
cerita-bunda
Adik Durhaka, Tega Ludahi & Usir Ibuku Hanya Gara-gara Masalah Motor
HaiBunda
Jumat, 04 Dec 2020 19:18 WIB

Hanya anak durhaka yang tega melakukan perbuatan terkutuk pada ibunya sendiri. Adikku sangat pantas digelari anak durhaka karena tega menyiksa ibunya sendiri.
Padahal sedari kecil, kami diperlakukan sama dan tidak dibedakan sama sekali. Hanya saja, faktor ekonomi yang serba kekuranganlah yang membuat ibuku tidak bisa memenuhi kebutuhan keenam anak-anaknya.
Sudah tahu miskin kok malah banyak anak? Ya, karena kami dari keluarga miskin maka pengetahuan ibuku mengenai rumah tangga dan pola asuh sangat terbatas. Sebatas lulusan SMP, ibuku sangat nurut bahkan cenderung kasar pada Bapak yang temperamental.
Setiap kali ibuku menolak melayani Bapak, sudah tentu pukulan dan tendangan akan melayang. Masih ingat sekali, wajah Ibu sering kali memar karena Bapak. Itulah yang membuatku memiliki 1 kakak dan 4 adik, dan hanya berjarak 2 tahun.
Sebagai anak pun, kami sangat...sangat kenyang dihajar oleh Bapak. Dimaki anak setan pun sudah biasa. Adik laki-laki yang urutannya pas di bawahku pun sering jadi sasaran sapu yang dipegang Bapak.
Misalnya, saat ia pulang terlambat dari sekolah, atau hanya gara-gara ketahuan diberi makan oleh tetangga. Bapak bisa menghajarnya atau menggunduli kepalanya.
Rasa sakit hati semasa kecil ini, rupanya ia lampiaskan pada ibu. Sebenarnya, itu hanya dugaanku saja karena ia sering memaki ibu dengan kata-kata yang tak pantas.
Seperti saat kami hanya makan berlauk sayur dan tahu goreng. Enteng sekali mulutnya bilang," Makanan orang miskin bikin goblok."
Atau misalnya, saat hanya ada sisa sayur kemarin dia akan marah dan berkata, "Aku enggak minta dilahirin orang miskin kaya kamu. Makanan Anj***."
Bahkan saat dia sudah mulai bekerja, tak sedikit pun peduli kalau misal di rumah sedang tidak ada beras atau sabun. Ibuku sempat menjadi gunjingan tetangga karena utangnya di warung sembako numpuk.
Tapi anak laki-lakinya malah membeli motor keluaran terbaru. Sedangkan aku, enggak banyak yang bisa dilakukan. Aku dan kakak perempuanku memilih menikah muda demi meringankan
Kami enggak punya banyak uang juga untuk membantu kehidupan ibuku. Penghasilan suami kami pas-pasan, untuk membiayai anak sendiri.
Minggu lalu sepertinya menjadi puncak kekejaman adikku pada Ibu. Ada seorang debt collector datang ke rumah, menagih cicilan motor yang ternyata sudah menunggak berbulan-bulan. Ibuku yang saat itu ada di rumah, penasaran dengan dua orang laki-laki yang berjaga di depan rumah sesuai magrib.
Jelang jam 10.00 malam, akhirnya ibuku meminta mereka pergi jika memang tidak ada kepentingan dengan keluarga kami. Karena tak kunjung pulang, akhirnya Ibu menelpon Kakak kami agar suaminya datang dan menanyakan kepentingan orang tersebut.
Berhubung Mas ipar sedang shift malam, maka akhirnya adik laki-lakiku ditelpon disuruh pulang. Ternyata itu menjadi sumber petaka baginya. Ia dipaksa membayar cicilan motornya hingga terjadi cekcok dengan debt collector.
Simak cerita selengkapnya di halaman berikut, klik NEXT ya, Bunda!
Bunda, simak juga yuk pengalaman Zaskia Adya Mecca yang ternyata pernah kesulitan mengontrol kemauan anak-anaknya. Klik video di bawah ini.
Tega menjambak, meludahi, dan mengusir ibuku
Cerita Bunda anak durhaka/ Foto: Getty Images/iStockphoto/kieferpix
Kejadian bertambah parah setelah adikku melihat ibu yang menyaksikan di depan pintu. Ia yang gelap mata dan kalap justru menendang ibuku. Menjambak rambutnya. Meludahi muka ibuku. Rasanya enggak sanggup bercerita kronologi lengkapnya.
Segala sumpah serapah berserta isi kebun binatang dia tumpahkan pada Ibu. Kedua adik perempuanku menangis tersedu-sedu. Mereka juga tak berdaya melihat penyiksaan yang dilakukan Masnya pada Ibu.
Setelah adikku kewalahan menahan badan kakaknya agar berhenti memukuli ibu, mereka membawa ibu keluar rumah. Ternyata hal itu tak membuat kemarahan si anak durhaka mereda. Dia kembali mendorong ibu dan kedua adikku hingga keluar gerbang rumah.
Si bungsu kemudian berinisiatif untuk melaporkan ke RT karen pintu gerbang rumah dikunci. Sampai jam 12.00 malam mereka duduk di luar dalam keadaan dingin. Tetangga kebetulan tidak ada yang lewat karena memang gerimis.
RT yang melihat penampilan ibuku pun mengajak RW dan beberapa tetangga untuk mendobrak pintu gerbang. Alangkah kagetnya mereka, saat melihat semua baju ibu dan adik-adikku sudah dibuang keluar rumah. Ia mengusir ibunya sendiri. Entah setan apa yang sudah merasuk kali ini.
Warga untungnya tak tinggal diam, mereka mendesak adikku untuk membuka pintu rumah. Serta memastikan kondisi ibu dan kedua adikku aman di rumah.
Tapi entah sampai kapan kondisi seperti ini akan terulang lagi. Kalau Bunda tanya di mana Ayahku, sama Bunda, kami pun penasaran di mana beliau sekarang. Sejak aku SMA dia sudah meninggalkan kami.
Semoga cerita ini dapat menjadi pelajaran penting bagi kita semua ketika akan berumah tangga ya. Sehingga tidak mengalami derita seperti Ibuku.
(Cerita Bunda Laela - Sidoharjo)
Mau berbagi cerita, Bunda? Share yuk ke kami dengan mengirimkan Cerita Bunda ke email [email protected]. Bunda yang ceritanya terpilih untuk ditayangkan, akan mendapat hadiah menarik dari kami.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Cerita Bunda
Duh! Baunya Badan Suamiku, Aku Sampai Trauma Saat Diajak Bercinta

Cerita Bunda
Corona, Suamiku Nganggur Setahun di Malaysia Sampai Takut Temui Mertua

Cerita Bunda
Beratnya Hidup, Jadi Single Parent dan Dimaki-maki Ortu Setiap Hari

Cerita Bunda
Aku Baby Blues, Gara-gara Malu Lihat Suami & Kakak Saling Maki di Akikah Anak

Cerita Bunda
Nelangsa Nikahi Pria Kaya, Terhina & Dipaksa Pulang Kampung Urus Mertua

Cerita Bunda
Ya Tuhan Kakak Iparku Sungguh Culas, Hancurkan Bisnis & Keluargaku
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda