Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Kisah Haru di Balik Lukisan Eril di Pemakaman, Dedikasi Zara untuk Kakak Tercinta

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 14 Jun 2022 11:50 WIB

Lukisan Eril
Lukisan Eril/ Foto: TikTok

Berpulangnya Emmeril Kahn Mumtadz meninggalkan rasa sesak di dada bagi Ridwan Kamil dan keluarga. Tak terkecuali, Camillia Laetitia Azzahra atau Zara, adik dari Eril yang menjadi saksi mata musibah yang dialami sang kakak di Sungai Aare, Bern, Swiss.

Di pemakaman Eril yang dilaksanakan pada Senin (13/6/2022), Zara terlihat membawa lukisan potret sang kakak. Lukisan itu kemudian mengundang rasa penasaran publik tentang siapa pelukis dari lukisan tersebut.

Pada hari yang sama, Zara akhirnya mengungkap kisah di balik lukisan Eril tersebut. Lukisan itu ternyata merupakan karya Zara, Bunda. Di balik proses pembuatan lukisannya itu ia unggah melalui akun TikTok-nya @sorryoutoforder.

Lewat video tersebut, Zara memberi pesan selepas ditinggal kakak satu-satunya itu. "Aku dedikasikan lukisan ini untuk kakakku tercinta. Sampai bertemu di surga A Eril!"

Kemudian melalui caption video tersebut, Zara juga bercerita seperti apa sosok Eril baginya dan cerita pemilihan potret sang kakak yang ia jadikan lukisan.

"Terima kasih telah menjadi kakak terbaik di seluruh dunia, karena telah menjadi sahabatku yang mendengarkan dan bercanda, dan telah menjadi mentorku dalam hidup. Aku mencintaimu selalu, semoga kamu beristirahat dalam cinta A Eril. Dengan tulus, saudara perempuanmu tercinta, Zara," tulis Zara dalam caption.

"Lukisan ini berdasarkan foto yang aku ambil dari kakak laki-lakiku di toko suvenir di dekat pegunungan 'toblerone' di mana dia tersenyum dengan bebas, aku mencoba yang terbaik untuk melukisnya dengan gaya Van Gogh," tulisnya lagi.

Banner Mesin Cuci di Bawah Harga Rp2 Juta

Video tentang lukisan Eril itu sukses menyentuh hati lebih dari 200 ribu orang yang melihatnya. Lebih dari 5.000 komentar turut menyemangati Zara untuk bisa kuat dan ikhlas menerima kepergian sang kakak.

"Sending virtual hug zaraa! alfatihah buat a eril," tulis netizen.

"keren zar,kamu hebatt, semangat," tambah yang lain.

"Zara kamu sekuat itu. Ya allah semangat terus ya zara apapun keadaan nya jgn lupa tersenyum," tulis netizen lainnya.

Sebelumnya, publik dibikin terenyuh usai mendengar pidato Ridwan Kamil di pemakaman Eril. Baca kelanjutannya di halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga video tentang cerita Ridwan Kamil soal Eril:

[Gambas:Video Haibunda]



PIDATO RIDWAN KAMIL MELEPAS ERIL

Islamic Center Baitul Ridwan adalah tempat jenazah Eril dikebumikan. Islamic Center Baitul Ridwan berlokasi di Desa Cimaung, Bandung, Jawa Barat.

Foto: Screenshot YouTube Humas Jabar

Ketegaran dan keikhlasan Ridwan Kamil melepas kepergian Eril membuat publik terharu. Saat pemakaman sang putra, Ridwan Kamil juga membaca pidato yang membuat publik turut menitikkan air mata.

Berikut isi pidatonya, dikutip dari detikcom:

Izinkan saya menyampaikan sepenggal rasa cinta, siapa itu Eril dan apa hikmah dari kepergian Eril.

14 hari bisa terasa pendek dalam hidup rutin yang sehari-hari, tapi 14 hari ini menjadi begitu panjang dalam kehidupan kami. Kami bertanya-tanya mengapa harus selama ini ya Allah, mengapa tidak lebih cepat agar semua lekas berlalu, supaya kami yang hidup tidak terlalu lama mengharu biru, tapi waktu adalah rahasia Allah yang mustahil bisa dipecahkan apalagi menyangkut tentang kelahiran dan kematian.

Waktu adalah relatif, begitulah kata orang orang yang arif, dan akhirnya kami menerimanya dengan hati yang lapang, sebab kami bisa menemukan banyak sekali petunjuk yang terang.

Dalam rentang 14 hari yang sejujurnya sangat melelahkan, namun kami pun mendapat banyak pelajaran dan menerima kearifan. Tentang hidup Eril yang secara kasat mata rasanya terlalu singkat, tapi setelah dicermati ternyata kehidupannya sangat padat penuh manfaat.

23 tahun mungkin belum cukup untuk menghasilkan karya-karya yang besar, namun terbukti ternyata memadai untuk menjadi manusia yang dicintai dengan akbar. Kami belajar tentang hidup yang tidak semata terdiri atas lamanya hari, tapi tentang tiap hela napas yang dipakai berbuat baik walau kecil dalam sehari-hari.

Kami mengikhlaskan Eril pergi karena kami akhirnya menyadari bahwa Allah telah mencukupkan seluruh amal-amalnya untuk menutupi kemungkinan bertambah kekhilafannya. Mungkin akan berat, tapi kami sebenarnya sudah menyiapkan hati kalau kami tak akan pernah lagi melihat lagi jasadnya untuk terakhir kali, bukankah Eril lahir di New York yang berada jauh di seberang, mengapa tidak jika iya wafat di Swiss yang jauhnya juga tidak berbilang.

Bukankah tiap sejengkal tanah adalah milik Allah yang menentukan segala pergi dan pulang.

Luncuran doa yang dipanjatkan dari berbagai penjuru negeri adalah limpahan pertanda yang lebih dari cukup bagi kami untuk yakin barangkali Allah memang yang menghendaki agar kepulangannya disambut baik oleh langit dan bumi.

Bagaimana mungkin kami tidak merasa dilimpahi oleh rahmat dan kurnia saat jenazah yang terbaring ini, berada di air berhari-hari masih utuh lagi sempurna, itu lah salah satu keyakinan kami bukti adanya mukjizat yang akhirnya Alhamdulillah kami diberi sempat untuk melihat tanda kekuasaan Allah sang pemberi berkat, pelajaran bagi kita yang beriman, dan yang pandai membaca isyarat.

Kematian Eril, merupakan kehilangan yang sangat telak juga pengalaman yang sungguh dahsyat dalam momentum waktu yang nyaris sejajar, kami merasakan kehilangan yang paling besar, tapi seketika itu juga kami merasa dilimpahi kasih yang akbar.

Terakhir kami sangat bersyukur dianugerahi seorang putra yang dalam hidupnya, bahkan dalam pulangnya masih mendatangkan cinta kepada kami sang orang tua.

Terima kasih, hatur nuhun, jazakallah khairun katsiran, atas segala cinta doa yang dipanjatkan untuk ananda Eril almarhum, semoga Allah membalas berlipat-lipat kebaikan Anda semuanya.

Sehari sebelum pemakaman, publik dibuat tersentuh oleh tangis pilu kekasih Eril, Nabila Ishma. Ia sampai bersimpuh sambil berbicara di depan peti jenazah Eril. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

TANGIS PILU NABILA ISHMA

Nabila Ishma dan Eril

Eril dan Nabila/ Foto: Instagram/@nabilaishma

Sehari sebelum pemakaman, jenazah Eril disemayamkan di Gedung Pakuan, Bandung, Jawa Barat. Salah satu yang paling menyita perhatian adalah sosok Nabila yang terekam dalam tayangan di Kompas TV. Video ini viral di media sosial dan banyak dibagikan oleh akun lain, Bunda.

Nabila tampak memakai pakaian serba hitam dan berjalan bersama pelayat lainnya. Dalam rekaman tersebut, terlihat Nabila berjalan pelan sambil terus menatap keranda Eril dan mengepalkan tangan menahan tumpahnya air mata.

Lalu sesampainya di depan peti jenazah, ia tak kuasa menahan tangis dan langsung terduduk bersimpuh dan tersedu sambil memegang dada.

Beberapa orang yang datang mendampingi Nabila langsung memeluknya. Mereka menguatkan Nabila dan membuat gadis tersebut lebih tenang sambil beberapa kali memeluknya.

Dalam video lainnya, Nabila juga terlihat duduk sendirian di samping peti jenazah Eril. Di momen tersebut, ia seolah-olah sedang mengobrol untuk mengeluarkan seluruh isi hati pada almarhum.


(aci/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda