengan pola menyusu dengan baik pada minggu kedua kehidupannya. Bunda harus melihat setidaknya 6-8 popok basah setiap hari, tetapi bisa juga sampai hingga 10 atau lebih.
Saat bayi baru lahir tidak mengeluarkan cukup urine atau bahkan tidak pipis sama sekali, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter.
Penyebab bayi jarang pipis
Apa saja yang menjadi faktor penyebab bayi jarang pipis? Berikut ulasannya, Bunda:
1. Dehidrasi
Dehidrasi merupakan salah satu penyebab paling umum berkurangnya frekuensi buang air kecil pada bayi baru lahir. Hal ini dapat terjadi jika bayi tidak menyusu dengan baik, baik melalui ASI maupun susu formula.
Tanda-tanda dehidrasi meliputi bibir kering, mata cekung, dan berkurangnya frekuensi buang air kecil. Penting untuk memastikan bahwa bayi menyusu secara teratur untuk menghindari dehidrasi.
2. Asupan ASI yang tidak memadai
Pada hari-hari awal kehidupannya, beberapa bayi baru lahir mungkin mengalami kesulitan untuk menyusu atau mengisap, yang dapat mengakibatkan asupan ASI yang tidak mencukupi. Jika bayi tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, tubuhnya akan memproduksi lebih sedikit urine.
3. Penyakit atau infeksi tertentu
Infeksi tertentu, seperti infeksi saluran kemih (ISK), juga dapat menyebabkan berkurangnya frekuensi buang air kecil.
Dalam kasus tersebut, penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak karena jarang pipis bisa disebabkan oleh kondisi mendasar yang lebih serius.
4. Kepanasan
Cuaca panas atau penggunaan kain bedong yang berlebihan dapat menyebabkan kepanasan, berujung pada bayi jadi lebih banyak berkeringat dan jarang pipis.
Pastikan bayi berada di lingkungan yang sejuk dan nyaman, serta berpakaian dengan tepat sesuai suhu untuk mencegah dehidrasi.
5. Masalah ginjal bawaan
Dalam kasus yang jarang terjadi, bayi baru lahir mungkin memiliki masalah ginjal atau saluran kemih, seperti kelainan bawaan yang dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk memproduksi urine.
Jika berkurangnya frekuensi buang air kecil terus-menerus dan gejala lainnya muncul, dokter mungkin akan merekomendasikan untuk memeriksa masalah struktural pada ginjal atau kandung kemih.
6. Penyakit kuning
Penyakit kuning pada bayi baru lahir dapat menyebabkan bayi jadi lemas, sehingga sulit menyusu secara efektif. Ketika bayi tidak menyusu dengan baik, mereka mungkin memproduksi lebih sedikit urine.
7. Lahir prematur
Bayi prematur sering kali memiliki beberapa keterlambatan perkembangan organ, termasuk ginjal. Hal ini dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk memproduksi urine.
Meskipun hal ini biasanya membaik seiring pertumbuhan mereka, bayi prematur mungkin memerlukan pemantauan lebih ketat untuk memastikan mereka terhidrasi dengan cukup dan memproduksi cukup urine.
Bayi jarang pipis tapi berkeringat
Dikutip dari What to Expect, bayi dapat memperoleh semua cairan yang mereka butuhkan, tapi tetap berisiko mengalami dehidrasi karena tubuhnya belum dapat menyimpan banyak cairan.
Misalnya jika bayi terpapar suhu ekstrem atau kehilangan cairan karena muntah, diare, atau berkeringat, ia dapat mengalami dehidrasi dengan cepat. Berikut beberapa tanda dehidrasi pada bayi yang perlu diwaspadai:
- Frekuensi pipis kurang dari 6 kali dalam 24 jam atau popoknya tetap kering selama 2-3 jam (ini tanda bahwa produksi urine sangat sedikit).
- Urine yang tampak berwarna kuning tua dan lebih pekat.
- Bibir tampak pecah-pecah.
- Menangis tanpa air mata.
- Kulit tampak kering dan kendur (tidak kembali ke bentuk semula saat ditekan dengan lembut).
- Mata cekung.
Jadi, saat bayi berkeringat terlalu banyak, ia menjadi lebih rentan mengalami dehidrasi. Perhatikan apabila tanda-tanda lain dehidrasi sudah muncul, termasuk jarang pipis dan mata cekung.
Penanganan dehidrasi pada bayi
Teruslah berikan ASI dan/atau susu formula secara teratur, setidaknya sesering biasanya. Untuk bayi berusia 6 bulan ke atas dan sudah mulai MPASI, pastikan untuk memberi tambahan cairan dari makanan berkuah.
Jika terjadi kehilangan cairan yang cukup banyak, terutama saat bayi sudah mengalami diare dan muntah, jangan tunda untuk konsultasi ke dokter. Dokter mungkin menyarankan untuk memberikan cairan pengganti elektrolit kepada bayi yang usianya sudah lebih tua, guna menggantikan natrium dan kalium yang hilang saat diare dan/atau sedikit air.
Pastikan Bunda untuk selalu mengikuti saran dokter tentang bagaimana dan kapan memberikan penanganan ini kepada bayi yang mengalami dehidrasi.
Penyesuaian sederhana lainnya, seperti menurunkan suhu kamar atau mengenakan lebih sedikit lapisan pakaian, sudah cukup membuat bayi lebih nyaman agar tidak banyak berkeringat lagi.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
Ciri-ciri Gizi Buruk Pada Bayi, Penyebab & Cara Mengatasinya
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Cara Lingkar Kepala Bayi Baru Lahir, Simak Angka Normal untuk Anak Laki-laki & Perempuan
Bolehkah Bayi 3 Bulan Minum Air Putih?
6 Cara Merawat Gigi Bayi 6-12 Bulan, Bunda Perlu Tahu
Yuk, Simak Saran Dokter Sebelum Memijat Bayi
TERPOPULER
Potret Kamar Dua Anak Perempuan Franda dan Samuel Zylgwyn, Tematik & Girly Banget
Mengenal Apa Itu Selective Mutism pada Anak, Kerap Disebut 'Jago Kandang'
Paparan Polusi Udara saat Hamil Bisa Perlambat Perkembangan Otak Bayi, Simak Penjelasannya
Raisa dan Hamish Daud Gelar Sidang Cerai Perdana Hari Ini
5 Potret Kompak Maudy Ayunda dan Adik Rayakan Ultah Ibunda, Dipuji Cantik Semua
REKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Test Pack yang Tersedia di Apotek dan Harganya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sabun Bayi untuk Kulit Kering dan Sensitif
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
7 Sabun Cuci Muka atau Facial Wash yang Aman untuk Ibu Hamil Berjerawat
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Susu Bebas Laktosa untuk Anak yang Aman
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Susu UHT untuk Anak 1 Tahun yang Aman Dikonsumsi
KinanTERBARU DARI HAIBUNDA
Kisah Bunda Didiagnosis Kanker Payudara saat Menyusui Anak Ketiga & Hamil Anak Keempat
Wujudkan Generasi Bebas Anemia, Yuk Kenali Pentingnya Zat Besi untuk Si Kecil
Mengenal Apa Itu Selective Mutism pada Anak, Kerap Disebut 'Jago Kandang'
15 Film dan Drama Korea Lee Junho Terbaik Rating Tertinggi, King the Land hingga Typhoon Family
Paparan Polusi Udara saat Hamil Bisa Perlambat Perkembangan Otak Bayi, Simak Penjelasannya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Sindiran Noel Gallagher untuk Musisi Muda: Banyak yang Punya Gitar, Tapi Gak Punya...
-
Beautynesia
Hati-hati! Ini 5 Tanda Kamu Jatuh Cinta dengan Orang yang Perlahan Menghancurkan Hidupmu
-
Female Daily
Cari yang Muted atau Bright? Ini Rekomendasi Blush yang Layak Dicoba
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
8 Potret Cinta Laura Pakai Gaun Korset Emas di Catwalk, Pesonanya Bak Goddess
-
Mommies Daily
Hati-Hati! Anak Remaja Mungkin Sudah Jadi Korban Judi Online Tanpa Disadari