

Bundapedia
Effacement
Annisa Karnesyia | Haibunda
Effacement merupakan fase yang akan dialami Bunda selama trimester akhir kehamilan. Fase ini dikenal juga dengan istilah cervical effacement.
Definisi effacement menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) adalah menipisnya leher rahim atau serviks. Sementara definisi medis dari Merriam Webster Dictionary, effacement berarti penipisan leher rahim pada saat persalinan, sehingga hanya menyisakan area bagian luar saja.
Perawat anak bersertifikat Donna Murray, RN, BSN, menjelaskan bahwa effacement adalah saat fase saat serviks menipis, memendek, dan melunak untuk membuka saluran vagina jelang persalinan. Effacement bisa juga disebut dengan pematangan serviks.
"Selama persalinan, leher rahim akan mengecil dengan cara memendek, menipis, dan hampir menghilang ke arah rahim untuk mempersiapkan persalinan," kata Murray, dilansir Very Well Family.
Selama masa kehamilan, leher rahim Bunda akan memanjang, tebal, dan tertutup. Leher rahim bertugas untuk menjaga bayi tetap aman dan terlindungi dari kuman yang masuk ke dalam rahim yang dapat menyebabkan infeksi, Bunda.
Leher rahim juga merupakan bagian dari jalan lahir. Nah, agar bayi dapat dilahirkan, leher rahim harus mengalami beberapa perubahan yang signifikan, dan effacement adalah bagian dari perubahan ini.
Effacement dapat digambarkan dalam bentuk persentase. Ketika ibu hamil mengalami penipisan 0 persen, leher rahim akan memiliki panjang dan tebal sekitar 3 hingga 4 cm. Ketika mencapai 50 persen, artinya Bunda sudah setengah jalan menuju persalinan, dan ukuran dan ketebalan leher rahim kira-kira setengah dari sebelumnya.
Nah, ketika sudah terasa setipis kertas, artinya penipisan sudah terjadi 100 persen atau seluruhnya. Setelah penipisan selesai, serviks dapat melebar atau terbuka sepenuhnya untuk melahirkan bayi.
Berapa lama effacement berlangsung?
Kontraksi yang dini memungkinkan leher rahim tertarik. Tekanan dan tarikan tersebut membuat leher rahim memendek dan menipis, Bunda.
Namun, tidak ada yang tahu pasti berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai penipisan terjadi 100 persen. Bagi sebagian Bunda, leher rahim mulai melunak dan menipis beberapa hari atau beberapa minggu sebelum melahirkan. Tapi bagi yang lain, hal ini mungkin tidak akan terjadi sampai persalinan dimulai.
American Pregnancy Association (APA) menjelaskan bahwa pada minggu-minggu terakhir kehamilan, dokter atau perawat akan secara rutin memeriksa penipisan serviks. Pada ibu yang baru pertanda melahirkan, serviks akan mengalami penipisan sebelum melebar (dilatasi). Sebaliknya, bila sebelumnya sudah pernah melahirkan, biasanya serviks akan melebar sebelum penipisan.
Tanda-tanda effacement
Ibu yang ingin melahirkan umumnya tidak akan merasakan serviks saat memendek atau menipis. Tapi, ada tanda-tanda effacement yang mungkin dirasakan bila berada dalam kondisi sebagai berikut:
- Bunda merasakan kepala bayi sudah masuk panggul. Tekanan tersebut bisa membuat serviks melunak.
- Mengalami kontraksi palsu yang tidak akan membuat serviks melebar, tapi bisa melunakkannya.
- Muncul bercak darah dari vagina atau dikenal dengan istilah 'bloody show'
- Muncul gumpalan lendir atau mucus plug yang merupakan salah satu tanda melahirkan sudah dekat.
![]() |
Seberapa penting effacement dalam proses persalinan?
Effacement menjadi salah satu tanda melahirkan yang penting, Bunda. Dalam satu atau dua minggu terakhir sebelum tanggal jatuh tempo, dokter mungkin akan membuat perkiraan seberapa dekat Bunda akan melahirkan berdasarkan serviks.
Meski begitu, sebenarnya tidak ada jaminan Bunda akan segera melahirkan. Beberapa wanita mengalami semua tanda-tanda tersebut dan tidak melahirkan selama beberapa minggu. Ada pula yang tidak menunjukkan tanda-tanda, namun mengalami penipisan serviks dalam waktu semalam dan melahirkan keesokan harinya.
Tapi, setelah serviks mengalami penipisan 100 persen dan melebar sepenuhnya hingga 10 cm, inilah waktu yang tepat untuk mendorong dan melahirkan bayi. Serviks perlu menipis seluruhnya agar kepala bayi dapat bergerak melalui saluran vagina dan dilahirkan.
Penyebab effacement dini
Effacement dapat terjadi terlalu dini, Bunda. Kondisi ini dapat menyebabkan persalinan prematur yang tentu saja bisa membahayakan janin.
Ada beberapa penyebab effacement dini, yakni:
- Serviks lebih pendek dari rata-rata.
- Serviks lemah atau incompetent cervix.
- Pernah menjalani operasi pada leher rahim.
- Pernah mengalami cedera pada atau dekat leher rahim.
- Memiliki masalah genetik dengan leher rahim atau serviks.
Dokter dapat mendiagnosis leher rahim yang pendek atau lemah dengan meninjau riwayat kesehatan dan kehamilan, serta melakukan pemeriksaan fisik dan USG pada leher rahim.
Penanganan pada kondisi incompetent cervix dan serviks yang pendek dapat meliputi cerclage, pemantauan medis, atau terapi hormon progesteron.
Penyebab effacement yang terjadi terlambat
Selain bisa terjadi terlalu dini, effacement juga dapat terlambat atau tidak terjadi dengan sendirinya, Bunda. Pada kasus ini, dokter biasanya akan turun tangan untuk mempercepat proses persalinan, dengan melakukan induksi atau pemberian obat-obatan.
Beberapa tindakan yang mungkin dilakukan pada kondisi ini meliputi penggunaan kateter, luminaria, terapi hormon prostaglandin, dan memisahkan selaput ketuban.
Bisakah mempercepat proses effacement?
Effacement adalah proses normal yang terjadi selama fase persalinan, Bunda. Sebenarnya, tidak banyak cara yang bisa dilakukan untuk mempercepat proses ini, namun ada beberapa hal yang dapat dicoba, seperti:
1. Bergerak dan berjalan
Gerakan dan gravitasi akan memberikan tekanan lebih besar pada serviks.
2. Beristirahat dan melakukan teknik relaksasi
Tubuh yang rileks dapat melakukan proses yang diinginkan, sedangkan tubuh yang stres dan tegang dapat menghambat terjadinya effacement.
3. Melakukan hubungan seksual
Meskipun belum ditemukan banyak studi yang membuktikan, aktivitas seksual menjelang akhir kehamilan dapat membantu memulai persalinan secara alami.
Kapan harus ke dokter?
Terjadinya effacement bukan berati Bunda harus segera menghubungi dokter ya. Melansir dari Healthline, kunjungan ke dokter yang darurat dapat dilakukan bila Bunda mengalami perdarahan, kontraksi yang terjadi setiap 5 menit dan berlangsung selama 45 sampai 60 detik, atau bila air ketuban pecah.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TAHUKAH BUNDA
Trimester 1
Trimester 2
Trimester 3
ARTIKEL TERKAIT
HIGHLIGHT
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda