

Bundapedia
Hamil Kembar
Annisa Karnesyia | Haibunda
Hamil kembar adalah kehamilan dengan lebih dari satu janin. Dalam satu kehamilan kembar, seorang wanita dapat mengandung lebih dari dua atau tiga janin.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), hamil kembar dapat terjadi bila lebih dari satu sel telur dilepaskan dan setiap sel telur dibuahi oleh sperma, serta lebih dari satu embrio dapat tumbuh di dalam rahim.
Ketika satu telur yang dibuahi membelah, itu akan menghasilkan banyak embrio yang identik. Jenis kehamilan ini menghasilkan kembar identik atau lebih. Jenis kembar fraternal lebih banyak ditemukan daripada kembar identik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faktor penyebab kehamilan kembar
Kehamilan kembar dapat terjadi karena beberapa faktor penyebab. Berikut faktor penyebabnya menurut ACOG:
1. Penggunaan obat kesuburan
Penggunaan obat kesuburan untuk menginduksi ovulasi seringkali menyebabkan lebih dari satu sel telur dilepaskan dari indung telur, dan ini dapat menghasilkan anak kembar, kembar tiga, atau lebih.
2. Program bayi tabung
In vitro fertilization (IVF) atau program bayi tabung juga dapat menyebabkan kehamilan kembar bila lebih dari satu embrio dipindahkan ke rahim. Kelipatan kembar identik juga dapat terjadi bila sel telur yang telah dibuahi pecah setelah dipindahkan.
3. Usia wanita di atas 35 tahun
Wanita yang berusia lebih dari 35 tahun cenderung melepaskan dua atau lebih sel telur selama satu siklus haid, dibandingkan wanita yang lebih muda. Jadi wanita di atas usia 35 tahun lebih mungkin untuk mendapatkan kehamilan kembar.
Klasifikasi hamil kembar
Ada beberapa cara untuk mengklasifikasikan hamil kembar, Bunda. Berikut penjelasannya:
1. Monozigot vs dizigotik
Kembar monozigot muncul dari zigot yang sama. Pada monozigot, zigot ini lalu terbagi menjadi dua, menciptakan kembar identik secara genetik.
"Zigot adalah sel telur yang telah dibuahi," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi Amanda Kallen, MD, dikutip dari Medical News Today.
Sementara itu, kembar dizigotik berasal dari dua sel telur yang terpisah dan tidak identik. Bayi kembar ini tidak mirip secara genetik, jenis kelamin, bahkan bentuk tubuh.
2. Dikorionik vs monokorionik
Kata 'korion' mengacu pada plasenta. Beberapa anak kembar berbagi plasenta, sementara yang lainnya tidak. Kembar yang berbagi satu plasenta bersifat monokorionik, sedangkan kembar yang memiliki plasenta terpisah bersifat dikorionik.
3. Monoamniotik vs diamniotik
Istilah ini menjelaskan apakah janin kembar berbagi kantung ketuban atau memiliki kantung tersendiri.
Diagnosis hamil kembar
Ultrasonografi (USG) biasanya dapat mendiagnosis kehamilan kembar. Namun, USG tidak selalu akurat dalam mendeteksi ya, Bunda. Dalam kasus yang jarang terjadi, seorang ahli sonografi mungkin tidak dapat janin kedua, terutama pada awal kehamilan.
USG di trimester kedua biasanya dapat menentukan jenis kelamin dengan melihat alat kelamin setiap janin yang sedang berkembang, tetapi hanya jika posisinya tepat saat pemeriksaan.
Selain USG, tes darah juga dapat membantu diagnosis hamil kembar. Tingkat human chorionic gonadotropin (hCG) yang lebih tinggi dari biasanya pada awal kehamilan bisa mengindikasikan seseorang hamil anak kembar.
![]() |
Ciri hamil kembar
Hamil kembar memiliki ciri yang bisa berbeda dengan kehamilan tunggal. Meski begitu, tidak semua kehamilan sama ya, Bunda.
Berikut 15 ciri hamil kembar yang dapat dirasakan mulai trimester pertama:
- Morning sickness berlebihan
- Nafsu makan meningkat
- Tubuh terasa lebih lelah
- Kenaikan berat badan lebih cepat
- Kadar hCG tinggi
- Merasakan gerakan janin yang berbeda di berbagai bagian perut
- Gerakan janin lebih terasa
- Detak jantung ibu hamil terasa lebih cepat
- Baby bump terlihat besar di awal kehamilan
- Nyeri punggung berlebih
- Susah tidur atau Insomnia
- Payudara terasa sangat nyeri
- Sering buang air kecil
- Perubahan suasana hati yang ekstrem
- Napas terengah-engah
Risiko hamil kembar
Hamil kembar meningkatkan risiko komplikasi kehamilan dan persalinan, Bunda. Berikut risiko hamil kembar:
1. Persalinan dini (pramatur)
Menurut ACOG, lebih dari separuh bayi kembar lahir prematur, yakni lebih cepat dari 37 minggu. Persalinan dini adalah komplikasi paling umum dari kehamilan kembar.
"Ini dapat terjadi karena janin memiliki ruang yang lebih sedikit untuk tumbuh atau karena plasenta berkembang secara abnormal," ujar Kallen.
2. Preeklamsia
Preeklamsia juga dapat menjadi salah satu risiko hamil kembar. Kondisi ini menyebabkan peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba, bersamaan dengan gejala lainnya.
"Preeklamsia adalah keadaan darurat medis dan dapat memicu persalinan dini," kata Kallen.
3. Diabetes gestasional
Diabetes gestasional merupakan bentuk diabetes yang berhubungan dengan kehamilan. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi bagi ibu hamil dan janinnya, termasuk janin yang tumbuh sangat besar dan persalinan dini.
4. Vanishing twin syndrome
Vanishing twin syndrome terjadi ketika salah satu janin kembar meninggal di dalam rahim dan tubuh ibu menyerap sebagian atau seluruhnya. Pada pemindaian, kondisi ini memberikan tampilan satu janin yang menghilang.
Menurut ulasan di National Library of Medicine tahun 2021, vanishing twin syndrome terjadi pada 36 persen dari semua kehamilan kembar.
5. Stillbirth
Menurut ACOG, stillbirth atau lahir mati adalah kematian janin yang terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu. Sedangkan menurut NHS Inggris, stillbirth terjadi setelah usia kehamilan mencapai 24 minggu.
Terkadang, satu janin kembar dapat meninggal selama kehamilan, mengakibatkan lahir mati satu janin dan lahir hidup yang lainnya.
Apakah hamil kembar dapat memengaruhi pertumbuhan janin?
Hamil kembar cenderung dapat memengaruhi pertumbuhan janin bila dibandingkan hamil tunggal. Pada hamil kembar, pertumbuhan kedua atau lebih janin bisa menjadi tidak selaras. Misalnya, satu janin lebih kecil dari yang lain.
Kondisi tersebut tidak selalu menandakan masalah. Namun, terkadang pertumbuhan janin yang terhambat ini dapat disebabkan karena infeksi Twin-Twin Transfusion Syndrome (TTTS), atau masalah dengan plasenta.
Bila dicurigai terjadi hambatan pertumbuhan pada satu atau dua janin, pemeriksaan USG biasanya dilakukan untuk melihat pertumbuhan janin.
Perawatan hamil kembar
Bunda yang hamil kembar perlu mendapatkan perawatan yang 'double' bila dibandingkan dengan hamil tunggal. Berikut beberapa perawatan yang dapat dilakukan agar kehamilan kembar berjalan sehat:
- Melakukan kunjungan prenatal yang lebih sering.
- Pemeriksaan USG bisa lebih sering untuk memeriksa posisi janin.
- Konsumsi banyak makanan mengandung kalori untuk memenuhi kebutuhan lebih dari satu janin.
- Menghindari aktivitas atau kebiasaan tertentu untuk mengurangi komplikasi.
- Melakukan latihan khusus untuk memperkuat otot inti dan tulang belakang.
- Konsumsi obat atau vitamin tambahan sesuai resep dokter.
Persalinan hamil kembar
Peluang melahirkan anak kembar dengan operasi caesar lebih tinggi, terutama bila pada jumlah bayi kembar yang lebih banyak. Dalam beberapa kasus, bayi kembar dapat dilahirkan melalui persalinan pervaginam.
Pilihan persalinan hamil kembar akan tergantung pada beberapa hal, yakni:
- Jumlah bayi dan posisi, berat badan, dan kesehatan masing-masing bayi.
- Kesehatan ibu hamil dan bagaimana persalinan akan berjalan.
- Pengalaman dari dokter yang menangani persalinan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!