Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Dear Bunda, BPOM Pastikan Vaksin Sinovac Tak Mengandung Bahan Non-halal

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Sabtu, 09 Jan 2021 17:33 WIB

The doctor prepares the syringe with the cure for vaccination.
Dear Bunda, BPOM Pastikan Vaksin Sinovac Tak Mengandung Bahan Non-Halal/ Foto: iStock

Pandemi virus Corona masih belum usai, Bunda. Kehadiran vaksin Corona pun menjadi salah satu yang diharapkan untuk melawan virus yang menjadi pandemi global saat ini.

Nah, salah satu vaksin yang kini sudah ada di Indonesia yakni vaksin COVID-19 buatan Sinovac. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K. Lukito mengatakan bahwa vaksin COVID-19 Sinovac ini tidak menggunakan bahan non-halal.

Penny juga menyebut bahwa lembaganya terus berkoordinasi dengan MUI untuk mendukung penerbitan sertifikasi halal vaksin COVID-19. Ini artinya vaksin tersebut aman digunakan oleh masyarakat Indonesia.

"Itu akan diterbitkan oleh MUI. Dalam hal ini kami juga berkoordinasi pertama saat bersama kami melakukan audit. Jadi ada juga auditor dari MUI untuk aspek halalnya," kata Penny K. Lukito, dikutip dari YouTube Badan POM RI, Sabtu, (9/1/2021).

"Kami pun juga memberikan data-data mutu dari vaksin COVID-19 ini yang menunjukkan tidak ada proses atau tidak menggunakan bahan-bahan yang sifatnya mengandung yang tidak halal," sambungnya.

Sementara itu emergency use authorization (EUA) atau izin penggunaan vaksin Sinovac saat ini belum dikeluarkan BPOM. Namun, Penny memastikan lembaganya secepatnya akan mengeluarkan EUA untuk vaksin Corona buatan Sinovac sebelum tenggat waktu penyuntikan vaksin yang telah direncanakan.

"Terakhir kami berkomunikasi bahwa secepatnya memberikan EUA, informasi rekomendasi akan kami infokan pada MUI, dan akan berproses dengan cepat sehingga sertifikasi halal itu akan dikeluarkan dalam waktu yang tidak terlalu lama," ungkapnya.

Lebih lanjut, kapan jadwal penyuntikan vaksin tersebut? Klik halaman selanjutnya, Bunda.

Simak juga tata cara penyimpanan vaksin dalam video ini:

[Gambas:Video Haibunda]

Artis penyintas COVID-19



Jadwal penyuntikan vaksin

The doctor prepares the syringe with the cure for vaccination.

Foto: iStock

Jadwal vaksinasi COVID-19 2021 direncanakan akan dimulai pada pertengahan bulan Januari 2021 dan dibagi menjadi beberapa periode, Bunda. Tenaga kesehatan jadi prioritas penerima vaksin.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, jadwal vaksin COVID-19 akan berlangsung empat periode. Penyuntikan ini akan diberikan pada mereka yang berusia di atas 18 tahun.

Periode satu dan dua akan berlangsung pada Januari hingga April 2021. Periode tiga dan empat akan berlangsung April 2021 hingga Maret 2022.

Sementara itu, jadwal vaksinasi COVID-19 2021 pertama akan dilakukan tanggal 13 Januari 2021. Presiden Joko Widodo dan sederet menteri dikabarkan akan menerima suntikan vaksin COVID-19 lebih dahulu.

Sementara itu penyuntikan vaksin perdana akan diprioritaskan pada tiga kelompok. Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyebut kelompok 1 pejabat publik pusat dan daerah, kelompok 2 pengurus asosiasi profesi tenaga kesehatan dan pimpinan kunci institusi kesehatan di daerah dan kelompok 3 tokoh agama di daerah.

"Hal ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk menyediakan vaksin yang aman dan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia, sekaligus mengajak masyarakat di Indonesia agar tidak ragu," kata Wiku di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (7/1/2021) dikutip dari situs web covid-9.go.id.

Selanjutnya vaksinasi akan dilaksanakan secara bertahap dan merata, Bunda. Adapun untuk masyarakat yang masuk rentang lanjut usia dan menjadi prioritas juga ada bentuk komitmen pemerintah. Bentuk komitmen tersebut adalah menjamin hak kesehatan kepada seluruh golongan masyarakat secara menyeluruh.

Hal ini juga demi mencapai kekebalan komunitas atau kelompok dengan tetap memperhatikan kesesuaian jenis vaksin dan target sasaran. "Untuk meminimalisasi efek samping yang tidak diinginkan," ujar Wiku.


(yun/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda