Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Trik Sederhana agar Anak Terbuka pada Orang Tuanya

Amelia Sewaka & Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Kamis, 21 Jun 2018 08:00 WIB

Tahu nggak, Bun, satu trik ini patut dicoba lho supaya anak terbuka pada orang tuanya.
Trik Sederhana agar Anak Terbuka pada Orang Tuanya/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Pernah nggak, Bun, ada momen di mana anak nggak mau cerita apa-apa, tapi perasaan kita berkata lain. Seperti ada sesuatu yang ditutup-tutupi oleh anak. Namanya feeling ibu ya, Bun, kan nggak bisa bohong apalagi kalau urusannya sudah tentang anak.

Tapi gimana caranya ya biar anak mau cerita sama kita? Karena nggak mungkin kita memaksa anak supaya dia mau bercerita. Saat dipaksan, yang ada anak malah makin nutup diri. Berada di situasi kayak gini pun pernah dirasakan praktisi Mindful Parenting, Melly Kiong.

"Pernah ada satu waktu anak saya kakinya biru begitu pulang dari sekolah. Dia nggak mau cerita karena pas saya tanya dia bilang lupa," tutur Melly saat ngobrol dengan HaiBunda.

Jelas saja Melly merasa curiga. Dengan nada sedikit mengancam Melly berkata ke anaknya dia akan bertanya langsung apa yang sebenarnya terjadi pada guru di sekolah. Mendengar bundanya ngomong kayak gitu, anak Melly langsung panik dan meminta bundanya nggak bertanya ke pihak sekolahnya.



"Nah dari situ ketahuan kan ada hal yang nggak mau dia ceritain. Akhirnya saya punya inisiatif untuk pakai cara lain biar dia mau cerita," kata Melly.

Ketika itu Melly membuat agenda berisi apa saja yang ia lakukan seharian selama bekerja. Nah, di malam hari Melly dan sang suami bicara ke sang anak.

"Mama punya cerita nih, hari ini ini Mama melakukan bla bla bla... Saya ceritain aja kegiatan saya seharian itu, begitu juga suami. Dia cerita ngapain aja seharian ini. Nah, akhirnya berputar ke giliran si anak kan ceritanya," ujar Melly.

Setelah itu baru secara nggak langsung si kecil menceritakan apa yang dia alami. Ternyata kakinya diinjak oleh seorang teman, Bun. Berhasil! Trik yang dilakukan Melly sukses membuat sang anak menceritakan apa yang dia alami.

"Nggak perlu selalu cerita. Kalau anak nggak biasa cerita, ungkapin lewat tulisan juga bisa," tutur Melly.

Dengan menulis sebenarnya anak-anak juga belajar mendengarkan. Karena kalau anak nggak belajar mendengarkan dia nggak tahu apa yang hendak ditulis. Selain itu, anak juga belajar untuk tidak menghakimi. Ya, kata Melly dari apa yang dia tulis anak akan memiliki barometer untuk introspeksi diri. Dari tulisan tersebut juga bisa diketahui bagaimana emosi si anak.

"Nah, dengan anak melatih hal-hal tersebut dari lingkungannya ini bisa berimbas ke kecerdasan spiritualnya. Kalau emosinya sehat, maka dia bisa tuh menceritakan atau lebih terbuka," imbuh Melly.

(aml/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda