
Bundapedia
TORCH
Nanie Wardhani | Haibunda
Infeksi TORCH adalah istilah yang diberikan untuk sekelompok penyakit menular yang dapat ditularkan ke bayi selama kehamilan Bunda, saat melahirkan, atau setelah lahir. TORCH adalah singkatan dari toxoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, herpes, dan agen lainnya.
Mengingat sistem kekebalan tubuh bayi masih terlalu rendah untuk melawan penyakit, infeksi TORCH dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan atau mencegah organ bayi berkembang dengan baik. Seberapa parah sakit bayi tergantung pada jenis infeksi dan usia kandungan saat terinfeksi.
Biasanya, infeksi yang terjadi di awal kehamilan menghasilkan hasil yang lebih buruk. Untuk mengurangi risiko komplikasi, Bunda harus segera mendapatkan penanganan medis.
Apa itu penyakit TORCH?
Infeksi TORCH adalah singkatan dari kondisi berikut:
T: Toxoplasmosis
O: Other infection, infeksi lain seperti HIV, sifilis, parvovirus B19 (penyakit kelima), varicella (cacar air) dan (Zika).
R: Rubella
C: Cytomegalovirus (CMV) atau Sitomegalovirus
H: Herpes simplex virus (HSV) atau virus herpes simpleks (HSV)
Bagaimana bayi terkena infeksi TORCH?
Bayi bisa terkena infeksi TORCH dengan tiga cara:
1. Melalui plasenta
Penyakit tertentu dibawa melalui aliran darah Bunda ke bayi melalui plasenta selama kehamilan. Plasenta memberi bayi oksigen, nutrisi, dan darah.
2. Saat melahirkan
Bayi dapat terkena infeksi TORCH saat melewati jalan lahir selama persalinan pervaginam.
3. Setelah lahir
Bunda dapat menularkan infeksi kepada bayi melalui ASI.
Apakah infeksi TORCH dapat menyebabkan keguguran?
Ya, infeksi TORCH dapat menyebabkan komplikasi kehamilan seperti kelahiran prematur, hambatan pertumbuhan intrauterin dan juga keguguran. Infeksi ini juga dapat menyebabkan lahir mati, yaitu keguguran setelah usia kehamilan 20 minggu.
Gejala infeksi TORCH
Gejala pastinya bervariasi tergantung pada infeksi spesifik yang mendasarinya, tetapi infeksi TORCH memiliki gejala yang sama:
- Demam, lesu, dan kesulitan makan/minum
- Penyakit kuning
- Berat lahir rendah
- Gangguan pendengaran
- Patent ductus arteriosus (PDA)
- Bintik-bintik merah atau coklat kecil (purpura).
- Bintik kebiruan atau keunguan yang disebut “ruam blueberry”.
- Hepatosplenomegali (pembesaran hati).
- Katarak
- Microcephaly (kepala kecil)
Setelah usia dua tahun, tanda-tanda infeksi TORCH mungkin termasuk:
- Kehilangan penglihatan
- Kehilangan pendengaran
- Kejang
- Ketidakmampuan belajar
Penyebab infeksi TORCH
Bagaimana Bunda hamil terkena infeksi TORCH tergantung pada jenis penyakitnya.
1. Toksoplasmosis
Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit. Bunda bisa mendapatkannya dari makan daging yang kurang matang atau terkena kotoran kucing.
2. Infeksi lainnya
"O" dalam TORCH adalah singkatan dari "others" atau virus lainnya dan termasuk sekelompok penyakit:
HIV : Virus yang menyebar melalui kontak seksual atau kontak langsung dengan darah yang terinfeksi HIV (seperti dari berbagi jarum suntik). Sebagian besar infeksi HIV pada anak-anak terjadi pada trimester ketiga, selama atau setelah melahirkan ketika orang tua yang melahirkan tidak menggunakan obat yang sesuai.
Sifilis : Infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Bunda bisa mendapatkannya dari kontak langsung dengan luka sifilis saat berhubungan seks anal, vaginal, atau oral. Sifilis kongenital sedang meningkat dan bayi mendapatkan infeksi di jalan lahir.
Penyakit kelima : Ruam ringan yang disebabkan oleh parvovirus B19. Virus ini menyebar melalui air liur dan lendir ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.
Cacar air : Penyakit sangat menular yang disebabkan oleh virus varicella-zoster (VZV). Biasanya seseorang hanya terkena cacar air sekali seumur hidup (biasanya saat masih anak-anak) atau mendapatkan vaksinasi cacar air bisa memberi kekebalan seumur hidup.
Virus Zika : Virus yang disebarkan oleh nyamuk yang terinfeksi virus zika. Virus ini juga dapat ditularkan melalui hubungan seks dengan orang yang terinfeksi.
3. Rubella (atau campak Jerman)
Kebanyakan orang hamil divaksinasi rubella, sehingga penyakit ini jarang terjadi. Namun, jika tidak mendapatkan vaksin MMR (campak, gondong, dan rubella) saat masih kecil dan sedang mempertimbangkan untuk hamil di kemudian hari, Bunda harus berbicara dengan dokter tentang vaksin tersebut.
