Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Muncul Virus Corona Varian AY.4.2, Benarkah Lebih Menular dari Delta?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 29 Oct 2021 16:41 WIB

Corona
Ilustrasi Virus Corona Varian AY.4.2/ Foto: iStock

Virus Corona varian Delta kembali bermutasi. Kali ini, mutasi terbarunya diberi nama varian AY.4.2, Bunda.

Belum lama ini, Juru Bicara Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito, mengatakan bahwa varian AY.4.2 sebenarnya bukan jenis varian bari Corona. Pihaknya juga belum mengetahui karakteristik khusus varian karena studi terkait masih dilakukan.

"Sebenarnya AY bukan varian baru, namun bagian dari varian Delta yang mengalami perubahan atau mutasi tambahan. Jenis varian Ay dari mutasi Delta ini cukup beragam, yaitu dari AY 1 hingga AY 28," kata Wiku, dikutip dari YouTube BNPB Indonesia, Jumat (29/10/21)

"Oleh karena itu, kita belum bisa mengetahui apakah berbagai jenis varian Delta ini memiliki karakteristik khusus yang dapat memengaruhi laju penularan, keparahan gejala, maupun vaksinasi, karena studi terkait masih berlangsung," sambungnya.

Banner Cara Atasi WC mampetFoto: HaiBunda/Mia

Varian Delta AY.4.2 pertama kali diidentifikasi di Inggris, Bunda. Dalam situs resmi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan), Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa mutasi varian Delta ini menyebabkan peningkatan kasus konfirmasi yang cukup signifikan di Inggris, sejak bulan Juli sampai Oktober tahun ini.

"Kita juga melihat bahwa beberapa negara di Eropa memang juga kasusnya meningkat terus," kata Budi.

Kemenkes terus memonitor perkembangan varian AY.4.2. Terlebih, varian mutasi Delta ini belum masuk ke Indonesia.

"Kami sudah memonitor kemungkinan adanya varian-varian baru. Kami sudah lihat bahwa di Inggris ada satu varian yang berpotensi mengkhawatirkan, yaitu AY.4.2 yang belum masuk di Indonesia, yang sekarang terus kami monitor perkembangannya seperti apa," ujar Budi.

Lalu bagaimana tingkat penularan varian AY.4.2 ya, Bunda? Baca halaman berikutnya.

Simak juga fakta tentang varian Mu sebagai salah satu mutasi virus Corona, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

ASAL MULA VARIAN AY.4.2

Corona

Ilustrasi Virus Corona Varian AY.4.2/ Foto: iStock

Virus Corona varian AY.4.2 merupakan mutasi varian Delta. Seperti dilansir CNN Indonesia, Direktur Sistem Komputasi di Institut Genetika UCL sekaligus Profesor Biologi, Francois Balloux tidak yakin varian ini lebih menular. Berdasarkan analisis dan tindak lanjut, ditemukan bahwa mengatakan bahwa varian AY.4.2 merupakan garis keturunan SARS-CoV-2.

Varian ini disebut sebagai keturunan dari varian Delta B.1.167.2 yang membawa dua mutasi karakteristik pada spike, Y145H dan A222V. Spike Y145H dan A222V sebelumnya ditemukan dalam garis keturunan varian Delta B.1.177, yang berkembang di Eropa pada musim panas 2020, Bunda.

Tapi, dari analisis dan tindak lanjut, ditemukan bahwa garis keturunan tersebut kemungkinan tidak memiliki keunggulan transmisi yang melekat. Penyebarannya pun kemungkinan besar disebabkan oleh proses demografis.

Para ahli sudah membuat spekulasi terkait tingkat penularan varian AY.4.2 ini lho. Ada yang bilang tingkat penularannya tidak tinggi, namun ada pula yang percaya bahwa varian AY.42 ini lebih menular dari varian Delta.

Namun, para ahli percaya bahwa kemunculan varian ini perlu diwaspadai sebab bisa mengganggu. Simak spekulasi para ahli tentang tingkat penularan varian AY.4.2 di halaman berikutnya.

TINGKAT PENULARAN VARIAN AY.4.2

Detail of coronavirus test sample

Ilustrasi Virus Corona Varian AY.4.2/ Foto: iStock

Para ahli berspekulasi bahwa varian Delta AY.4.2 bisa 10 hingga 15 persen lebih menular dari pada varian Delta asli, Bunda. Dr Jeffrey Barrett, Direktur Inisiatif Genomics Covid-19 di Wellcome Sanger Institute, mengatakan bahwa keberadaan varian baru ini akan mengganggu, tetapi tidak akan menjadi bencana besar di Inggris dalam beberapa bulan mendatang.

Pengujian masih dilakukan untuk memastikan apakah varian ini berpotensi dikenali atau tidak oleh antibodi tubuh dan apakah bisa menghindari respons imun yang dihasilkan oleh vaksinasi atau infeksi sebelumnya.

Namun, Francois Balloux tidak yakin varian ini lebih menular. Berdasarkan analisis dan tindak lanjut, ditemukan bahwa garis keturunan tersebut kemungkinan tidak memiliki keunggulan transmisi yang melekat dan penyebarannya pun kemungkinan besar disebabkan oleh proses demografis.

Varian Alpha dan Delta malah disebut jauh lebih menular dibandingkan varian AY.4.2. Kedua varian awal Corona itu lebih menular sekitar 50 persen atau lebih daripada strain apa pun yang beredar saat itu.


(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda