sign up SIGN UP search
Ilustrasi 10 Cara Hadapi Anak GTM Tanpa Drama, Jangan Dipaksa Ya Bunda

Bundapedia

Gerakan Tutup Mulut (GTM)

Nanie Wardhani   |   Haibunda

Banyak orang tua merasa frustrasi karena anak menolak makan apa pun atau melakukan GTM, alias Gerakan Tutup Mulut. Ini bisa dimulai dari hal kecil, dengan mereka menutup hidung pada jenis ayam yang 'salah' atau brokoli yang 'bau'.

Kemudian Bunda membuat tiga makanan yang sama untuk setiap kali makan dan bertanya-tanya apakah Si Kecil benar-benar dapat bertahan hidup dengan makanan yang itu-itu saja.

Sebelum jatuh ke dalam pola pertempuran saat waktunya makan atau sekadar menyajikan sereal untuk sarapan, makan siang, dan makan malam, perlu diingat bahwa GTM adalah perilaku masa kanak-kanak yang umum. Dalam banyak kasus, itu bukan karena sesuatu yang besar melainkan disebabkan oleh hal-hal yang benar-benar normal seperti:


  • Preferensi pribadi 
  • Kurangnya rasa lapar
  • Keengganan untuk mencoba sesuatu yang baru
  • Penyakit umum pada masa kanak-kanak (seperti sakit tenggorokan atau sakit perut) 

Namun, terkadang masalah yang lebih serius bisa saja mengintai. Jadi, penting untuk memahami mengapa si kecil menolak makan, serta cara mendorong hubungan yang sehat dengan makanan.

Apakah ini hanya pilih-pilih makan?

Saat anak GTM, hal pertama yang dilakukan banyak orang tua adalah memberi label pada anak sebagai pemilih makanan atau picky eater. Tetapi penting untuk mengetahui apa sebenarnya arti label ini dan itu bukan satu-satunya alasan mengapa anak-anak berhenti makan.

Picky eater biasanya adalah orang yang menolak makan jenis makanan tertentu atau hanya ingin makan makanan yang sama berulang kali.

Sementara anggota keluarga lainnya menikmati berbagai makanan saat makan, mereka mungkin hanya menginginkan nugget ayam. Dalam banyak kasus, penolakan mereka banyak berhubungan dengan preferensi.

Di sisi lain, selain preferensi terbatas, Bunda mungkin memperhatikan masalah lain, seperti tersedak atau kesulitan menelan atau mengunyah makanan tertentu. Meskipun hal ini jarang terjadi, ini bisa menjadi petunjuk bahwa Si Kecil tidak hanya keras kepala. Mungkin ada masalah mendasar penyebab GTM-nya.

Apa pun masalahnya, Bunda tidak boleh mencoba memaksa anak untuk makan. Tapi Bunda juga tidak harus menjadi juru masak on demand. Pendekatan yang lebih baik adalah mencoba memasukkan setidaknya satu dari makanan pilihan sehat mereka setiap kali makan sambil juga menawarkan makanan lain.

Bunda dapat membiarkan mereka makan (atau menaruh) hanya apa yang mereka suka di piring. Mereka mungkin mengesampingkan nasi dan brokoli, tetapi dengan senang hati memakan ayamnya. Kuncinya adalah menyediakan beragam makanan dan menjaga hal-hal positif.

Asian child does not like to eat vegetables and refuse to eat healthy vegetablesIlustrasi Gerakan Tutup Mulut (GTM)/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Sasiistock

Tips sukses mengatasi GTM 

Berikut adalah beberapa ide yang dapat mendorong Si Kecil untuk menikmati duduk di meja makan sambil mencicipi berbagai makanan.

Batasi gangguan waktu makan

Membiarkan tablet, smartphone, dan menonton TV selama waktu makan dapat menyebabkan anak kehilangan minat untuk makan. Meskipun ini mungkin terlihat seperti cara untuk membuat mereka tetap diam dan sibuk, lebih baik batasi penggunaan perangkat elektronik dan gangguan lainnya saat makan. Bunda dapat mencontohkan dengan meletakkan ponsel Bunda sendiri juga.

Dengan fokus pada makanan, percakapan, dan ikatan keluarga, mungkin akan lebih mudah bagi Si Kecil untuk makan. Selain itu, pastikan area makannya santai dan setiap orang memiliki ruang untuk menikmati makanannya. Temukan kursi yang pas untuk Si Kecil sehingga mereka nyaman di meja.

Sajikan porsi makanan yang sesuai

Mungkin masalahnya bukan GTM, tetapi mereka menolak untuk makan semua makanan di piringnya. Ingat, anak-anak tidak membutuhkan makanan sebanyak orang dewasa. Jadi jika Bunda menaruh terlalu banyak di piring mereka, mereka mungkin tidak akan menghabiskannya. Ini bukan karena mereka sulit, tetapi karena mereka kenyang.

Coba letakkan porsi yang lebih kecil di depan si kecil

Ingat juga, bahwa mereka mungkin tidak lapar. Anak-anak, terutama yang masih kecil, dapat mengalami perubahan besar dalam nafsu makan mereka selama sehari atau bahkan selama berhari-hari hingga berminggu-minggu. Tidak perlu bagi seorang anak untuk makan setiap waktunya makan.

Jangan menjadwalkan waktu makan terlalu dekat dengan waktu tidur

Membuat anak yang mengantuk dan gelisah untuk duduk dan makan bisa menjadi suatu tantangan. Jadi jangan menjadwalkan makan terlalu dekat dengan waktu tidur atau terlalu cepat sebelum atau sesudah beraktivitas. 

Hilangkan stres waktu makan

Memaksa, menekan, atau membentak anak untuk makan tidak membantu memperbaiki GTM. Begitu mereka menjadi kesal atau mulai menangis, kemungkinan selera makan akan hilang. Jadi meskipun Bunda mungkin ingin mendorong makan, jangan terlalu menekannya.

Libatkan anak dalam menyiapkan makanan

Meskipun banyak anak kecil menyukai makanan yang sama dari hari ke hari, variasi dapat menambah keseruan saat makan. Jika Bunda menyajikan jenis makanan yang sama berulang kali, bahkan mungkin karena Si Kecil yang meminta makanan itu sejak awal, mungkin mengubah beberapa hal dapat membantu.

Biarkan Si Kecil membantu memilih makanan baru untuk dicoba. Dorong mereka untuk membantu merencanakan, berbelanja, dan menyiapkan makanan. Jika mereka membantu menyiapkan makanan, mereka mungkin akan lebih bersemangat untuk makan.

Kurangi makanan dan minuman di luar waktu makan

Beberapa anak GTM karena mereka makan terlalu banyak makanan ringan atau minuman di siang hari. Mereka memiliki perut yang lebih kecil, sehingga tidak perlu banyak waktu untuk kenyang. Dan jika seorang anak tidak merasa lapar pada waktu makan, mereka cenderung tidak mau makan.

Pahami gaya makan Si Kecil 

Tergantung pada gaya makan Si Kecil, mereka mungkin membutuhkan lebih banyak atau lebih sedikit makanan pada waktu yang berbeda dalam sehari. Jadi meskipun Si Kecil mungkin menolak makan saat makan malam, mereka mungkin makan banyak untuk sarapan atau makan siang.

GTM adalah hal yang umum. Faktanya, ini sering kali menjadi peralihan selama masa balita. Hal ini dapat menyebabkan banyak kecemasan bagi orang tua, tetapi biasanya normal dan seringkali bersifat sementara dan akhirnya sembuh dengan sendirinya.

Tapi sementara pilih-pilih makan atau naik turunnya nafsu makan anak bisa menjadi akar masalah, itu tidak selalu menjadi satu-satunya penyebab. Bergantung pada berapa lama masalah berlanjut dan gejala lain apa yang dimiliki anak, hal itu mungkin sebenarnya disebabkan oleh masalah lain yang harus ditangani.

Menemukan cara untuk mengatasi GTM dengan cara yang positif dapat membantu menyelesaikan masalah dan menghasilkan waktu makan yang lebih bahagia. Tetapi jika Bunda mencurigai adanya masalah mendasar di luar norma, bicarakan dengan dokter ya, Bunda.

 

[Gambas:Video Haibunda]



Share yuk, Bun!
Tahukah Bunda
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bunda sedang hamil, program hamil, atau memiliki anak? Cerita ke Bubun di Aplikasi HaiBunda, yuk!