Manila -
Namanya anak-
anak ya, Bun, pasti tertarik dengan kemasan yang lucu dan menarik. Seperti anak satu ini, dia mengira kondom yang dikemas dalam wadah biru bergambar stroberi itu adalah makanan.
Kisah ini dibagikan seseorang bernama Archie Guray Hilario melalui Facebook pada 10 Juni 2018 lalu. Dalam video terlihat seorang
anak laki-laki yang sedang bersama ibunya berada di semacam toko obat atau apotek.
Si anak kemudian menunjuk kondom di dalam etalase, dan minta sang ibu membelikannya. Archie juga menulis dialog ibu dan anak dalam bahasa Filipina.
"Belikan aku stroberi itu, Ma," ujar si anak.
"Tapi itu bukan makanan, Nak," jawab sang ibu.
Namun anaknya bersikeras kemasan biru bergambar stroberi itu adalah makanan. "Itu bukan buah, tapi kondom, Nak," jelas sang ibu yang kemudian bergeser menjauh dari etalase tersebut.
Video tersebut sudah dibagikan lebih dari 12 ribu kali, dan mendapat beragam komentar. Beberapa netizen bilang peristiwa itu mengingatkan pada masa kecilnya, dulu dirinya juga mengira kondom adalah permen karena terdapat gambar buah-buahan.
Hmm, kalau ini terjadi pada Bunda, apa yang akan Bunda katakan pada si kecil? Misalnya nih, saat anak bertanya lebih lanjut, kondom itu apa.
Dikutip dari The Health Site, penjelasan tentang kondom disesuaikan dengan usia anak. Jika usia anak 4 tahun ke bawah, pakar pendidikan seks, Niyatii N Shah, menyarankan untuk menjawab, "Ini adalah salah satu jenis kontrasepsi. Kalau kamu sudah lebih paham tentang organ tubuhmu, mungkin nanti kamu akan memahaminya lebih baik. Nanti kalau kamu sudah tahu semua fungsi tubuh kamu, bunda akan menjelaskannya lagi,".
Niyatii berpesan untuk tidak mengatakan bahwa benda tersebut terkait dengan sesuatu yang dewasa. Soalnya hal ini malah akan membuat anak-anak mengembangkan keingintahuan bawah sadar tentang barang tersebut seiring mereka tumbuh dewasa.
"Pencarian diri ini dapat membuat anak mencari tahu sendiri tentang seks dan relationship saat sudah lebih besar. Nah, kalau tidak dapat sumber tepercaya maka bisa merusak mereka," tuturnya.
Sedangkan jika anak umur 5-9 tahun yang bertanya apa itu kondom, Niyatii memberikan alternatif jawaban, "Ini adalah alat kontrasepsi. Sesuatu yang digunakan suami istri yang belum siap punya bayi,".
Ketika kita memberikan jawaban ini, percakapan bisa saja berhenti, namun bisa saja pertanyaan lanjutan muncul. Respons selanjutnya disesuaikan dengan pertanyaan anak ya, Bun. Sebenarnya tidak perlu detail, tapi cukup masuk ke logika anak, sesuai usianya.
Saat anak menanyakan ini, jangan mengabaikan atau memarahi anak ya, Bun. Justru kita harus memanfaatkan momen ini untuk menjelaskan apa itu kontrasepsi dan mengapa alat itu diperlukan.
Lalu bagaimana jika yang bertanya anak-ana usia 10-13 tahun? Niyatii menyarankan untuk menjawab, "Ini adalah kontrasepsi, metode pengendalian kelahiran. Selanjutnya bisa ambil bantuan ilustrasi berupa diagram atau gambar dan jelaskan proses konsepsi kepada mereka, jelaskan secara rinci apa itu kondom,".
Niyatii mengingatkan orang tua untuk mempersiapkan diri menjawab pertanyaan lanjutan dari anak yang mungkin tidak terduga. Saat menjawab pertanyaan anak, usahakan tetap tenang dan jangan bertele-tele ya, Bun. Jangan menganggap anak menanyakan pertanyaan kotor.
Oh iya, Niyatii mewanti-wanti untuk tidak meminta anak browsing atau memberikan buku tentang alat kontrasepsi. Sebab cara ini membuat anak berasumsi kita menghindari topik pembicaraan ini, sehingga bisa memengaruhi pendapat mereka juga.
"Ingat, orang tua, adalah guru terbaik jadi bicaralah, ajarkan dan tanamkan kepercayaan pada mereka. Bahkan jika Anda ingin anak-anak membaca buku atau membaca artikel yang informatif di internet, lakukan pembicaraan awal terlebih dahulu," pesan Niyatii.
(Nurvita Indarini)