Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Pentingnya Awasi Anak, Ternyata Remaja Mudah Percaya Orang Asing di Medsos

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Minggu, 14 Jun 2020 17:46 WIB

Iseng Komentar di Akun Ringgo Agus, Akun Daganganku Kebanjiran Followers
Pentingnya Awasi Anak, Ternyata Remaja Mudah Percaya Orang Asing di Medsos/ Foto: Getty Images/iStockphoto/GaudiLab
Jakarta -

Media sosial merupakan platform yang bisa membawa dampak positif sekaligus negatif. Salah satunya kasus pemerkosaan seorang remaja putri di Tangerang, Banten yang berawal dari perkenalannya dengan pria di media sosial.

Remaja berusia 16 tahun ini berkenalan dan menjalin hubungan asmara dengan pria berinisial F lewat Facebook. Mereka baru saja kenal dan belum pernah bertemu secara langsung.

Hingga pada 18 April, mereka sepakat bertemu di daerah Cihuni, Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Namun F justru mengajak teman-temannya dalam pertemuan itu. Ia dan 6 pelaku lainnya memerkosa remaja putri tersebut.

"Intinya mereka baru kenal seminggu. Kalau kejadian pemerkosaan kan tanggal 18 April 2020 lalu. Tapi, sebelumnya mereka baru kenal seminggu doang," kata Kapolsek Pagedangan AKP Efri dikutip dari detikcom.

KPAI menyayangkan kasus yang terjadi pada remaja ini. Ketua KPAI, Susanto mengingatkan agar seluruh pihak berupaya melindungi anak dari kasus serupa, Bunda.

Susanto meminta, masyarakat ikut memantau anak-anaknya supaya tidak melakukan perbuatan terlarang. Perlindungan anak harus dilakukan bersama-sama oleh semua pihak.

Ia mengajak semua pihak untuk mengedukasi anak agar tidak terpapar dampak negatif teknologi. Susanto meminta supaya siapa pun melapor ke polisi kalau ada kejahatan terhadap anak.

"Mengedukasi agar tidak terpapar dampak negatif digital, segera melaporkan ke pihak berwajib jika ada kejahatan terhadap anak. Ini penting agar tak ada jatuh korban di kemudian hari," ujarnya.

Remaja saat ini memang memanfaatkan media sosial untuk mencari teman baru. Dilansir BBC, ada survei yang menunjukkan bahwa satu per empat dari 1.015 remaja di Inggris lebih bahagia di dunia maya daripada di dunia nyata.

Menurut psikolog Dr Emma Short, pertemanan remaja secara online sangat mengkhawatirkan. Mirisnya, 13 persen remaja justru berpikir bahwa teman di dunia maya lebih mengerti mereka dibandingkan teman di dunia nyata.

"Bahkan pakar keamanan yang sangat canggih sekalipun merasa sulit untuk memverifikasi akun," kata Emma Short.

Selain survei di atas, ada juga eksperimen yang dilakukan Coby Persin terhadap 3 orang remaja putri. Ia bekerjasama dengan orang tua ketiga remaja itu untuk melakukan eksperimen ini.

Dilansir Lifehack, Coby Persin membuat akun palsu kemudian chatting dalam waktu beberapa hari dengan tiga gadis itu. Lalu, ia meminta untuk bertemu secara langsung dengan mereka.

Hasilnya sungguh mengejutkan, Bunda. Mereka mau menemui pria itu tanpa sepengetahuan orang tua. Para orang tua pun kaget dengan reaksi anak-anak mereka.

Kasus seperti ini tentu berbahaya jika benar-benar terjadi pada remaja. Nah, untuk mencegah hal ini terjadi pada anak-anak Bunda, ada beberapa hal yang bisa orang tua diskusikan dengan mereka.

1. Hanya boleh berteman di media sosial dengan orang yang dikenal secara personal di dunia nyata.

2. Buat pengaturan pengamanan media sosial.

3. Jangan mengunggah foto atau teks yang tidak ingin publik ketahui.

4. Segera hapus dan jangan kirimkan pada siapapun kalau menerima sesuatu yang berkaitan dengan seksual.

5. Hati-hati, seseorang yang kita temui secara online mungkin tak seperti yang ia katakan.

6. Segera beri tahu orang tua atau orang dewasa yang bisa dipercaya kalau ada sesuatu di media sosial yang membuat tidak nyaman.

Lihat juga perubahan restoran di era new normal berikut ini.

[Gambas:Video Haibunda]

(sih/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda