sign up SIGN UP search
Semakin baik emotional intelligence (EI), semakin baik kinerjanya. Kemampuan ini memengaruhi banyak hal dalam hidup, termasuk memiliki ketahanan terhadap stres.

Bundapedia

Emotional Intelligence (EI)

Nanie Wardhani   |   Haibunda

Apakah Bunda sudah mengetahui tentang emotional intelligence (EI)? EI adalah sebuah kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosi dan mengambil keputusan.

Semakin baik emotional intelligence seseorang, maka akan semakin baik kinerjanya. Kemampuan ini akan memengaruhi banyak hal dalam hidup seseorang. Seperti memiliki ketahanan terhadap stres.

Jadi, seberapa besar pengaruh emotional intelligence? Lalu bagaimana cara menumbuhkan emotional intelligence sejak dini pada anak?


Apa itu emotional intelligence?

Emotional Intelligence adalah kemampuan untuk mengendalikan emosi dan menggunakannya untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang tepat. 

Hal ini juga merujuk pada kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain. Emotional intelligence dapat membantu seseorang untuk meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan yang diinginkan.

Selain itu, emotional intelligence memungkinkan seseorang untuk memahami dan mengelola emosi mereka sendiri dan orang lain. EI membantu seseorang untuk mengontrol emosi mereka dan menggunakannya untuk mencapai tujuan dan menyelesaikan masalah. 

Sebagai contoh, seseorang yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan emosi mereka akan dapat menghadapi masalah dengan cara yang lebih rasional dan membuat keputusan yang tepat.

Keahlian EI juga memungkinkan seseorang untuk memahami, mengekspresikan, dan mengelola emosi mereka. Seseorang yang memiliki kemampuan ini akan memiliki kemampuan untuk memahami perasaan orang lain dan menghargai kebutuhan mereka.

Hal ini juga membantu untuk membangun hubungan yang kuat dan dapat membantu dalam memecahkan masalah-masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.

Emotional intelligence juga dapat membantu seseorang untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk mengambil keputusan yang tepat dan memecahkan masalah dengan cara yang lebih efektif. 

Sehingga memungkinkan seseorang untuk meningkatkan keterampilan mereka untuk memecahkan masalah dan menghadapi situasi yang sulit.

Indikator emotional intelligence

Emotional Intelligence (EI) adalah kemampuan untuk memahami dan mengendalikan emosi sendiri dan orang lain. Ada lima komponen mendasar dari EI:

1. Self-Awareness

Ini adalah kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengakui emosi dan perasaan sendiri, dan mengerti bagaimana mereka mempengaruhi perilaku sehari-hari.

2. Self-Regulation

Kemampuan ini ada untuk mengendalikan perasaan dan perilaku seseorang. Ini berarti bahwa seseorang dapat mengendalikan reaksinya terhadap situasi tertentu.

3. Motivasi

Motivasi digunakan emosi untuk menghasilkan hasil yang diinginkan. Ini berarti bahwa secara pribadi kita dapat menggunakan emosi untuk menggunakan energi untuk mencapai tujuan.

4. Empati

Memahami dan berkomunikasi dengan orang lain juga menjadi salah satu indikator emotional intelligence. Ini berarti bahwa kita dapat memahami bagaimana orang lain merasa dan bertindak, dan kita dapat membantu mereka lebih efektif.

5. Manajemen hubungan

Kemampuan ini digunakan untuk membangun dan memelihara hubungan dengan orang lain. Ini berarti bahwa kita dapat mengembangkan dan menjaga hubungan yang berkualitas dengan orang lain.

Ketika memahami dan mengimplementasikan komponen-komponen ini, kita dapat meningkatkan EI. EI adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan ditingkatkan melalui latihan dan pengalaman. 

Dengan meningkatkan EI, kita dapat mencapai kesuksesan yang lebih tinggi dalam kehidupan pribadi maupun profesional.

Cara mengukur emotional intelligence

Emotional intelligence (EI) adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, mengerti, dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain. EI membantu mengambil keputusan yang lebih baik, membangun hubungan yang lebih baik, dan beradaptasi dengan baik ke berbagai situasi.

Meskipun EI tidak dapat diukur dengan IQ konvensional, ada dua instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat EI: ESCI dan MSCEIT.

1. ESCI (Emotional and Social Competence Inventory)

ESCI adalah instrumen validasi yang bertujuan untuk mengukur kompetensi emosional dan sosial. Ini memiliki tujuh dimensi yang mencakup kemampuan untuk mengenali, mengerti, mengendalikan, dan menggunakan emosi untuk meningkatkan kinerja. 

Tes ini juga mengukur kemampuan untuk membangun hubungan, memecahkan masalah, dan beradaptasi dengan baik ke berbagai situasi.

2. MSCEIT (Mayer-Salovey-Caruso Emotional Intelligence Test

MSCEIT adalah tes yang didasarkan pada teori Mayer-Salovey-Caruso tentang EI.

Tes ini memiliki empat domain utama yang mencakup kemampuan untuk mengenali emosi, menggunakan emosi untuk menyelesaikan masalah, mengendalikan emosi, dan membangun hubungan dengan orang lain. Termasuk mengukur kemampuan untuk mengendalikan emosi dan memahami emosi orang lain.

Kedua instrumen ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Meskipun ESCI lebih valid daripada MSCEIT, ia memerlukan waktu lebih lama untuk dijawab dan dianalisis. MSCEIT juga tidak mengukur kompetensi sosial, seperti yang dilakukan ESCI.

Namun, MSCEIT adalah instrumen yang lebih cepat dan mudah digunakan.

Ketika menggunakan kedua instrumen ini, penting untuk memahami keterbatasan dan kelebihan masing-masing. Ini akan memungkinkan Si Kecil untuk membuat keputusan yang tepat ketika menggunakan instrumen ini untuk mengukur EI.

Tips mengembangkan emotional intelligence untuk anak

Emotional intelligence adalah kemampuan seseorang untuk memahami, mengontrol, dan mengelola emosi mereka sendiri dan orang lain. Ini merupakan kemampuan penting yang dapat membantu Si Kecil mengembangkan keterampilan sosial dan meningkatkan kinerja mereka di sekolah dan kehidupan. 

Berikut ini adalah beberapa tips untuk menumbuhkan emotional intelligence pada Si Kecil:

1. Beri dukungan dan penerimaan

Kebutuhan dasar Si Kecil adalah untuk merasa diterima dan dicintai. Carilah cara untuk mendukung Si Kecil dan memberikan mereka rasa penerimaan. Tunjukkan bahwa Bunda berada di sisinya dan mendukung mereka untuk mengekspresikan emosinya dengan cara yang aman dan positif.

2. Ajarkan keterampilan sosial

Si Kecil harus belajar bagaimana berkomunikasi dengan baik, membangun hubungan, dan mengatasi konflik dengan orang lain. Ajarkan mereka bagaimana mengekspresikan emosi mereka secara efektif dan bagaimana menghargai dan menghormati orang lain.

3. Beri contoh baik

Sebagai orang tua, Bunda adalah salah satu contoh yang paling kuat bagi Si Kecil Bunda. Tunjukkan kepada Si Kecil Bunda bagaimana mengontrol dan mengelola emosi mereka dengan cara yang tepat dan positif.

4. Buat waktu untuk berbicara

Si Kecil harus memiliki ruang untuk berbagi pikiran dan perasaan mereka. Berikan mereka waktu untuk berbicara tentang apa yang mereka rasakan dan bagaimana mereka meresponsnya.

5. Beri praktik

Berikan Si Kecil banyak kesempatan untuk berlatih menggunakan keterampilan emosional mereka. Buat tantangan yang menarik, seperti mengajukan pertanyaan, membuat keputusan, dan berdiskusi dengan orang lain.

6. Beri ruang untuk berlatih

Berikan Si Kecil ruang untuk berlatih menggunakan keterampilan emosional mereka. Berilah mereka kesempatan untuk mengekspresikan dan mengontrol emosi mereka dengan cara yang aman.

Dengan mempraktikkan tips di atas, Bunda dapat membantu Si Kecil mengembangkan kemampuan emosional mereka. Ini akan membantu mereka belajar bagaimana mengelola emosi mereka dengan cara yang tepat dan meningkatkan kinerja mereka di sekolah dan kehidupan.

Itulah pengertian dari emotional intelligence. Semoga bermanfaat ya Bunda.

 

Share yuk, Bun!
Tahukah Bunda
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bunda sedang hamil, program hamil, atau memiliki anak? Cerita ke Bubun di Aplikasi HaiBunda, yuk!