Ilustrasi Ibu Menyusui

Bundapedia

Abses Payudara

Annisa Karnesyia   |   Haibunda

Abses payudara dapat muncul selama menyusui. Kondisi ini bisa mengganggu proses menyusui bahkan membuat Bunda enggan mengASIhi bayinya.

Dokter penyakit dalam Krystal Cascetta, MD, mengatakan bahwa abses payudara mengacu pada penumpukan nanah karena luka akibat infeksi di payudara. Abses payudara merupakan kondisi umum yang kerap dialami ibu menyusui, Bunda.

"Infeksi pada payudara dapat menyebabkan abses payudara, yang merupakan kondisi umum pada wanita menyusui. Penting untuk menemui dokter guna mengobati infeksi dan abses payudara secara efektif, dan agar mencegah kasus berulang," ujar Cascetta, dilansir Healthline.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selain pada wanita, abses payudara juga dapat dialami pria. Menurut ulasan di European Journal Of Breast Health tahun 2018, abses yang tidak terkait menyusui biasanya terjadi pada orang dengan obesitas atau memiliki kebiasaan suka merokok.

Meski umum terjadi, mengatasi dan mencegah abses payudara sangatlah penting. Terutama bila Bunda sedang memberikan ASI eksklusif pada Si Kecil.

Baca Juga : Mastitis

Penyebab abses payudara

Abses payudara pada pada kasus non-laktasi dapat disebabkan infeksi gabungan antara bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcal, dan bakteri anaerob yang tumbuh dalam suasana tanpa oksigen, di tempat seperti usus. Sedangkan pada ibu menyusui, abses biasanya terjadi karena infeksi bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcal.

Melansir dari Web MD, pada ibu menyusui, bakteri umumnya memasuki payudara melalui luka di kulit dan puting pecah-pecah. Infeksi juga dapat disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari bakteri yang cukup berbahaya di saluran ASI yang tersumbat.

Ketika bakteri memasuki tubuh, sistem kekebalan akan mencoba melawannya dengan mengirimkan sel darah putih ke area yang luka. Ketika sel darah putih menyerang bakteri, beberapa jaringan di sekitar luka akan mati dan menyebabkan nyeri. Pada tingkatan yang lebih parah, abses bisa membentuk nanah yang menyakitkan.

Ibu menyusuiIlustrasi ibu menyusui/ Foto: iStock

Gejala abses payudara

Saat mengalami abses payudara, Bunda mungkin akan merasakan atau melihat adanya massa di jaringan payudara bersamaan dengan munculnya gejala infeksi. Berikut beberapa gejala yang dapat dialami saat mengalami abses payudara:

  • Produksi ASI menurun
  • Suhu di sekitar payudara atau luka menjadi lebih hangat
  • Nyeri pada payudara
  • Keluar cairan bukan ASI dari puting
  • Kulit area payudara memerah
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Mual dan muntah
  • Mengalami gejala seperti flu
  • Mudah lelah

Bila mengalami demam hingga menggigil disertai kelelahan, sebaiknya segera periksa ke dokter. Pertolongan medis juga dibutuhkan segera bila pengobatan tidak berhasil dalam dua hari.

Diagnosis abses payudara

Gejala abses payudara hampir sama dengan gejala infeksi lainnya, Bunda. Hanya dokter yang dapat menegakkan diagnosis kondisi medis ini.

Diagnosis abses payudara umumnya muncul berdasarkan pemeriksaan fisik. Dokter juga akan melihat riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan USG untuk mendiagnosis.

Beda abses payudara dan mastitis

Abses payudara berbeda dengan mastitis. Namun, keduanya saling terkait karena bisa disebabkan oleh infeksi bakteri.

Mastitis terjadi ketika bakteri masuk ke payudara atau karena saluran ASI tersumbat. Gejalanya bisa berupa nyeri payudara, bengkak, gejala mirip flu seperti demam hingga menggigil.

"Saluran ASI tersumbat dapat menyebabkan mastitis. Akibatnya, puting pecah-pecah dan meningkatkan risiko infeksi payudara," kata psikolog dan perawat, Debra Rose Wilson, Ph.D.

Gejala mastitis bisa berkembang secara tiba-tiba. Nah, manifestasi dari mastitis inilah yang dapat menjadi abses payudara.

Menurut publikasi yang diterbitkan dalam Indian Journal of Surgery tahun 2012, abses payudara relatif umum dialami wanita menyusui sebagai komplikasi dari mastitis. Peradangan jaringan di payudara karena mastitis dapat berkembang menjadi pembentukan nanah, yang berakhir menjadi abses payudara.

"Mastitis adalah infeksi di jaringan payudara, tetapi abses adalah kumpulan nanah yang tertutup dinding di payudara," kata Amelia Henning, perawat bersertifikat dan spesialis laktasi di Rumah Sakit Umum Massachusetts, mengutip Parents.

Cara mengatasi abses payudara

Abses payudara umumnya membutuhkan perawatan medis dan tidak dapat disembuhkan di rumah. Perawatannya melibatkan pengeringan area payudara yang mengeluarkan nanah.

Pertama, dokter akan membuat kulit mati rasa (menjadi tidak sakit) dengan anastesi lokal. Kemudian, dokter akan mengeluarkan nanah dengan membuat sayatan kecil atau mengambilnya dengan jarum, dan mengeringkan abses.

Perawatan selanjutnya adalah pemberian antibiotik dan beberapa jenis obat pereda nyeri. Kebanyakan dokter juga menyarankan untuk menggunakan kompres hangat di area payudara untuk meredakan rasa sakit.

Secara keseluruhan, pemulihan abses payudara dapat memakan waktu beberapa hari, atau hingga 3 minggu. Ini tergantung pada tingkat keparahan infeksi dan re-infeksi abses.

Cara mencegah abses payudara

Abses payudara dapat terjadi untuk pertama kali atau berulang. Kasus berulang dapat terjadi dalam waktu 6 bulan dari kasus sebelumnya, Bunda.

Sebenarnya, abses payudara dapat dicegah. Berikut beberapa cara untuk mencegah abses payudara:

  1. Sering menyusui Si Kecil atau pumping.
  2. Menghindari payudara penuh dalam waktu lama.
  3. Jangan terlalu lama memberikan jeda waktu di antara sesi menyusui.
  4. Hindari memberikan tekanan berlebihan pada payudara, misalnya menggunakan bra atau pakaian ketat.
  5. Jaga berat badan agar tidak menjadi obesitas
  6. Berhenti merokok

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Topik Terkait

Kesehatan Anak

HIGHLIGHT