Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

cerita-bunda

ART Coba Bunuh Diri di Rumah Tetangga, Telat 5 Menit Lagi Mungkin Dia....

Sahabat HaiBunda   |   HaiBunda

Senin, 19 Apr 2021 16:52 WIB

Manfaat Makan Buah, Peneliti Sebut Bisa Turunkan Risiko Depresi di Kalangan Remaja
Ilustrasi wanita depresi/ Foto: Getty Images/lucentius

Kejadian ini sudah lama terjadi, sekitar 1997 silam, saat anak bungsu saya masih duduk di bangku TK. Pengasuhnya, Asih, berasal dari Banten, dibawa ke rumah saya mengaku masih gadis.

Usianya pun masih muda banget, 18 tahun. Saya suka hasil pekerjaan dia yang rapi, bersih, rajin. Keramik di rumah itu sampai mengilat karena bisa dipel sampai tiga kali sama dia.

Untuk urusan anak pun dia cekatan. Setiap pagi udah siapin bekal untuk si bungsu. Jujur dan baik, begitulah kesan yang saya tangkap selama dia kerja di rumah kami.

Banner Pernikahan Putri Nabi Muhammad

Tapi, yah namanya juga anak ABG, dia rupanya suka curi-curi waktu untuk pergi saat saya ngga ada. Dia nongkrong di depan rumah, sementara anak saya ditinggal ngerjain PR di dalam.

Rupanya dari situ dia dapat pacar. Orang situ juga, sepertinya sesama pekerja.

Yang kami semua ngga tahu, terutama si pacar, bahwa ternyata Asih ini sudah punya anak. Dia nikah muda di usia 16 tahun, cerai, lalu anaknya ditinggal di kampung. Dia kemudian ke Bogor untuk cari kerja.

Fakta ini dibuka oleh Zaenab --ART di rumah sebelah yang membawa dia kerja di rumah saya. Zaenab juga yang membocorkan rahasia ini ke pacar Asih.

Waduh, rupanya Asih malu. Dia ngga terima dan ngelabrak Zaenab di rumahnya. Kebetulan rumah kami bersebelahan. Dan, ini dilakukan pada saat saya masih mengajar di sekolah.

Rupanya setelah dilabrak, Zaenab ngga ngaku. Asih pulang lagi ke rumah kami dan ambil obat-obatan yang ia dapat dari warung beberapa hari sebelumnya.

Dia datangi Zaenab lagi dengan ancaman bunuh diri. Mungkin karena dikira bercanda, Zaenab ngga nanggepin. Jadilah Asih coba bunuh diri!

Paniknya kami semua sampai salah masuk rumah sakit hewan. Aduh! Lihat di HALAMAN SELANJUTNYA ya, Bun!

[Gambas:Video Haibunda]

TELAT 5 MENIT LAGI, DIA BAKAL...

Lingkungan, Standar, dan Depresi

Ilustrasi wanita depresi/ Foto: detik

Si empunya rumah alias majikan Zaenab panik melihat mulut Asih sudah berbusa di rumahnya. Dia menunggu saya pulang ke rumah dan kemudian gantian saya yang panik.

Saya pinjam mobil tetangga yang kebetulan hari itu sedang kerja dari rumah. Supirnya pun saya comot Satpam komplek.

Saya, Zaenab, dan Satpam nge-gotong si Asih ke mobil. Tapi saking paniknya, Si Satpam malah salah belok ke rumah sakit hewan… Haduh!

Kami putar lagi ke klinik 24 jam terdekat. Tapi di sini malah ditolak dengan alasan dokter, "Ini sepertinya sudah tidak tertolong…!"

Astaghfirullah…!

Saya belum putus asa. Saya minta Si Satpam melaju ke rumah sakit besar di jalur utama Kota Bogor. Di situ langsung ditolong dan dokter pun bilang, "5 menit lagi ngga ditangani, mungkin dia sudah ngga tertolong."

Asih akhirnya dirawat selama tiga hari dengan biaya saya tanggung. Selama 1,5 hari pertama, dokter melaporkan kalau dia masih murung. Akhirnya, para suster memberi terapi keras dengan cara menuliskan besar-besar di kamar mandi, "ASIH MAU BUNUH DIRI KARENA PUTUS CINTA."

Neglected lonely child against the white wall.  Little girl crying in the corner. Violence concept.Ilustrasi depresi/ Foto: iStock

Di situlah dia mulai ada semangat untuk pulang. Entahlah, mungkin karena malu, ya. Sebelum pulang, dia diberi wejangan oleh Pak Dokter. Intinya harus bersyukur karena punya majikan yang masih mau menolong.

Tapi sampai di mobil, dia masih cemberut. Bahkan bilang, ”Ngapain diselamatin, mending saya mati aja.

Saya masih sabar. Saya nasehati dan masih mau tampung di rumah. Pertimbangan utama saya karena kasihan dan sepertinya dia anak muda yang khilaf. Selain itu, susah cari pengasuh anak yang baik dan cekatan kayak dia.

Dia masih kerja sama saya hingga sekitar 2 - 3 tahun kemudian. Saya mulai ngga sepaham lagi sama dia mulai 1999, dia sering pulang malam dengan alasan karaoke. Bahkan pulang hingga jam 01.00 dini hari.

Kebetulan saat itu, pekerjaan suami saya membuatnya pulang sekitar jam 12.00 - 01.00. Nah, di saat suami buka gerbang untuk memasukkan mobil, dia lari masuk ke dalam seolah-olah tidak bisa kami lihat.

Ya sudah lhaaa... Saya takut dia kenapa-kenapa dan takut hamil, jadi saya pulangkan dia kembali ke Banten..

Aduh, Asih..Asih..!

(Cerita Bunda Ita, Bogor)

Mau berbagi cerita, Bunda? Share yuk ke kami dengan mengirimkan Cerita Bunda ke [email protected] yang ceritanya terpilih untuk ditayangkan, akan mendapat hadiah menarik dari kami.


(ziz/ziz)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda