
Bundapedia
Karies
Nanie Wardhani | Haibunda
Karies gigi atau gigi berlubang sering terjadi pada gigi bayi dan balita. Faktanya, 20 persen anak-anak usia 2 hingga 5 tahun mungkin memiliki karies yang tidak diobati.
Meskipun Si Kecil akhirnya akan kehilangan gigi susunya, namun merawat gigi tersebut tetap penting karena memberi ruang untuk gigi dewasa.
Penyebab karies pada gigi bayi
Gigi berlubang, karies atau juga disebut sebagai kerusakan gigi adalah titik lemah pada email gigi yang kuat. Sepanjang hari, lapisan plak yang lengket terbentuk di gigi dan memerangkap gula dari makanan yang dimakan Si Kecil.
Jika zat ini tidak disikat dengan baik dari gigi, bakteri di plak akan melepaskan asam yang memecah enamel dan membentuk karies.
Seperti dilansir dari Healthline, penyebab karies pada gigi meliputi:
Kebiasaan menyikat gigi
Tidak menyikat cukup sering memungkinkan gula di gigi berubah menjadi asam. Asam dapat menyerang gigi hingga 20 menit setelah setiap ngemil atau makan.
Pilihan makanan
Makan banyak makanan manis atau sering makan sepanjang hari dapat menyebabkan asam menumpuk di gigi dan melemahkan enamel.
Penggunaan botol
Balita yang tidur dengan botol, minum jus dari botol, atau menggunakan botol sebagai dot memiliki potensi timbulnya karies pada gigi. Pembusukan dari botol sering memengaruhi dua gigi depan tengah.
Genetika
Beberapa anak mungkin lebih rentan terhadap karies karena memiliki enamel yang lebih lemah atau faktor genetik lainnya, seperti produksi air liur yang rendah atau bentuk gigi.
Gejala dan tanda awal karies balita
Si Kecil mungkin tidak memiliki gejala terutama jika pembusukan masih tahap awal. Inilah pentingnya rutin periksa ke dokter gigi. Dokter gigi dapat membantu menemukan dan merawat karies sebelum menjadi sulit diobati.
Terkadang tanda-tanda awalnya cukup halus atau Si Kecil tidak dapat mengartikulasikannya. Saat menyikat gigi balita, biasakan memeriksa giginya. Dengan begitu, Bunda dapat melihat perubahan dan membawanya ke dokter gigi jika ada masalah.
Perhatikan hal-hal berikut:
- Bercak putih pada gigi (tanda awal pembusukan)
- Perubahan warna menjadi coklat muda (tanda awal karies)
- Sakit gigi atau nyeri di sekitar area yang terkena
- Sensitif terhadap makanan atau minuman panas atau dingin
![]() |
Gejala lainnya
Saat karies berkembang, warnanya bisa berubah dari coklat muda menjadi coklat tua atau bahkan hitam. Seiring dengan gejala atau rasa sakit fisik, Si Kecil mungkin menunjukkan tanda-tanda lain yang mungkin kurang jelas seperti:
Sulit makan
Sakit gigi dapat membuat camilan dan makanan sederhana menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan. Setelah beberapa saat, Si Kecil mungkin memilih berhenti makan beberapa makanan untuk menghindari rasa tidak nyaman.
Masalah dengan penambahan berat badan atau kekurangan vitamin. Jika balita kesulitan makan makanan seimbang, mereka juga sulit menambah berat badan atau mendapatkan keseimbangan vitamin dan mineral yang tepat.
Mudah rewel
Balita yang lebih muda mungkin tidak memiliki bahasa untuk menyampaikan apa yang dirasakan. Sebaliknya, mereka mungkin menangis atau rewel. Balita mungkin juga menarik-narik telinganya saat kesakitan. Jika karies tidak dirawat, gigi bisa terinfeksi.
Tanda-tanda infeksi antara lain demam dan nyeri, serta abses pada gigi atau pembengkakan pada wajah. Bicaralah dengan dokter gigi atau dokter anak jika Bunda khawatir tentang infeksi.
Kapan harus membawa Si Kecil ke dokter gigi jika menurut Bunda mereka memiliki karies
Si Kecil dapat memiliki karies segera setelah mereka mendapatkan gigi pertamanya. Walaupun kelihatannya terlalu dini, American Dental Association (ADA) merekomendasikan untuk membawa bayi ke dokter gigi pada saat gigi pertama mereka tumbuh atau pada ulang tahun pertama mereka.
Setelah itu, Bunda harus melakukan pemeriksaan rutin setiap enam bulan, menurut American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD). Sebaiknya Bunda lebih cepat membawa Si Kecil ke dokter jika dia mengeluh sakit gigi atau Bunda melihat gejala lainnya.
Cara mengobati karies pada balita
Ada beberapa pilihan cara mengobati karies pada balita. Jika pembusukan tidak berlanjut, dokter gigi mungkin menyarankan untuk memantau gigi dan mengikuti kebersihan gigi yang baik untuk melihat apakah pembusukan kembali.
Perawatan fluoride profesional juga dapat membantu memulihkan kerusakan dini dengan mengembalikan enamel gigi.
Restorasi atau penambalan
Penambalan melibatkan pengangkatan bagian gigi yang membusuk dengan mengebor untuk membuat lubang. Lubang tersebut kemudian diisi dengan perak (amalgam), resin (komposit), akrilik, atau bahan lainnya.
Pemasangan Crown
Untuk kasus pembusukan yang lebih parah, dokter mungkin menyarankan pemasangan crown di atas gigi yang sakit. Crown biasanya hanya membutuhkan satu kali kunjungan untuk ditempatkan pada seorang anak, karena akan tersedia dalam ukuran yang telah dibentuk sebelumnya.
Pencabutan gigi
Pencabutan gigi adalah kemungkinan lain jika gigi terinfeksi atau rusak. Jika gigi dicabut, kemungkinan besar dokter gigi akan memasang spacer untuk memastikan ada ruang bagi gigi dewasa untuk masuk nanti.
Penghilang rasa sakit sementara untuk balita
jika Bunda tidak dapat segera menemui dokter gigi, Bunda dapat melakukan beberapa hal untuk meredakan sakit gigi di rumah. Berikut beberapa cara untuk meredakan rasa sakitnya sementara:
Pereda nyeri
Bunda bisa memberikan acetaminophen (Tylenol Anak-Anak) untuk mematikan rasa sakitnya. Ikuti semua instruksi dan dosis botol sesuai dengan berat badan anak atau rekomendasi dokter.
Air garam
Berkumur dengan air garam membantu meringankan rasa sakit di sekitar gigi, dan garam dapat memberikan perlindungan antibakteri.
Larutkan 1 sendok teh garam ke dalam seperempat cangkir air mendidih. Lalu tambahkan air dingin untuk menyesuaikan suhu dan minta Si Kecil berkumur.
Cara ini kurang cocok untuk balita yang masih kecil dan belum bisa mengikuti instruksi. Karena mereka mungkin menelan air asin.
Kompres dingin
Jika wajah Si Kecil bengkak, kompres dingin dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri. Gunakan kompres es atau sekantong sayuran beku.
Tempatkan kain kering di antara wajah Si Kecil dan kompres dingin untuk menghindari radang dingin. Handuk kertas basah juga bisa membantu.
Minyak cengkeh
Minyak cengkeh mengandung bahan kuat yang disebut eugenol. Ini juga digunakan untuk sakit gigi.
Encerkan beberapa tetes minyak cengkih dengan satu sendok teh minyak pembawa, seperti minyak zaitun atau minyak kelapa. Rendam larutan ini pada kapas dan oleskan ke area yang terkena.
Bunda harus berhati-hati saat menggunakan metode ini dengan anak kecil agar mereka tidak menelan kapas.
Mencegah gigi berlubang pada balita
Anak-anak dengan karies pada gigi susunya lebih mungkin mengalami gigi berlubang pada gigi dewasanya. Bantu Si Kecil untuk menghindari kerusakan gigi sejak awal dengan membiasakan kebersihan gigi yang baik dan mengubah kebiasaan gaya hidup.
Ingatlah kiat-kiat ini:
- Bantu anak menyikat gigi dua kali setiap hari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride. Balita umumnya hanya membutuhkan pasta gigi seukuran kacang untuk sikat gigi.
- Berlatih flossing setidaknya sekali sehari. Bunda dapat menggunakan benang standar atau alat lain yang berukuran ideal untuk mulut Si Kecil, seperti flosser air, floss pick, atau flosser yang sudah diberi benang.
- Berikan makanan dan camilan sehat yang tidak mengandung terlalu banyak gula tambahan. Makanan seperti keju, susu, dan yoghurt adalah pilihan yang baik karena rendah gula tetapi tinggi kalsium. Dan minum banyak air sebagai pengganti jus dapat membantu mencegah gula.
- Jangan biarkan Si Kecil tertidur di malam hari atau tidur siang dengan botol atau cangkir jus atau susu.
- Rutin periksa ke dokter gigi, baik untuk mendapatkan pembersihan profesional dan pemeriksaan gigi dua kali setahun.
- Tanyakan kepada dokter gigi anak tentang perawatan fluoride atau sealant (lapisan pelindung yang diterapkan pada lekukan yang lebih dalam pada gigi belakang) yang dapat membantu memberikan perlindungan tambahan pada gigi bayi.
Gigi bayi bersifat sementara tetapi sangat penting. Pembersihan dan pemeriksaan rutin membantu menemukan masalah kecil sebelum berubah menjadi karies yang dapat memengaruhi senyum anak seumur hidup.