Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

cerita-bunda

Aku Sering Nangis setelah Si Bungsu Lahir, Bersyukur Suami Lebih Perhatian saat LDR

Sahabat HaiBunda   |   HaiBunda

Senin, 18 Dec 2023 19:51 WIB

Unhappy asian woman girl disappointed, sad about problem in home alone, feel lonely, Stressed, suffering from bad relationship, break up, divorce, female confused, depression mental health, loneliness
Ilustrasi Cerita Bunda: Aku Sering Nangis setelah Si Bungsu Lahir, Bersyukur Suami Lebih Perhatian saat LDR/ Foto: Getty Images/Nuttawan Jayawan
Jakarta -

#HaiBunda membesarkan dan merawat dua anak sendirian sungguh perjuangan yang tak mudah bagiku. Setelah melahirkan si bungsu, aku kewalahan mengurus mereka berdua.

Tapi, aku selalu berusaha sebisa mungkin mengurus anak-anak tanpa bantuan siapa pun. Aku sampai pernah menunjukkan gejala depresi setelah melahirkan dan sering bersedih sampai menangis. Aku hadapi sendiri tanpa ke dokter.

Setiap hari, aku berdoa agar anak-anak cepat besar dan bisa mandiri. Aku bersyukur, meski LDR (long distance relationship) suami sekarang jadi lebih perhatian. Apalagi, dia tahu aku sering menangis setelah melahirkan si bungsu.

Kalau lagi berjauhan, dia lebih sering menelepon. Saat pulang ke rumah, dia juga selalu membantu aku mengurus ini dan itu tanpa diminta. Alhamdulillah berkat kuasa Allah, aku bisa terhindar dari depresi dan ceria lagi seperti sedia kala.

Kini, si bungsu sudah berusia 2 tahun dan kakaknya sudah kelas 3 SD. Ternyata, hanya butuh kesabaran dan telaten saja untuk mengurus mereka berdua. Si sulung sudah mandiri, makan pun jarang disuapi.

Setiap bangun tidur, dia sudah mau membereskan tempat tidur sendiri. Kadang, dia juga menawarkan bantuan kepadaku. Perilakunya juga sering membuatku terharu, Bunda.

"Bunda, lantainya mau disapu? Sini, Kakak aja yang nyapu..."

Saat sore hari, kami duduk bareng sambil nonton TV, tanpa disuruh dia langsung memijat pundakku. Kata-kata yang keluar dari mulutnya yang mungil bikin aku makin terharu.

"Bunda pasti capek ya? Kakak pijitin yaa..."

Masya Allah, inilah penyemangat hidup yang membuat aku bisa melupakan kesedihanku. Tingkah lucu si bungsu juga bikin aku makin semangat. Apalagi, momen saat mereka berebut ingin memeluk dan mencium aku. So sweet!

Semoga ini bisa jadi motivasi para Bunda yang mengalami apa yang aku alami. Ceritakan lah apa yang Bunda rasakan atau konsultasi ke ahli. Jangan lupa ya, ada Si Kecil yang jadi prioritas kita.

-Bunda M, domisili dirahasiakan-

Mau berbagi cerita juga, Bun? Yuk cerita ke Bubun, kirimkan lewat email [email protected]. Cerita terbaik akan mendapat hadiah menarik dari HaiBunda.

(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda