parenting
Mengenal Hyperlexia pada Anak, Kemampuan Membaca Sebelum Usia 3 Tahun
HaiBunda
Selasa, 09 Dec 2025 08:50 WIB
Daftar Isi
Bunda pernah mendengar anak bisa membaca sebelum usia 3 tahun? Atau Si Kecil mengalaminya? Kondisi ini rupanya disebut sebagai Hyperlexia.
Hyperlexia pada anak merupakan kemampuan membaca secara autodidak. Mereka mampu membaca jauh di atas kemampuan yang diharapkan pada usia mereka, yakni di bawah 3 tahun.
Meski demikian, umumnya mereka masih kesulitan memahami apa yang dibaca. Jadi, mereka mampu menguraikan kata tertulis, tetapi kesulitan dalam memahami maknanya.
Istilah hyperlexia atau hiperleksia pertama kali digunakan pada tahun 1967. Kondisi ini umumnya ditandai oleh empat ciri: kemampuan membaca yang sangat cepat, belajar membaca lebih awal tanpa diajarkan, memiliki preferensi kuat pada huruf dan buku, serta adanya gangguan neurodevelopmental yang menyertai.
Kaitan hyperlexia dan autisme
Dikutip dari Parents, kondisi ini sering dikaitkan dengan autism spectrum disorder (ASD), tetapi tidak selalu.
"Ketika istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1960-an, hiperleksia secara khusus digunakan untuk menggambarkan anak-anak dengan disabilitas perkembangan saraf yang juga menunjukkan kemampuan membaca kata yang sangat baik," ungkap profesor psikologi pendidikan di The Ohio State University, Laura Justice, PhD.
Namun, para ilmuwan belum dapat memastikan bagaimana kondisi ini berhubungan dengan kognisi autistik dan pemerolehan kemampuan membaca pada umumnya.
"Anak-anak dengan minat kuat terhadap huruf tampak sangat suka membaca kata, tetapi kesulitan memahami maknanya," imbuh psikolog Robert Naseef, PhD.
Berdasarkan beberapa studi, sekitar 84 persen anak dengan hiperleksia juga diidentifikasi berada dalam spektrum autisme. Namun, hanya 6 persen hingga 14 persen anak dengan diagnosis autisme yang memiliki hiperleksia. Hiperleksia juga dapat muncul bersama gangguan perkembangan saraf lainnya.
Tanda dan gejala hyperlexia
Tanda paling jelas dan umum terkait hiperleksia adalah kemampuan membaca kata yang sangat cepat dibandingkan pada umumnya, yakni kurang dari 3 tahun.
Menurut studi dalam jurnal National Institute of Child Health and Human Development, National Institutes of Health, ciri paling umum berikutnya adalah ketertarikan yang intens pada huruf, bentuk tulisan lainnya, dan terkadang angka.
"Kadang orang tua akan memperhatikan bahwa anak mereka sangat terpikat pada huruf, sebagaimana anak lain umumnya terpikat pada truk, kereta, bola, dan mainan lain. Bahkan sering kali, anak sudah menyukai huruf tanpa mengetahui bunyinya," ungkap Naseef.
Setelah mulai mampu membaca atau menguraikan kata dalam buku, anak dengan hiperleksia biasanya masih kesulitan menjawab pertanyaan tentang isi bacaan tersebut karena tuntutan bahasa yang tinggi.
Menurut ahli patologi wicara, Diane Ouimet, MA, struktur dan prediktabilitas alfabet menjadi daya tarik bagi anak dengan hiperleksia terhadap huruf, kata, dan buku.Â
Bagi mereka, membaca adalah perilaku repetitif dan restriktif dengan tujuan utama menguraikan kata, bukan memahami makna.
Anak bisa cepat membaca pasti hiperleksia?
Sebenarnya anak yang dapat membaca pada usia sangat muda tidak otomatis berarti hyperlexia atau juga autistik. Terkadang anak berbakat atau gifted children juga punya kemampuan serupa, yakni membaca sangat dini.
Kuncinya adalah mengenali kemampuan membaca awal anak dan berdiskusi dengan ahli profesional, termasuk dokter anak, psikolog, hingga ahli patologi wicara.Â
Mereka dapat membantu menentukan kemampuan belajar anak dan apakah diperlukan intervensi lebih lanjut, Bunda.
Kapan hyperlexia dapat muncul?
Hiperleksia sering muncul pada usia yang sangat muda, bahkan saat balita. Beberapa anak menunjukkan kemampuan membaca yang sangat cepat, yakni pada usia 2 hingga 4 tahun.
"Sebagian orang tua mungkin memperhatikan ketertarikan anak terhadap huruf sejak usia 18 bulan," imbuh Naseef.
Misalnya, anak sangat suka bermain dengan magnet-magnet huruf. Jika anak tampak terus-menerus melihat huruf dan sangat menyukainya, bahkan sampai tidak mau sama sekali bermain dengan benda lain, Bunda mungkin perlu berkonsultasi dengan profesional karena bisa jadi ada gejala lain.
Bagaimana cara mengindentifikasi hyperlexia?
Jika anak sangat mahir mengeja kata dan membaca buku, perhatikan lebih dekat terutama jika mereka belajar membaca di luar konteks sosial biasa.
Terkadang diagnosis hiperleksia terlewat pada awalnya. Sering kali, fokus orang tua dan guru tertuju pada kelebihan ini, sehingga tidak menyadari adanya masalah pemahaman.
Jika anak mampu membaca sangat dini, Bunda sebaiknya memeriksa pemahaman mereka. Tanyakan apa yang terjadi dalam cerita atau ajukan pertanyaan spesifik tentang teks, terutama jika mereka memiliki kesulitan belajar lainnya.
Diagnosis hiperleksia
Sebenarnya belum ada tes khusus untuk hiperleksia, tetapi neuropsikolog atau tenaga kesehatan lain dapat mengidentifikasi ciri-cirinya dengan berbicara dengan anak, lalu menilai pemahaman bahasa anak.
Ada perbedaan antara kemampuan kognitif dan kemampuan membaca, di mana kemampuan membaca jauh melampaui kemampuan kognitif.
Dokter biasanya akan memeriksa apakah anak tertarik pada jenis permainan lain, responsif terhadap orang tua, atau tertarik bermain dengan anak lain. Semua ini memberi gambaran apakah anak memiliki kondisi hiperleksia.
Semakin cepat hiperleksia teridentifikasi, semakin cepat anak dapat mengembangkan keterampilan untuk mengatasi kesulitan bahasa atau pemahaman.
Apakah hyperlexia perlu diatasi secara khusus?
Sebenarnya cara terbaik untuk menangani anak dengan hyperlexia adalah dengan mempertimbangkan kondisi anak secara menyeluruh, tujuannya membantu mereka memaksimalkan potensi.
Meskipun kemampuan menguraikan kata penting dalam membaca, faktanya itu bukan satu-satunya keterampilan penting di sekolah.
Siswa juga harus mampu memahami bacaan dan mengintegrasikannya ke dalam tugas dan aktivitas sekolah lain.
Karena itu, anak hiperleksia kemungkinan perlu ditangani oleh beberapa spesialis seperti ahli patologi wicara dan neuropsikolog untuk mempelajari cara mengatasi tantangan membaca.Â
Penanganan lainnya bisa meliputi terapi wicara, latihan komunikasi, dan pembelajaran pemahaman bacaan.
Itulah ulasan tentang hyperlexia pada anak. Ingatlah bahwa semakin dini intervensi, semakin besar peluang anak bisa mencapai kemampuan-kemampuan penting lainnya. Jangan lupa konsultasikan kondisi Si Kecil pada dokter anak atau psikolog ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Parenting
Ajari Anak Bersyukur agar Masa Depannya Lebih Bahagia
Parenting
5 Kalimat yang Tak Boleh Diucapkan kepada Anak, Ini Efeknya Bun
Parenting
PTM Segera Dibuka, Guru Diimbau Perhatikan Aspek Psikologis Murid
Parenting
10 Cara Menambah Tinggi Badan Anak, Mulai dari Olahraga Tepat hingga Makan Bergizi
Parenting
5 Cara Mengatasi Batuk pada Anak yang Bisa Bunda Lakukan di Rumah
7 Foto
Parenting
Potret 7 Anak Artis saat Menikmati MPASI, Ekpresinya Cute dan Gemas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
11 Cara Menumbuhkan Minat Baca pada Anak Usia Dini
5 Tes untuk Mendeteksi Disleksia atau Gangguan Belajar Berdasarkan Usia Anak
Kapan Orang Tua Harus Khawatir Jika Anak Belum Bisa Membaca?