
trending
Bukan Vaksin COVID-19, Ini Penyebab Pendarahan Otak Tukul Arwana
HaiBunda
Jumat, 24 Sep 2021 18:05 WIB

Tukul Arwana dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Cawang, Jakarta Timur, pada Rabu (22/9/21) akibat pendarahan otak. Muncul spekulasi bahwa penyakit yang diderita Tukul disebabkan oleh vaksinasi COVID-19.
Sebelumnya, Tukul sempat melakukan vaksinasi COVID-19 pada 18 September lalu. Hal itu membuat netizen mengaitkan efek samping vaksin COVID-19 dengan pendarahan otak yang dialami Tukul Arwana.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Mursyid Bustami angkat bicara. Ia menjelaskan bahwa kondisi yang dialami oleh pasiennya itu tidak berhubungan dengan vaksin COVID-19, Bunda.
"Kami perlu menegaskan bahwa dari berita yang beredar, mungkin perlu diklarifikasi bahwa tidak ada hubungannya antara pendarahan otak atau stroke pendarahan dengan vaksin COVID-19," tutur dr Mursyid Bustami, Sp.S (K), KIC, MARS, dalam konferensi pers, Jumat (24/9/2).
Mursyid mengatakan, vaksin COVID-19 dari merek apapun tidak memiliki korelasi dengan pendarahan otak. Kondisi yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak itu tidak termasuk ke dalam Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau efek samping vaksinasi.
"Belum pernah dilaporkan ada KIPI vaksinasi COVID-19 berupa penyumbatan ataupun pendarahan pembuluh darah otak," ucapnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk tidak termakan hoax yang menyebutkan vaksin COVID-19 berisiko menyebabkan stroke pendarahan. Kondisi yang dialami Tukul Arwana saat ini terjadi karena penyakit stroke.
Dijelaskan oleh Mursyid, penyakit stroke terdiri dari dua macam yaitu stroke penyumbatan dan stroke pendarahan. Kondisi yang dialami oleh Tukul Arwana termasuk stroke jenis pendarahan atau Hemorrhagic stroke.
"Stroke pendarahan terjadi ketika tekanan darah terlalu kuat sehingga menyebabkan pembuluh darah bocor sehingga darah keluar dari tempat seharusnya. Keluarnya darah dari dalam pembuluh darah ini yang menimbulkan masalah," tuturnya.
Apabila darah keluar dari tempat seharusnya, darah dapat membeku dan mengganggu daerah otak yang dekat dengan area pecahnya pembuluh darah. Saraf otak dapat terganggu hingga menyebabkan risiko kematian.
"Dibutuhkan tindakan operasi untuk segera mengevakuasi gumpalan darah beku yang terjadi di sekitar area pembuluh darah otak yang pecah," kata Mursyid.
Lantas, bagaimana kondisi terkini Tukul Arwana? Baca di halaman berikutnya, Bunda.
KONDISI TUKUL ARWANA
Tukul Arwana/ Foto: Pool/Ismail/detikFoto
Tukul Arwana dilarikan ke rumah sakit usai mengalami gejala pusing pada malam sebelumnya. Sakit kepala tersebut datang secara tiba-tiba, Bunda. Kemudian Tukul merasa lemas sehingga harus dibawa ke rumah sakit.
Sesampainya di RS PON, Tukul Arwana segera mengikuti tindakan operasi. Ia menghabiskan waktu kurang lebih dua jam untuk mengatasi pendarahan otak.
"Alhamdulillah sudah dilakukan operasi. Sekarang sedang dalam masa pemulihan. Saya mewakili keluarga besar Tukul Arwana minta doanya agar beliau lekas pulih, lekas menghibur kembali di layar kaca, di stasiun TV," ungkap Kimon selaku manajer Tukul, dikutip dari InsertLive.
Saat ini pria 57 tahun itu tengah menjalani masa pemulihan. Namun Direktur Utama RS PON belum bisa menyampaikan kabar lebih lanjut mengenai kondisi sang komedian.
"Terkait Bapak Tukul, kami tidak bisa menyampaikan kondisi pasien kami terkait kode etik. Barangkali bisa bertanya dengan keluarga," ujar Mursyid.
Mengalami pusing mendadak hingga lemas dan harus operasi, apa penyebab pendarahan otak yang diderita oleh Tukul?
ALAMI GEJALA SAKIT KEPALA
Tukul Arwana/ Foto: Pool/Ismail/detikFoto
Pihak rumah sakit telah mengkonfirmasi bahwa pendarahan otak yang dialami Tukul Arwana bukan disebabkan oleh vaksin COVID-19. Dokter mengatakan, stroke pendarahan paling banyak terjadi karena disebabkan oleh hipertensi.
"Paling banyak terjadi itu karena hipertensi, kemudian gula atau diabetes, penyakit jantung, gangguan irama jantung, kolestrol tinggi, merokok, obesitas, kurang olahraga, dan pola hidup tidak sehat lainnya," tutur Mursyid.
Faktor usia tak dapat dikendalikan oleh setiap orang. Sebab, semakin bertambah usia, semakin besar pula risiko terkena stroke penyumbatan ataupun pendarahan. Oleh karena itu, setiap orang harus mampu mengendalikan gaya hidupnya untuk mengurangi risiko stroke.
Mursyid menjelaskan bahwa stroke pendarahan seringkali datang secara mendadak. Bahkan banyak orang tak mengalami gejala dan merasa dirinya sehat hingga tiba-tiba pembuluh darahnya mengalami kebocoran.
"Sekitar 70 persen pengidap stroke pendarahan mengeluhkan sakit kepala. Ada gejala lain berupa kelemahan anggota tubuh, kejang, atau bicaranya cadel, bahkan tidak bisa bicara sama sekali," ujarnya.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Trending
Kronologi Tukul Arwana Kena Stroke karena Pendarahan Otak

Trending
Foto Terbaru Tukul Arwana Diunggah Sang Anak, Kabarnya Kini...

Trending
Kondisi Terbaru Tukul Usai Alami Pendarahan Otak, Lebih Kurus & Jalani Fisioterapi

Trending
Biaya Pengobatan Tukul Arwana Ditaksir Capai Miliaran, Ini Penjelasan Manajer Bun

Trending
Beredar Foto Diduga Tukul Terbaring Pakai Banyak Selang, Anak Beri Klarifikasi

Trending
Tukul Arwana Dilarikan ke RS karena Pendarahan Otak, Ini Kronologinya Bun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda