
cerita-bunda
Aku Sering Lampiaskan Stres ke Anak Sulung, Dia Sampai Mimpi Buruk Nangis Sesenggukan
HaiBunda
Jumat, 16 Jul 2021 18:30 WIB

Aku adalah Bunda dengan tiga orang anak; dua laki-laki dan yang terakhir perempuan. Anakku yang pertama umur lima tahun, sedangkan anakku yang kedua berumur dua tahun, dan yang terakhir 4 bulan.
Ya memang selisih umur mereka berdekatan. Anak kedua memang aku dan suami program agar selisih tiga tahun. Tapi anak yang ketiga ini kebobolan, Bunda. Karena memang saat itu aku belum pakai KB apapun.
Saat tahu hamil anak ketiga, aku kaget banget! Begitupun suamiku. Ya walaupun kita memang berencana punya anak tiga tapi ini dikasihnya kecepetan, hihihi!
Singkat cerita setelah anak ketiga lahir, kami sepakat untuk tinggal sementara di rumah ibuku agar ada yang membatu mengurus anak. Di awal awal memang aku sangat kerepotan mengurus tiga anak walaupun dibantu ibuku.
Karena semua urusan anak tetap aku yang pegang. Mulai dari nyuapin, mandiin, juga mendampingi kakak belajar online karena sudah masuk TK. Ditambah anakku yang kedua aktif sekali, Bun.
Tiap hari seisi rumah diberantakin, panjat panjat meja, hampir setiap hari baju basah karena nyemplung di kolam ikan depan rumah. Setiap hari rasanya pengen nangis!
Mungkin karena itu Si Kakak selalu jadi pelampiasan, setiap hari dia selalu kena marah. Jika makannya lama aku bentak, belajar baca ngga bisa-bisa juga aku bentak. Dia salah sedikit, aku bentak lagi, kadang Adik-nya yang salah tapi tetap Kakak yang aku marahin. Bahkan aku cubit sampe nangis.
Suamiku juga hampir sama, bahkan anakku sampai mimpi buruk atas perlakuan kami. Lihat bagaimana traumanya dia di HALAMAN SELANJUTNYA, Bun.
Dia Trauma sampai Mimpi Buruk
Ilustrasi kekerasan pada anak/Foto: Getty Images/Imgorthand
Sebenernya sedih, nyesel setelah melakukan itu. Ayahnya juga sering sekali marahin Kakak. Apalagi kalau ngajarin ngaji, karena mungkin jengkel Si Kakak ngga bisa-bisa. Si Ayah suruh ngulang berkali-kali sampe anakku ngaji sambil nangis sesenggukan.
Pernah waktu malam anakku terbangun di tengah tidurnya. Tiba-tiba dia nangis sesenggukan sambil bilang,”Ngga mau ngaji sama Ayah.”
Ya ampun sampai kebawa mimpi ternyata, huhuhu.. sedihnya aku saat itu.
Sampai suatu malam aku berniat mau ngelonin Si Kakak karena biasanya dikelonin sama Ibuku sejak anak ketigaku lahir. Awalnya aku peluk, dia menolak, Bun. Tapi tetap aku peluk-peluk sambil cerita-cerita.
Dan, aku tanya,”Kakak sayang nggak sama Ibu?"
“Ngga sayang,” jawab Si Kakak sambil geleng-geleng kepala.
Nyesel, Bun aku dengar jawabanya begitu. Hancur hatiku saat itu. Betapa menyesalnya aku selalu marah-marah sama Kakak.
Padahal aku tahu dia masih kecil butuh perhatian butuh kasih sayang. Masih kepengen dimanja tapi malah selalu aku marah-marahin. Perhatiannku malah beralih ke adik-adiknya..huhu, aku merasa jadi Bunda yang gagal!
Setelah kejadian itu aku bisa lebih belajar sabar, Bun. Karena dengan nggak marah-marah lagi sama Si Kakak, aku mulai bisa kontrol emosi.
Dan, Alhamdulillah sekarang Kakak sudah mau dikelonin aku lagi, sudah mau dipeluk-peluk, dan dicium lagi hehe..
(Cerita Bunda Fitri, tidak memberi lokasi)
Mau berbagi cerita, Bunda? Share yuk ke kami dengan mengirimkan Cerita Bunda ke [email protected] yang ceritanya terpilih untuk ditayangkan, akan mendapat hadiah menarik dari kami.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Cerita Bunda
Setelah Melahirkan, Entah Mengapa Aku Selalu Sedih dan Merasa Kesepian...

Cerita Bunda
Aku Sering Nangis setelah Si Bungsu Lahir, Bersyukur Suami Lebih Perhatian saat LDR

Cerita Bunda
Trauma Masa Kecil Membuat Saya Galak Pada Anak, Ayahanda Sampai Menyebutku 'Gila'

Cerita Bunda
Mertuaku Tipe 'Riweh Tidak Jelas', Hanya Memperparah Baby Bluesku Saja

Cerita Bunda
'Diteror' Keluarga untuk Menyusui 2 Batita, Aku Depresi & Jadi Sakit-sakitan

Cerita Bunda
Saya Ajak Sahabat Nginep, Jadi Ketahuan Ternyata Dia Nggak Suka Sama Bayinya
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda