
Bundapedia
Hamil Anggur
Nanie Wardhani | Haibunda
Normalnya, kehamilan terjadi setelah sel telur dibuahi dan masuk ke dalam rahim. Namun, terkadang, tahap awal yang rumit ini bisa mengalami sesuatu yang tidak diinginkan.
Ketika ini terjadi, kehamilan mungkin tidak berjalan sebagaimana mestinya dan ini bisa jadi hal yang membuat Bunda seperti patah hati, meskipun itu bukan salah siapa-siapa.
Salah satu kondisi yang tidak diharapkan ini salah satunya adalah hamil anggur.
Apa itu hamil anggur?
Dilansir dari Healthline, hamil anggur terjadi ketika plasenta tidak berkembang secara normal. Bahkan sebaliknya, jaringan tumor terbentuk di dalam rahim dan menyebabkan plasenta menjadi massa kantung berisi cairan yang biasanya juga disebut kista. Sekitar 1 dari setiap 1.000 kehamilan yang terjadi (0,1 persen) adalah hamil anggur.
Kehamilan hamil anggur biasanya tidak akan berlangsung lama karena plasenta tidak dapat memberi makan atau bahkan menumbuhkan bayi sejak awal. Hamil anggur juga dapat menyebabkan risiko kesehatan bagi ibu, meski hal ini jarang terjadi.
Hamil anggur juga disebut sebagai trofoblas gestasional. Bunda dapat mengalami komplikasi kehamilan ini bahkan jika Bunda pernah mengalami kehamilan biasa sebelumnya. Meski demikian kabar baiknya, Bunda dapat memiliki kehamilan yang benar-benar normal dan sukses walau pernah mengalami hamil anggur.
Bedanya hamil anggur lengkap dengan hamil anggur parsial
Ada dua jenis hamil anggur, yaitu hamil anggur lengkap dan hamil anggur parsial. Namun keduanya sama-sama tidak memberi hasil yang menyenangkan, sehingga tidak ada yang dapat dinilai yang mana yang lebih baik. Walau begitu, keduanya ini biasanya tumor jinak, mereka tidak menyebabkan kanker.
Hamil anggur lengkap terjadi ketika hanya ada jaringan plasenta yang tumbuh di dalam rahim. Tidak ada tanda-tanda janin sama sekali.
Pada hamil anggur parsial, terdapat jaringan plasenta dan beberapa jaringan janin. Tetapi jaringan janin tidak lengkap dan tidak pernah bisa berkembang menjadi bayi.
Apa yang menyebabkan hamil anggur?
![]() |
Hamil anggur bukan sesuatu yang dapat dikendalikan oleh Bunda yang mengalaminya. Kehamilan ini tidak disebabkan oleh apa pun yang Bunda lakukan sebelum hamil. Hamil anggur dapat terjadi pada wanita dari semua etnis, usia, dan latar belakang.
Kadang-kadang terjadi karena campur-baur di tingkat genetik atau DNA. Kebanyakan wanita membawa ratusan ribu telur. Beberapa di antaranya mungkin tidak terbentuk dengan benar. Mereka biasanya diserap oleh tubuh dan dikeluarkan dari sistem reproduksi.
Tetapi kadang-kadang sel telur yang tidak sempurna atau kosong dibuahi oleh sperma. Itu berakhir dengan gen dari ayah, tetapi tidak ada dari ibu. Hal ini dapat menyebabkan hamil anggur.
Dengan cara yang sama, sperma yang tidak sempurna, atau bahkan mungkin atau lebih dari satu sperma, dapat membuahi sel telur yang baik. Ini juga bisa menyebabkan hamil anggur.
Faktor risiko terjadinya hamil anggur
Ada beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhi hamil anggur. Berikut adalah diantaranya:
1. Usia
Meskipun bisa terjadi pada siapa saja, Bunda mungkin lebih mungkin mengalami hamil anggur jika Bunda berusia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
2. Sejarah
Jika Bunda pernah mengalami hamil anggur di masa lalu, maka kemungkinan besar Bunda bisa mengalaminya lagi. Tetapi tidak mutlak ya, Bunda. Jangan lupa bahwa Bunda juga dapat memiliki kehamilan yang sukses di kemudian hari.
Apa saja gejala hamil anggur?
Pada awalnya hamil anggur mungkin terasa seperti kehamilan biasa yang normal. Namun, lama kelamaan Bunda mungkin akan merasakan tanda dan gejala tertentu, dan menyadari bahwa ada sesuatu yang berbeda. Berikut beberapa gejala yang membedakan hamil anggur dari hamil biasa:
1. Perdarahan
Kemungkinan Bunda akan mengalami perdarahan berwarna merah terang hingga cokelat tua pada trimester pertama, atau sampai usia kandungan 13 minggu. Ini lebih mungkin terjadi jika Bunda memiliki hamil anggur lengkap. Pendarahan mungkin akan mengandung kista seperti anggur, yaitu gumpalan jaringan.
2. HCG tinggi dengan mual dan muntah parah
Hormon hCG dibuat di plasenta. Adanya hormon ini yang bertanggung jawab untuk mual dan muntah dalam jumlah tertentu pada banyak wanita hamil. Pada hamil anggur, mungkin ada lebih banyak jaringan plasenta daripada biasanya. Tingkat hCG yang lebih tinggi dapat menyebabkan mual dan muntah yang lebih parah dari hamil biasanya.
3. Nyeri dan tekanan panggul
Jaringan pada hamil anggur tumbuh lebih cepat dari yang seharusnya, terutama pada trimester kedua. Perut Bunda mungkin terlihat terlalu besar untuk tahap awal kehamilan itu. Pertumbuhan yang cepat juga dapat menyebabkan tekanan dan rasa sakit.
Dokter Bunda mungkin juga menemukan tanda-tanda lain seperti:
- Tekanan darah tinggi
- Anemia (kurang zat besi)
- Preeklamsia
- Kista ovarium
- Hipertiroidisme
Apa saja pilihan pengobatan untuk hamil anggur?
Hamil anggur tidak dapat tumbuh menjadi kehamilan yang normal dan sehat. Bunda harus menjalani perawatan untuk mencegah komplikasi lanjutan. Ini bisa menjadi berita yang sangat sulit untuk diterima setelah kegembiraan awal dari hasil kehamilan yang positif itu.
Dengan perawatan yang tepat, Bunda dapat terus memiliki kehamilan yang sukses dan bayi yang sehat di kemudian hari.
Perawatan Bunda mungkin melibatkan satu atau lebih hal berikut:
1. Dilatasi dan kuretase (D&C)
Dengan D&C , dokter Bunda akan mengangkat hamil anggur dengan melebarkan lubang rahim (serviks) Bunda dan menggunakan vakum medis untuk mengangkat jaringan berbahaya.
Bunda akan tertidur atau mati rasa sebelum menjalani prosedur ini. Meskipun D&C terkadang dilakukan sebagai prosedur rawat jalan di kantor dokter untuk kondisi lain, untuk hamil anggur biasanya dilakukan di rumah sakit sebagai operasi rawat inap.
2. Obat kemoterapi
Jika hamil anggur Bunda termasuk dalam kategori risiko yang lebih tinggi karena potensi kanker atau karena Bunda mengalami kesulitan mendapatkan perawatan yang tepat karena alasan apapun, maka Bunda mungkin menerima beberapa perawatan kemoterapi setelah D&C Bunda. Ini lebih mungkin terjadi jika kadar hCG Bunda tidak turun seiring waktu.
3. Histerektomi
Histerektomi adalah operasi pengangkatan seluruh rahim. Bunda dapat memilih opsi ini jika Bunda tidak ingin hamil lagi. Bunda akan sepenuhnya tertidur untuk prosedur ini. Namun walau begitu, histerektomi bukanlah pengobatan umum untuk hamil anggur.
4. RhoGAM
Jika Bunda memiliki darah Rh-negatif, Bunda akan menerima obat yang disebut RhoGAM sebagai bagian dari perawatan Bunda. Ini mencegah beberapa komplikasi yang terkait dengan pengembangan antibodi. Pastikan dan beri tahu dokter Bunda jika Bunda memiliki golongan darah A-, O-, B-, atau AB-.
5. Rehabilitasi
Setelah hamil anggur Bunda diangkat, Bunda akan memerlukan lebih banyak tes dan pemantauan darah. Sangat penting untuk memastikan bahwa tidak ada jaringan hamil anggur yang tertinggal di dalam rahim Bunda.
Dalam kasus yang jarang terjadi, jaringan ini dapat tumbuh kembali dan menyebabkan beberapa jenis kanker. Dokter Bunda akan memeriksa kadar hCG Bunda dan memberi Bunda pemindaian hingga satu tahun setelah perawatan.
6. Perawatan stadium lanjut
Sekali lagi, kanker dari hamil anggur jarang terjadi. Sebagian besar juga sangat dapat diobati dan memiliki tingkat kelangsungan hidup hingga 90 persen. Bunda mungkin memerlukan kemoterapi dan pengobatan radiasi untuk beberapa jenis kanker.
Demikian informasi mengenai hamil anggur, semoga bermanfaat Bunda.
Yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.