Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

cerita-bunda

Ku Menyesal Nikah Tanpa Restu Ortu, Aku Ternyata Dijadikan Istri Kedua

Sahabat HaiBunda   |   HaiBunda

Jumat, 01 Jan 2021 19:37 WIB

Frustrated unhappy young couple sitting on sofa after fight, disappointed boyfriend and offended girlfriend breaking up thinking of problems in bad relationships, misunderstandings and insult concept
Ilustrasi suami istri/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Panupong Piewkleng

Ayah dan ibuku tinggal di kampung halaman. Aku merantau sendirian ke Jakarta untuk cari kerja. Tak ada sanak saudara, aku ngekos dan berpindah-pindah kontrakan.

Aku bekerja dengan gaji seadanya, yang penting bisa membawa oleh-oleh saat menengok orang tua di kampung. Hingga suatu hari, aku berkenalan dengan seorang pria yang kini jadi suamiku.

Dia bekerja di salah satu kantor Kecamatan di Jakarta, tapi bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Yaaa, bisa dibilang pegawai honorer. Hubungan kami semakin dekat dan kami memutuskan berpacaran.

Tapi, sejak berpacaran denganku, dia tak giat bekerja lagi. Dia malah lebih sering mengantar dan menjemputku, sampai lupa dengan pekerjaannya sendiri. Sampai akhirnya, dia dipecat karena sering bolos kerja.

Singkat cerita, dia bekerja lagi dan penghasilannya sudah lebih stabil. Dia lalu mengajakku nikah, tapi rasanya ku belum siap. Aku juga bingung bagaimana minta izin ke orang tua di kampung.

Jujur, waktu itu aku sempat ragu. Sepertinya, orang tuaku nggak bakal merestui aku menikah di Jakarta. Hmmm, entah apa yang ada dalam pikiranku saat itu, aku akhirnya menikah meski tanpa restu orang tua.

Sampai hari ini, orang tuaku tak tahu kalau aku sudah menikah dan punya anak. Mereka tak tahu, aku sudah memberi seorang cucu laki-laki. Karena itulah, setiap pulang kampung, aku selalu sendiri tanpa ditemani suami dan anakku.

Sejak ku merantau ke Jakarta, ayah ibuku memang tak pernah menjenguk. Ini juga yang membuatku nekat menikah tanpa memberi tahu mereka. Kadang, sedih juga kalau melihat mereka yang menganggapku masih gadis.

Aku juga tak pernah bisa membayangkan, bagaimana reaksi orang tuaku kalau tahu aku sudah menikah. Apalagi kalau tahu status suamiku.

Kelanjutan kisahnya, klik BACA HALAMAN BERIKUTNYA.

Bunda, simak juga pengakuan Dewi Gita dan Armand Maulana menikah diam-diam, 26 tahun lalu. Dalam video Intimate Interview di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Tips Cantik Sehat Saat Pandemi

Aku dinikahi secara siri, suamiku ternyata bukan duda

Frustrated unhappy young couple sitting on sofa after fight, disappointed boyfriend and offended girlfriend breaking up thinking of problems in bad relationships, misunderstandings and insult concept

Ilustrasi suami istri/ Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

Aku dinikahi secara siri, suamiku ternyata bukan duda

Waktu itu, aku tak pernah berpikir macam-macam, kenapa suamiku mengajak nikah siri. Ini juga yang jadi ketakutanku meminta restu orang tua di kampung.

Pikirku, saat ada rezeki nanti, kami bisa menikah resmi di KUA dan mengadakan pesta walau seadanya. Tapi sampai punya satu anak, resepsi itu tak pernah ada.

Tak ku sangka, aku malah menerima kenyataan mengejutkan. Ini tentang status suamiku. Saat berpacaran, dia mengaku sudah pernah menikah, tapi tak punya anak.

Aku yakin kalau dia adalah seorang duda. Dia juga cerita, pernikahan pertamanya itu secara resmi di KUA kampung halaman istrinya. Rumah tangga mereka tak bertahan lama, tapi aku tak mau tahu kenapa mereka berpisah.

"Yang penting, sekarang dia mencintaiku," pikirku saat itu.

Cinta itu buta, memang benar adanya. Hingga akhirnya, pengakuan suamiku belum lama ini sangat mengejutkanku. Dia membuat pengakuan tentang status pernikahan dengan istri pertamanya.

"Aku dan dia belum resmi cerai," ucap suamiku, yang seketika 'membakar' telingaku.

Aku pun tersadar, ternyata ini alasan dia menikahiku secara siri. Inilah alasan dia tak pernah meresmikan pernikahan kami di KUA. Betapa ku menyesal, tapi bagaimana bisa aku mundur dari pernikahan ini?

Ada seorang bocah laki-laki yang butuh kasih sayang ibu dan ayahnya. Ya, anakku satu-satunya alasan ku bertahan. Dan entah sampai kapan suamiku mau mengurus perceraian dengan istri pertamanya. Semoga secepatnya dia mengerti perasaan dan penyesalanku ini...

(Bunda Resi, Jakarta)


(muf/muf)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda