Jakarta -
Meningkatnya kasus penyebaran virus corona di Korea Selatan menyebabkan negara ini menjadi pusat virus corona terbesar di luar China. Hal tersebut, membuat warga setempat maupun pendatang, termasuk warga negara Indonesia (WNI) di sana sempat kesulitan mendapatkan masker.
Dubes Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi mengungkapkan bahwa pada pekan lalu sempat terjadi kelangkaan masker di Korea Selatan. Namun pada Senin (2/3/2020), pemerintah Korea Selatan sudah mengambil alih distribusi masker.
"Ratusan ribu masker sudah diturunkan melalui kantor-kantor pos dan toko-toko koperasi, NH Mart harganya pun hanya dibatasi 1000 Korea won dan satu orang hanya bisa beli lima masker," kata dia dalam video yang beredar, Selasa (3/3/2020).
Umar menjelaskan bahwa kemarin, masker-masker tersebut langsung ludes dalam waktu 10 menit. Tetapi, kata dia, masker kembali didrop sebanyak 750 ribu. Karena itu, Umar memperkirakan stok masker akan normal sepanjang pekan ini.
KBRI Seoul bagikan maskerKBRI Seoul pun akan terus membagikan masker karena sejak Januari 2020 lalu, pihaknya sudah melakukan antisipasi dan mengumpulkan stok masker. Pihaknya juga terus membagikan kepada mitra-mitra KBRI, masjid, musala, gereja, tokoh masyarakat hingga koordinator mahasiswa-mahasiswa di kampus.
"Kalau masih ada yang belum kebagian atau susah mendapat (masker), telpon
hotline KBRI atau tanya ke teman bagaimana dapat (masker). Jangan khawatir, ketersediaan masker di KBRI akan mencukupi," ujarnya.
 Foto: Dubes RI untuk korsel mengecek keadaan wni di korsel dan membagikan masker. (KBRI Seoul) |
KBRI di Seoul pun mengaku sudah menerima banyak masker dari sejumlah pihak, seperti Yayasan Artha Graha Peduli, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Human Initiative, BRI, Kementerian Tenaga Kerja dan pihak-pihak lain di Indonesia.
"Mudah-mudahan mencukupi. Jadi khusus untuk WNI di Korsel tetap tenang, terus waspada. Kita sama-sama saling menjaga," ucap Umar.
WNI amanSementara soal kondisi WNI di Korea Selatan, menurutnya dalam keadaan aman. WNI pun diimbau tetap tenang tapi harus tetap waspada. Dia meminta WNI untuk menggunakan masker ketika pergi ke ruang publik. Namun jika berada di rumah atau asrama, masker tidak perlu digunakan.
"Kalau kita sedang di rumah, di asrama sedang sendiri tidak perlu pakai masker tapi kalau di luar rumah, di tempat kerja, di angkutan umum, bus, kereta atau ke toko mau beli masker, ya dipakai maskernya," tuturnya.
Penggunaan masker di ruang publik penting dilakukan, kata dia, bukan cuma untuk diri sendiri tapi juga melindungi orang lain di sekeliling kita. Sebab para ahli mengatakan bahwa meskipun seseorang sudah terkena
virus corona, namun belum tentu menunjukkan gejala-gejala penyakit, seperti batuk dan demam.
"Jadi kalau di tempat umum, ketemu teman, di tempat kerja, di kampus dipakai maskernya untuk kita saling menjaga antara teman, antara kita," tandasnya.
Bunda juga bisa simak obat alami turunkan demam anak:
[Gambas:Video Haibunda]
(jue/jue)