Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

cerita-bunda

Ibuku Enggak Berhenti Nyindir Saat Suami Pinjam Uang untuk Usaha

Sahabat HaiBunda   |   HaiBunda

Rabu, 18 Aug 2021 18:15 WIB

Ilustrasi mertua dan menantu
Ilustrasi mertua dan menantu/Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur

Suami menikahiku di saat tengah menunggu surat keputusan jadi ASN (Aparatur Sipil Negara). Itu sekitar di tahun 2013. Waktu itu aku sudah punya pekerjaan sebagai guru, tapi masih honorer.

Sedangkan suami tinggal selangkah lagi jadi ASN. Alhamdulillah, terlaksana di tahun 2014 enggak lama setelah anak pertama kami lahir.

Aku dan suami sepakat mau ngontrak agar bisa keluar dari rumah Ibu. Tapi ditahan karena Ibu beralasan rumah itu terlalu besar itu ditinggalinya sendiri. Apalagi, ini alasan yang paling kuat, aku anak bungsu yang menurut adat harus jagain orangtua.

Banner Bule Perancis Nikahi Gadis KalimantanFoto: haibunda.com/Mia Kurnia Sari

Aku akui, suami awalnya sungkan. Bukannya enggak sayang Ibu, tapi memang sebagai keluarga kami harus bisa sendiri. Selain itu suamiku enggan mengingat Ibu kalo nyindir pedasnya bukan main.

Sindiran Ibu dimulai dari yang kecil-kecil. Kayak soal anak yang kalah tinggi badannya dari sepupu. Ibu bilang karena enggak dikasih makan. Padahal tiap waktu makan, Ibu pasti ngambil alih nyuapin Si Kecil.

Lalu juga saat suamiku ngambil keputusan berisiko untuk menggadaikan SK-nya menjadi ASN demi modal usaha. Ibu enggak berhenti nyindir suamiku.

Pertama-tama sih suami masih diam aja, tapi lama-lama dia gerah juga. Suasana rumah jadi enggak enak karena suami enggak pernah ngumpul di ruang tengah. Dia lebih suka nonton dari HP-nya di kamar biar enggak dengar ucapan Ibu.

Namun, gimana juga kami ternyata butuh modal untuk usaha, Bun. Setelah gadai SK itu gagal, kami butuh uang untuk menutup utang suami yang sudah mulai nambah di sana-sini. Aku berusaha nutupin kondisi ini. Tapi Ibu curiga dengan wajahku yang sering kelihatan habis nangis.

Tak disangka itulah awal petaka lain untuk keluarga kami, Bun. Simak apa reaksi Ibuku di HALAMAN SELANJUTNYA.

Simak juga video berikut berisi pasangan menggemaskan Natta Reza dan Wardah Maulina saat uji kecocokan.

[Gambas:Video Haibunda]



Ibu yang Nawarin Bantuan Uang

Ilustrasi mertua dan menantu

Ilustrasi mertua dan menantu/Foto: Getty Images/Stígur Már Karlsson /Heimsmyndir

Aku enggak minta pinjaman uang sama Ibu. Tapi akhirnya Ibulah yang meminjamkan karena alasan enggak tega.

Bukan artinya kami orang kaya ya, Bun. Hidup kami cukup saja. Uang yang dipinjamkan itu adalah uang pensiun Ayah kami yang sudah almarhum.

Suamiku menangis haru saat Ibu meminjamkan uang itu. Tadinya aku pikir itulah lambang perdamaian di antara mereka, tapi ternyata itu baru awal pertengkaran lain.

Uang yang dipinjamkan cukup banyak, Bun sekitar Rp50 juta. Sama suamiku digunakan untuk investasi kapal nelayan. Namun karena masih awam, lagi-lagi suamiku kandas dalam usaha tersebut.

Lalu gimana cara suamiku bayar uang itu? Nyicil sedikit-sedikit, Bun. Kalau ada Rp100 ribu ya segitu dia bayar, kalau ada Rp500 ribu ya segitu juga dia bayar.

Ibuku marah dan nyindir habis-habisan. Dia bilang,”Itu kapal udah kena badai ya hilang di laut sampai enggak bisa kasih kamu uang.”

Banyak lagi sindirannya yang bikin kami nyesek. Aku enggak bisa marah karena memang Ibu berhak kesal. Ya kan memang itu uang dia, Bun.

Hingga sekarang uang itu juga enggak terbayar ke Ibu. Suamiku masih usaha kok ngebalikin uang itu. Doakan saja ya, Bun.

(Cerita Bunda F, Sumatera)

Mau berbagi cerita, Bunda? Share yuk ke kami dengan mengirimkan Cerita Bunda ke [email protected] yang ceritanya terpilih untuk ditayangkan, akan mendapat hadiah menarik dari kami.


(ziz/ziz)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda