
Bundapedia
Palpasi Abdomen
Nanie Wardhani | Haibunda
Palpasi abdomen adalah salah satu teknik pemeriksaan fisik yang digunakan untuk mengetahui adanya masalah pada organ-organ dalam perut. Teknik ini dapat dilakukan oleh dokter atau profesional kesehatan lainnya dan sangat penting untuk menentukan diagnosis dari berbagai macam penyakit yang dapat terjadi pada perut.
Tak hanya digunakan untuk mengetahui adanya masalah pada organ-organ dalam perut, palpasi abdomen juga dapat digunakan untuk menentukan kondisi kesehatan secara umum.
Abdomen adalah salah satu bagian tubuh yang paling penting dan kompleks. Terdapat berbagai macam organ dalam perut yang memainkan peran penting dalam kesehatan seseorang.
Namun, bagaimana jika ada masalah pada salah satu organ dalam perut tersebut? Bagaimana cara untuk mengetahui adanya masalah tersebut?
Pengertian palpasi abdomen
Palpasi abdomen adalah teknik fisik yang digunakan oleh dokter atau perawat untuk mengevaluasi kondisi perut pasien. Melalui palpasi, dokter atau perawat dapat merasakan dan mengevaluasi organ-organ perut seperti hati, ginjal, limpa, dan usus.
Palpasi abdomen termasuk ke dalam salah satu pemeriksaan fisik. Dikutip dari Healthline, pemeriksaan fisik adalah metode untuk mengevaluasi kondisi kesehatan pasien melalui pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter atau perawat.
Pemeriksaan fisik dapat meliputi berbagai macam teknik. Seperti inspeksi (pemeriksaan visual bagian tubuh), perkusi (pemeriksaan dengan cara seperti diketuk), palpasi (pemeriksaan dengan jari), dan auskultasi (pemeriksaan dengan cara mendengarkan suara dari organ tubuh).
Pemeriksaan fisik dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi kesehatan pasien dan untuk menentukan diagnosis atau tindakan selanjutnya. Pemeriksaan fisik dapat dilakukan bersama dengan pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan imaging untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kondisi pasien.
Palpasi abdomen sendiri dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi seperti:
- Penyakit hati, seperti sirosis atau hepatitis
- Penyakit ginjal, seperti batu ginjal atau infeksi ginjal
- Penyakit usus, seperti kolitis atau kanker usus
- Masalah pada organ reproduksi, seperti kista ovarium atau fibroid uterus
- Peradangan pada rongga perut, seperti peritonitis
Selain itu, palpasi abdomen juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi kehamilan, seperti ukuran uterus dan posisi janin.
Palpasi abdomen adalah teknik fisik yang aman dan tidak menyakitkan, namun dapat menjadi sedikit tidak nyaman bagi pasien yang memiliki rasa sakit di perut. Dokter atau perawat akan selalu berkoordinasi dengan pasien untuk memastikan kenyamanan pasien selama prosedur.
Dalam beberapa kasus, dokter atau perawat mungkin akan menyarankan pasien untuk melakukan tes diagnostik lain, seperti ultrasound atau CT scan, untuk mengevaluasi kondisi perut secara lebih rinci.
![]() |
Tujuan palpasi abdomen
Tujuan utama dari palpasi abdomen adalah untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang mungkin terjadi pada perut pasien. Tujuan dari palpasi abdomen meliputi:
1. Identifikasi masalah pada organ perut
Palpasi abdomen dapat digunakan untuk menemukan masalah pada organ perut seperti hati, ginjal, limpa, dan usus. Dokter atau perawat dapat merasakan posisi, ukuran, dan konsistensi organ-organ tersebut untuk menentukan apakah terdapat masalah kesehatan.
2. Identifikasi masalah pada rongga perut
Palpasi abdomen juga dapat digunakan untuk menemukan masalah pada rongga perut seperti peradangan atau infeksi. Dokter atau perawat dapat merasakan kondisi kulit di sekitar perut untuk menentukan apakah terdapat masalah kesehatan.
3. Evaluasi kehamilan
Palpasi abdomen juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi kehamilan. Dokter atau perawat dapat merasakan posisi dan ukuran uterus untuk menentukan apakah kehamilan berjalan normal.
Selain itu, palpasi abdomen juga dapat digunakan untuk mengevaluasi efek dari pengobatan yang diterima pasien. Dokter atau perawat dapat mengevaluasi perubahan ukuran dan konsistensi organ-organ perut selama perawatan untuk menentukan apakah pengobatan berhasil.
Meskipun aman, proses palpasi abdomen bisa saja menjadi sangat menyakitkan. Terutama ketika jari menyentuh bagian luar dari organ tertentu yang memang sakit, oleh dokter atau tenaga profesional. Tenang, ini bisa menjadi tanda bagi mereka untuk mengetahui kondisi pasien.
Lalu bagaimana prosedur palpasi abdomen?
Prosedur palpasi abdomen
Palpasi abdomen adalah prosedur medis yang digunakan untuk mengevaluasi kondisi organ-organ dalam perut. Prosedur ini dilakukan dengan cara menekan perut dengan tangan untuk merasakan adanya masalah pada organ-organ dalam.
Prosedur palpasi abdomen dimulai dengan pasien berbaring. Dokter akan meminta pasien untuk mengosongkan perut sebelum prosedur dilakukan, dengan cara tidak makan atau minum selama beberapa jam sebelumnya.
Kemudian, dokter akan mengecek bagian-bagian perut dengan menekan perut dengan tangan. Dokter akan mengecek bagian atas, tengah, dan bawah perut, serta bagian kanan dan kiri. Dokter akan mencari tanda-tanda masalah seperti perut yang keras, nyeri saat ditekan, atau adanya benjolan.
Selain itu, dokter juga akan melakukan tes pergerakan dinding perut dengan cara meminta pasien untuk menghembuskan napas dan mengambil napas dalam-dalam. Hal ini dilakukan untuk mengecek apakah ada masalah pada dinding perut seperti hernia atau masalah pada otot perut.
Prosedur palpasi abdomen juga dapat digabungkan dengan prosedur lain seperti pemeriksaan rektal atau pemeriksaan panggul untuk mengevaluasi kondisi organ-organ dalam perut dan panggul.
Setelah prosedur selesai, dokter akan memberikan hasil pemeriksaan dan memberikan saran atau perawatan yang diperlukan. Palpasi abdomen adalah prosedur yang aman dan tidak menyakitkan, dan sangat bermanfaat dalam mengevaluasi kondisi organ-organ dalam perut.
Palpasi abdomen untuk ibu hamil
Fungsi utama dari palpasi abdomen pada ibu hamil adalah untuk mengevaluasi kondisi janin dalam kandungan. Beberapa hal yang dapat ditentukan melalui palpasi abdomen pada ibu hamil antara lain:
Menentukan usia kehamilan: Dokter atau perawat dapat menentukan usia kehamilan dengan mengukur ukuran janin dan menentukan ukuran uterus.
Menentukan posisi janin: Dokter atau perawat dapat menentukan posisi janin dengan menentukan letak janin dalam rahim.
Menentukan detak jantung janin: Dokter atau perawat dapat menentukan detak jantung janin dengan mendengarkan detak jantung janin menggunakan alat yang disebut Doppler.
Menentukan jika terjadi keguguran atau persalinan prematur: Dokter atau perawat dapat mengetahui jika terjadi keguguran atau persalinan prematur dengan menentukan posisi dan ukuran janin, serta detak jantung janin.
Selain itu, palpasi abdomen juga dapat digunakan untuk menentukan kondisi kesehatan ibu hamil, seperti mendeteksi adanya masalah pada rahim atau plasenta.
Namun, perlu diingat bahwa hasil dari palpasi abdomen tidak selalu akurat dan harus digabungkan dengan hasil dari pemeriksaan lain seperti USG untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kondisi janin.
Itulah pengertian dari palpasi abdomen. Jangan ragu untuk bertanya kepada dokter atau tenaga profesional lainnya tentang hal ini. Semoga bermanfaat ya.