
cerita-bunda
Rumah Tangga Diuji Saat Saya di-PHK & Harus Rawat Mertua, Jadi Kesal Lihat Muka Suami
HaiBunda
Senin, 19 Jul 2021 17:35 WIB

HaiBunda, aku mau cerita sedikit pengalaman hidup saya ya.
Tahun 2020 ketika pandemi berlangsung perusahaan tempat saya bekerja akhirnya benar-benar tidak mampu bertahan lagi. Sebenarnya dari tahun 2015 sudah mulai goyah, namun ketika pandemi datang langsung memperburuk keadaan.
Gaji kami yang saat itu sudah mulai dicicil, makin ke sini makin tidak jelas pembayarannya. Sampai akhirnya kami memutuskan untuk tidak masuk kerja karena alasan gaji yang tidak jelas kapan dibayar sedangkan operasional hidup kami terus berjalan.
Saya akhirnya memilih menjadi full time IRT, hal yg baru buat saya. Wajib urus semua pekerjaan rumah sendiri dengan dua orang anak usia 1,5 tahun dan 2,5 tahun.
Saat itu saya bingung bagaimana harus mengurus kedua anak saya kalau suami kerja? Lalu bagaimana dengan cicilan rumah saya kalau saya tidak bekerja? Ditambah kasus pajak perusahaan saya sudah masuk ranah hukum.
Posisi saya di perusahaan memang mengurus pajak dan saya bekerja sesuai aturan. Hanya saja perusahaan menggunakan uang pajak yang dipungut dibanding untuk memutar roda perusahaan terlebih dahulu.
Namun, kesalahan perusahaan tersebut berimbas panjang hingga saat ini. Masalah ini yang sangat mengganggu pikiran saya.
Selain itu manajemen juga tidak memberikan pernyataan resmi atas nasib seluruh karyawan seperti apa. Gaji tidak dibayarkan, pesangon juga tidak ada, BPJS tidak bisa dicairkan karena perusahaan juga tidak setor ke negara. Kalau ditanya oleh karyawan jawabnya 'nanti tunggu perusahaan dijual'!
Emosi saya labil, mudah menangis, pikiran selalu negatif. Akhirnya mudah marah apalagi kalo anak-anak dan suami melakukan kesalahan sedikit, saya langsung marah.
Di tengah emosi labil itu, saya harus membantu ibu mertua yang sakit dan bapak mertua yang di-PHK. Seakan-akan sudah jatuh ditimpa tangga pula!
Di mana posisi suami saat semua ini terjadi. Dia sibuk, Bun. Lihat apa saja yang ia kerjakan di HALAMAN SELANJUTNYA.
Simak juga video berikut mengenai kisah Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang positif COVID-19.Â
Suami Malah Jarang Pulang
Foto: Getty Images/TwilightShow
Suami jarang di rumah karena harus cari tambahan untuk memenuhi kebutuhan kami semua. Jiwa saya merasa kosong, di rumah banyak orang tapi saya merasa hampa.Â
Hubungan dengan suami pun memburuk. Untuk menatap wajahnya saja saya tidak mau, apalagi disentuh. Bicara ya sekadarnya aja dengan suami.Â
Saya hanya fokus dengan anak-anak dan mengurung diri bertiga di kamar. Sampai saya sering minta pergi ke rumah orang tua untuk menghilangkan penat.Â
Akhirnya persoalan dengan suami memuncak. Mengetahui kondisi saya yang labil, membuat Ibu dan Bapak mertua saya kembali ke rumahnya sendiri. Tapi tentu saja kami masih tetap membantu.Â
Suami yang harus bolak-balik ke rumah orang tuanya. Dan, saya mulai berusaha menahan emosi untuk bisa kembali normal.Â
Berusaha ikhlas dengan keadaan dan mencari ketenangan dengan Allah SWT. Bukan saya jahat, namun saya juga butuh kewarasan untuk saya dan anak-anak.Â
Walaupun secara ekonomi sudah berubah tapi saya tenang dengan keadaan sekarang. Mengurus anak-anak di rumah dan suami.
(Cerita Bunda Rosita, tidak memberikan lokasi)
Mau berbagi cerita, Bunda? Share yuk ke kami dengan mengirimkan Cerita Bunda ke [email protected] yang ceritanya terpilih untuk ditayangkan, akan mendapat hadiah menarik dari kami.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Cerita Bunda
Sabarku Ada Batasnya Saat Kamu di-PHK Tapi Gayamu Masih Selangit

Cerita Bunda
Mertua Tukang Utang, Rumah Sampai Digadai & Desak Aku Belikan Rumah Baru

Cerita Bunda
Seperti Sinetron, Mertua Ketemu Anakku Pertama Kali di Pinggir Jalan

Cerita Bunda
Suami Pilih Kasih: Pelit Sama Istri & Anak, Tapi Kasih Segalanya untuk Ibu

Cerita Bunda
Malunya Hati Ini Saat Mama Berani Minta Dibelikan Kalung ke Suamiku

Cerita Bunda
Ribut dengan Mertua, Aku 'Dikeroyok' Ipar dan Keponakan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda