sign up SIGN UP search
Asian mother talking with the daughter

Bundapedia

Slow to Warm Up Child

Nanie Wardhani   |   Haibunda

Tahukah Bunda kalau ada berbagai jenis sifat yang dimiliki setiap anak dan biasanya berbeda-beda? Salah satunya adalah slow to warm up child.

Kondisi slow to warm up child biasa disebut juga sebagai anak yang pemalu dan sensitif. Seperti namanya, mereka lebih lambat dalam hal beradaptasi dengan teman-temannya dan lingkungan sekitarnya.

Jadi, apa sebenarnya slow to warm up child? Apa ciri-cirinya?


Pengertian slow to warm up child

Menurut Karen Stephens dalam Parenting Exchanges, anak slow to warm up adalah istilah yang menggambarkan sifat anak yang cenderung lebih lambat dalam menyesuaikan diri dalam situasi sosial baru. 

Anak-anak dengan sifat ini cenderung kurang percaya diri dan mungkin perlu waktu lebih lama untuk merasa nyaman di sekitar orang yang tidak dikenal.

Anak-anak slow to warm up seringkali tampak malu dan enggan berinteraksi dengan orang lain pada awalnya. Mereka cenderung lebih memilih untuk memperhatikan dan mengamati situasi terlebih dahulu sebelum merasa cukup nyaman untuk bergabung dengan kelompok atau berbicara dengan orang lain.

Walaupun perilaku slow to warm up pada anak dapat menjadi alami, namun jika Si Kecil menunjukkan perilaku yang ekstrem atau mengganggu kehidupan sehari-hari mereka, Bunda mungkin perlu mencari saran dari ahli pendidikan atau psikolog anak.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu anak slow to warm up. Pertama, cobalah memberikan kesempatan pada anak untuk memperkenalkan diri pada orang lain secara perlahan, dan berikan mereka waktu yang cukup untuk merasa nyaman. 

Kedua, berikan dukungan dan dorongan pada anak untuk berbicara dan berinteraksi dengan orang lain, namun jangan memaksa mereka untuk melakukannya.

Terakhir, jangan lupa untuk memberikan pujian dan penghargaan pada anak ketika mereka berhasil melampaui rasa malu dan enggan mereka untuk berinteraksi dengan orang lain. Dengan demikian, anak-anak slow to warm up dapat merasa lebih percaya diri dan mampu mengatasi ketidaknyamanan mereka dalam situasi sosial yang baru.

Apa saja ciri-cirinya?

Kecenderungan untuk malu dan sensitif merupakan salah satu ciri dari slow to warm child. Apa ciri-ciri selanjutnya? Berikut adalah beberapa ciri-ciri anak yang slow to warm up:

Lebih memilih untuk diam atau mengamati

Anak-anak yang slow to warm up cenderung lebih memilih untuk mengamati situasi terlebih dahulu sebelum terlibat aktif dalam interaksi sosial. Mereka mungkin tampak lebih pendiam atau cenderung memperhatikan sekitar mereka daripada bergabung dengan kelompok.

Lebih enggan dalam situasi sosial yang baru

Anak-anak dengan sifat ini cenderung merasa enggan atau tidak nyaman dalam situasi sosial yang baru atau di sekitar orang yang tidak dikenal. Mereka mungkin perlu waktu lebih lama untuk merasa cukup nyaman untuk berinteraksi dengan orang lain.

Lebih memerlukan waktu untuk membentuk ikatan

Anak-anak slow to warm up cenderung lebih memerlukan waktu untuk membentuk ikatan dengan orang lain. Mereka mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk mempercayai orang lain dan merasa cukup nyaman untuk berbagi cerita atau pengalaman dengan mereka.

Kurang percaya diri

Anak-anak dengan sifat ini cenderung kurang percaya diri dalam diri mereka sendiri. Mereka mungkin merasa tidak yakin dalam mengambil keputusan atau bertindak dalam situasi sosial.

Lebih sulit mengekspresikan diri

Anak-anak slow to warm up cenderung lebih sulit dalam mengekspresikan diri secara verbal atau dalam hal bertindak dalam situasi sosial. Mereka mungkin merasa canggung atau tidak yakin dalam menyampaikan pendapat mereka atau menunjukkan emosi mereka.

Jika Si Kecil yang menunjukkan ciri-ciri slow to warm up, ada baiknya untuk memberikan mereka dukungan dan kesempatan untuk belajar dan berkembang. 

Selain itu, jika perilaku anak terlihat sangat ekstrem, sebaiknya berkonsultasi dengan ahli pendidikan atau psikolog anak untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.

A Korean woman holds her daughter tightly in an embrace, the girl feeling anxious going back to school.Ilustrasi slow to warm up child/ Foto: iStock

Cara mencegah anak menjadi slow to warm up child 

Anak dengan tipe slow to warm up memiliki tantangan dalam berinteraksi sosial, namun hal ini bukan berarti tidak dapat diatasi. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk membantu mencegah anak dari tipe slow to warm up, diantaranya:

Menjalin hubungan yang kuat

Membangun hubungan yang kuat antara orang tua dan anak sangat penting untuk membantu anak merasa aman dan nyaman dalam situasi sosial. Dengan menjalin hubungan yang kuat, anak dapat merasa lebih percaya diri dan nyaman untuk berinteraksi dengan orang lain.

Memberikan kesempatan untuk bermain dan berinteraksi

Memberikan kesempatan pada anak untuk bermain dan berinteraksi dengan anak-anak lain dapat membantu meningkatkan keterampilan sosial dan membangun kepercayaan diri pada anak.

Mendorong partisipasi dalam kegiatan sosial

Orang tua dapat mendorong anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial seperti bergabung dengan kelompok atau klub, atau berpartisipasi dalam kegiatan sekolah. Hal ini dapat membantu anak memperluas jaringan sosialnya dan membangun keterampilan sosial yang lebih baik.

Memberikan umpan balik yang positif

Memberikan umpan balik yang positif pada anak ketika mereka berhasil dalam berinteraksi sosial dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri anak dan membantu memperkuat kemampuan sosial mereka.

Tidak membandingkan dengan anak lain

Orang tua harus menghindari membandingkan anak dengan anak lain dalam hal keterampilan sosial. Setiap anak memiliki kelebihan dan kelemahan yang berbeda, oleh karena itu fokuslah pada kemampuan dan kelebihan anak dalam hal berinteraksi sosial.

Tips parenting untuk anak slow to warm up up 

Mengasuh anak tipe slow to warm child bisa menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi orang tua. Anak-anak yang cenderung pemalu dan enggan untuk berinteraksi sosial pada awalnya dapat memerlukan dukungan yang lebih dalam dalam mengatasi ketidaknyamanan mereka. 

Berikut adalah beberapa tips parenting bagi orang tua yang memiliki anak tipe slow to warm child:

Berikan dukungan dan pengakuan pada anak

Jangan meremehkan atau mengabaikan ketidaknyamanan anak ketika mereka berada di situasi sosial. Berikan dukungan dan pengakuan pada anak bahwa perasaan mereka dihargai. Biarkan Si Kecil tahu bahwa Bunda memahami ketidaknyamanan mereka dan siap membantu.

Fokus pada kelebihan

Fokus pada kelebihan anak, misalnya kemampuan dalam kreativitas, kecerdasan, dan hal lain yang bisa meningkatkan kepercayaan diri. Bantu anak untuk menemukan passion-nya, sehingga mereka merasa lebih percaya diri dalam kegiatan sosial.

Jangan terlalu memaksa

Ingatlah bahwa anak-anak slow to warm up memerlukan waktu dan dukungan yang tepat dalam beradaptasi. Jangan terlalu memaksa anak untuk melakukan hal-hal yang membuat mereka merasa tidak nyaman.

Ingatlah bahwa setiap anak memiliki keunikannya masing-masing. Ketika Bunda memahami tipe anak slow to warm up, Bunda dapat memberikan dukungan yang tepat dan membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial yang diperlukan untuk mengatasi ketidaknyamanan dalam situasi sosial.

 

Share yuk, Bun!
Tahukah Bunda
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bunda sedang hamil, program hamil, atau memiliki anak? Cerita ke Bubun di Aplikasi HaiBunda, yuk!