4. Sitomegalovirus (CMV)
CMV adalah sejenis virus herpes. Virus ini ni menyebar melalui air liur dan cairan tubuh lainnya. Kebanyakan orang dewasa akan memiliki CMV dan tidak pernah tahu karena sistem kekebalan mereka melawannya. Namun, janin dan bayi baru lahir tidak memiliki kekebalan untuk melawan CMV. Setelah terkena CMV, virus ini tetap ada di sistem tubuh Bunda seumur hidup, tetapi sistem kekebalan akan menekannya.
5. Virus herpes simpleks (HSV)
Herpes adalah infeksi menular seksual yang sangat menular. Ada dua jenis infeksi HSV: HSV-1 (oral dan genital) dan HSV-2 (kebanyakan genital). Ini paling sering menyebar melalui kontak seksual atau langsung dengan orang yang terinfeksi. HSV paling sering menginfeksi bayi baru lahir selama persalinan pervaginam, jadi penting untuk mendiskusikan diagnosis HSV dengan dokter selama kehamilan.
![]() |
Bagaimana infeksi TORCH didiagnosis selama kehamilan?
Infeksi TORCH didiagnosis melalui tes darah, tes PCR (reaksi berantai polimerase), dan kultur virus. Kultur virus adalah saat dokter mengambil sampel cairan, sel, atau jaringan dari tubuh Bunda dan mengujinya untuk penyakit menular. Area umum termasuk air liur dari mulut, lendir dari hidung, darah, kencing, cairan ketuban atau cairan dari ruam atau luka kulit. Tes PCR bekerja dengan mendeteksi materi genetik virus dalam sampel cairan.
Beberapa kelainan bawaan, masalah pertumbuhan, atau masalah dengan perkembangan organ utama dapat dilihat pada ultrasonografi prenatal dan didiagnosis sebelum lahir.
Cara mendiagnosis infeksi TORCH pada bayi baru lahir
Setelah didiagnosis dengan infeksi TORCH, dokter akan mengambil langkah-langkah untuk mengidentifikasi infeksi TORCH pada bayi. Tidak semua infeksi TORCH ditularkan ke bayi selama kehamilan, dan hanya karena terinfeksi, belum tentu bayi Bunda juga akan tertular.
Cara mendiagnosis infeksi TORCH pada bayi baru lahir:
- Selama pemeriksaan fisik saat lahir
- Setelah mengevaluasi gejala bayi
- Dengan USG atau alat pencitraan lainnya selama kehamilan
Dokter menggunakan tes yang sama untuk mendiagnosis infeksi TORCH pada bayi baru lahir seperti pada orang dewasa. Dokter dapat mengambil sampel darah kecil dari tumit atau jari mereka atau mendapatkan sampel cairan untuk menguji infeksi virus.
Tes tambahan seperti computed tomography (CT) scan atau magnetic resonance imaging (MRI) dapat membantu mengidentifikasi komplikasi atau efek samping dari infeksi TORCH.
Pengobatan infeksi TORCH
Pengobatan untuk infeksi TORCH tergantung pada penyakitnya, kapan infeksi terjadi dan beratnya gejala. Ini mungkin termasuk antibiotik, antiparasit atau obat antivirus. Beberapa infeksi TORCH adalah virus dan tidak memiliki pengobatan selain istirahat dan hidrasi.
Jika didiagnosis dengan infeksi TORCH, dokter akan memantau kehamilan dan berkonsultasi dengan spesialis kedokteran ibu-janin. Tergantung pada kondisinya, bayi mungkin memerlukan perhatian atau perawatan medis segera di unit perawatan intensif neonatal (NICU) saat lahir.
Bicaralah dengan dokter jika Bunda sedang menyusui atau berencana untuk menyusui dan mengalami salah satu infeksi TORCH selama kehamilan.
Bagaimana cara menurunkan risiko infeksi TORCH selama kehamilan?
Pastikan untuk membagikan riwayat medis dengan dokter, termasuk vaksinasi yang diterima saat kecil. Beberapa hal lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan infeksi TORCH adalah:
- Hindari kontak dengan orang yang sedang sakit.
- Sering mencuci tangan.
- Jangan berbagi minuman atau peralatan makan dengan orang lain.
- Hindari bepergian ke bagian dunia di mana penyakit menular tertentu lazim.
- Makanlah daging dan telur yang dimasak sepenuhnya.
- Mintalah orang lain membersihkan kotak pasir kucing selama kehamilan.
- Lakukan tes IMS sebelum kehamilan.
- Minum obat antivirus seperti yang diarahkan oleh dokter.
Apa komplikasi jangka panjang dari infeksi TORCH?
Bayi yang lahir dengan infeksi TORCH mungkin memiliki efek samping jangka panjang. Prospeknya lebih baik bila bayi dirawat sesegera mungkin untuk infeksi TORCH. Beberapa komplikasi jangka panjang meliputi:
- Kesulitan belajar.
- Masalah penglihatan atau pendengaran.
- Keterlambatan perkembangan.
Sebagian besar infeksi TORCH dapat diobati dengan obat-obatan. Penting untuk mendiskusikan gejala apa pun yang Bunda alami selama kehamilan dengan dokter. Mengidentifikasi dan mengobati infeksi sesegera mungkin akan memberikan hasil terbaik untuk Bunda dan Si Kecil.