Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

cerita-bunda

Suami Kasar dan Hobi Main Gila, Aku Pilih Cerai Usai Setahun Nikah

Sahabat HaiBunda   |   HaiBunda

Jumat, 06 Nov 2020 20:43 WIB

Blonde woman is the victim of aggressive man
Cerita Bunda suami kasar dan main gila/ Foto: Getty Images/iStockphoto/miriam-doerr
Jakarta -

Menikah menjadi pengalaman paling menyakitkan seumur hidup saya. Ya, Bunda, saya menikah hanya satu tahun dan kemudian bercerai. Tepatnya, menikah di saat umur 25 tahun dan bercerai di saat saya 26 tahun.

Menikah menjadi perjalanan yang singkat, tapi ketika dilanjutkan rasa sakit yang saya rasakan juga akan berkepanjangan. Jadi perpisahan menjadi keputusan yang akhirnya saya ambil untuk menyudahi rasa sakit itu.

Saya mengenal mantan suami hanya 6 bulan. Saat itu, dia dikenal sebagai orang yang manis, sampai berhasil membuat saya percaya dan yakin untuk mau menikah dengannya.

Tapi setelah dijalani, ternyata begitu singkat juga manis yang dia berikan. Setelah menikah 1 bulan semua sifat mantan suami saya terbongkar, chat dengan wanita tidak jelas hingga ringan tangan dia lakukan.

Setelah 4 bulan menikah ternyata saya Hamil anak pertama kami. Saya mencoba untuk berpikir positif , mungkin saat saya hamil dan nanti melahirkan mantan suami saya akan berubah. Tapi ternyata perkiraan saya salah, mantan suami saya semakin menjadi-jadi, hingga tidur dengan wanita lain .

Pada akhirnya, setelah anak lahir dan berumur 6 bulan, saya memutuskan dengan tegas meminta bercerai. Karena, di situlah saya harus memutuskan rasa sakit yang saya rasakan selama menjalani pernikahan dengan mantan suami saya.

Terakhir sebelum saya bercerai, saya menemukan chat dia dengan seorang wanita. Lebih tragisnya lagi ternyata, pelakor itu pernah datang ke rumah saat saya sedang berada di rumah orang tua.

Saat saya menemukan semua itu, mantan suami bukannya mengakui kesalahannya malah bertindak semakin gila. Dia tega main tangan, dengan memukul sampai kepala dan badan saya banyak memar.

Gilanya lagi, dia gelap mata hingga anak saya pun sempat terkena pukulan darinya. Ketika itu, saya masih memilih bertahan karena mempertimbangkan ada anak dalam pernikahan kami. Tapi ternyata, saya salah.

Anak yang bahagia membutuhkan orang tua yang bahagia. Oleh karena itu, saya memberanikan diri untuk bercerai dan saya merasa lebih bahagia hidup berdua dengan anak saya .

Itulah sepenggal kenangan pahit dalam mencecap bahtera rumah tangga yang amat singkat. Semoga bisa menjadi bahan pelajaran untuk calon istri di luar sana yang akan memutuskan menikah.

(Cerita Bunda H - Alamat dirahasiakan)

Mau berbagi cerita, Bunda? Share yuk ke kami dengan mengirimkan Cerita Bunda ke email [email protected]. Bunda yang ceritanya terpilih untuk ditayangkan, akan mendapat hadiah menarik dari kami.

Bunda, simak juga yuk pesan Lenna Tan untuk para perempuan yang menikah muda dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda