
Bundapedia
Hepatitis E
Nanie Wardhani | Haibunda
Hepatitis E adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis E yang menyebabkan kerusakan pada hati. Ini adalah salah satu jenis hepatitis yang paling umum.
Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, sakit perut, demam, dan nyeri otot. Hepatitis E dapat ditularkan melalui air yang tercemar atau makanan yang terkontaminasi.
Gejala Hepatitis E dapat bervariasi dari sedikit atau tidak ada gejala sampai yang berat yang dapat menyebabkan kerusakan hati yang permanen.
Lalu, sebenarnya apa itu Hepatitis E? Seperti apa gejala dan penanganannya?
Apa itu Hepatitis E
Hepatitis E adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Hepatitis E. Ini adalah salah satu jenis hepatitis yang paling umum di seluruh dunia. Penyakit ini dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk atau kontak langsung dengan penderita.
Hepatitis E yang jarang ditemukan negara maju, tetapi di negara-negara berkembang adalah penyebab utama kematian selama kehamilan. Dilansir dari WHO, ada 20 juta kasus hepatitis E setiap tahunnya. Dan pada tahun 2015, ada 44 ribu kasus kematian yang disebabkan oleh penyakit ini.
Sebenarnya, Hepatitis E dapat disembuhkan. Pengobatan tergantung pada tingkat keparahan gejala. Pengobatan dapat meliputi pemantauan kesehatan, nutrisi yang tepat, dan obat-obatan yang dirancang untuk mengurangi gejala dan membantu mencegah komplikasi.
Penyakit ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan personal dan lingkungan. Selain itu, penting untuk menghindari makanan atau air yang terkontaminasi. Hepatitis E juga dapat dicegah dengan vaksinasi yang tersedia di beberapa negara. Vaksinasi ini dapat membantu mencegah penularan penyakit dan mengurangi risiko komplikasi yang lebih serius.
Penyebab Hepatitis E
Berikut adalah beberapa penyebab Hepatitis E:
Infeksi virus Hepatitis E
Ini adalah penyebab utama Hepatitis E. Virus ini ditularkan melalui makanan dan air yang terkontaminasi dengan feses manusia yang mengandung virus. Virus ini juga dapat ditularkan melalui kontak dengan orang yang terinfeksi.
Kontak seksual
HEV juga dapat ditularkan melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi.
Kontak dengan hewan
Ini adalah penyebab lain Hepatitis E. Ia dapat ditularkan melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi.
Perjalanan ke negara yang terkena dampak
Perjalanan ke negara yang terkena dampak infeksi virus hepatitis E juga dapat menjadi penyebab Hepatitis E. Negara-negara ini meliputi Afrika, Asia, dan Amerika Latin.
Penggunaan obat
Beberapa jenis obat, seperti obat untuk mengobati Hepatitis C, juga dapat menyebabkan infeksi virus Hepatitis E.
![]() |
Gejala Hepatitis E
Gejala yang paling umum dari Hepatitis E adalah demam, sakit perut, mual, muntah, kelemahan, dan perubahan warna urine dan tinja. Gejala lain termasuk nyeri di daerah hati, serta ruam kulit.
Dilansir dari Healthline dan berbagai sumber lainnya, gejala-gejala yang paling umum dari hepatitis E meliputi:
- Demam
- Nyeri pada bagian atas abdomen
- Mual
- Muntah
- Keletihan
- Perubahan warna urine atau tinja
- Nyeri sendi
- Ruam kulit
- Gatal
- Penglihatan kabur
- Perut kembung
- Nyeri pada bagian bawah abdomen
- Sakit kepala
- Peningkatan jumlah enzim hati
- Nyeri pada daerah hati
- Perubahan warna kulit
- Peningkatan tekanan darah
- Kebas
- Kurangnya nafsu makan
- Pembengkakan di daerah perut
- Sesak napas
Gejala-gejala yang paling umum dari Hepatitis E adalah sakit perut, mual, muntah, demam, dan kelelahan. Namun, beberapa orang mungkin juga mengalami nyeri di bagian atas perut dan urine yang berwarna gelap. Gejala-gejala ini biasanya muncul dalam waktu dua minggu setelah infeksi.
Gejala lain yang mungkin dialami adalah peningkatan kuning pada kulit dan mata, serta peningkatan jumlah kuning dari urine dan tinja. Beberapa orang juga dapat mengalami penurunan berat badan, yang ditandai dengan kulit dan mata yang berwarna kuning. Beberapa orang juga mungkin mengalami peningkatan tekanan darah, masalah pencernaan, dan sakit sendi.
Meskipun Hepatitis E menyebabkan gejala yang tidak mengenakkan, pengobatan yang tepat dapat membantu mengobati penyakit ini. Obat-obatan yang biasa digunakan meliputi obat antivirus, obat anti-inflamasi, dan obat penenang.
Obat-obatan ini dapat membantu mengurangi gejala hepatitis dan mencegah infeksi lebih lanjut. Beberapa obat-obatan ini juga dapat membantu melemahkan sistem imun yang lemah dan menghindari komplikasi yang lebih serius.
Gejala ini bervariasi dari penderita ke penderita dan dapat menjadi lebih parah hingga menyebabkan gagal ginjal dan gagal hati. Jika Bunda mengalami gejala ini, segera periksakan diri ke dokter. Hepatitis E bisa diobati dengan pengobatan yang tepat dan segera.
Cara mencegah Hepatitis E
Hepatitis E bisa menyebabkan komplikasi yang serius, seperti gagal ginjal, keguguran, dan kematian. Berikut adalah cara-cara untuk mencegah Hepatitis E:
Jaga kebersihan
Kebersihan adalah kunci utama untuk mencegah Hepatitis E. Pastikan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih setelah menggunakan toilet, menyentuh hewan, atau menyentuh benda-benda yang kotor.
Jaga kebersihan makanan dan minuman
Usahakan untuk menyimpan makanan dan minuman dalam kondisi sehat dan bersih. Jangan menggunakan air yang kotor, dan pastikan untuk memasak makanan hingga benar-benar matang.
Hindari jenis makanan tertentu
Sebaiknya hindari makanan yang mungkin terkontaminasi, seperti ikan yang tidak dapat dikonsumsi, makanan yang telah tercemar, atau makanan yang telah mengalami proses pembusukan.
Hindari tempat kotor
Hindari tempat-tempat yang mungkin terkontaminasi virus Hepatitis E, seperti tempat pembuangan sampah atau tempat-tempat umum yang kotor.
Gunakan air bersih
Pastikan untuk menggunakan air bersih yang aman untuk membasuh luka dan mencucinya. Selain itu, gunakan air bersih untuk mencuci berbagai bahan makanan sebelum dimasak.
Berikan vaksin
Vaksin Hepatitis E telah tersedia di beberapa negara. Pastikan untuk membuat janji dengan dokter untuk memastikan bahwa Bunda bisa mendapatkan vaksin ini.
Kapan harus ke dokter?
Penyakit ini dapat menyebabkan gejala yang beragam, mulai dari ringan hingga berat. Karena itu, penting bagi orang yang didiagnosis dengan hepatitis E untuk menemui dokter secara tepat waktu.
Pertama, jika Bunda mengalami gejala-gejala seperti nyeri perut, mual, muntah, pusing, atau nyeri otot, Bunda harus segera mencari pemeriksaan medis. Jika hasil tes menunjukkan bahwa Bunda menderita Hepatitis E, maka dokter akan meresepkan pengobatan.
Kedua, jika Bunda telah diberi diagnosis Hepatitis E, Bunda harus menemui dokter secara teratur untuk pemeriksaan ulang. Ini bisa berupa pemeriksaan darah, USG, atau pengobatan lainnya yang dapat membantu memonitor kondisi Bunda.
Ketiga, jika Bunda telah diberi diagnosis Hepatitis E dan memiliki gejala yang berat, Bunda harus menjalani pemeriksaan medis secara teratur. Ini penting untuk memastikan bahwa Bunda mendapatkan pengobatan yang tepat dan memonitor kondisi Bunda.
Dengan menjalani pemeriksaan medis secara teratur dan mengikuti petunjuk dokter, Bunda dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut.