Aku Nyaris Nikah dengan Pencuri, Untung Tuhan Membuka Mataku Kalau Tidak...

Ilustrasi perempuan menangis/Foto: Getty Images/iStockphoto/Pra-chid

Aku dan dia, sebut saja nama A ya, kenalan lewat teman. Tadinya aku mau PDKT sama temannya, eh tapi malah jodoh 'jadian' sama Si A.

Kami pacaran enggak lama sekitar setahun. Tapi dari situ sepertinya kami berdua sudah yakin jika akan menikah dengan satu sama lain. Ketidakyakinanku cuma satu, Bun: dia suka panjat sosial alias pansos.

Jadi misalnya gini, aku tahu nih dia lagi bokek karena tanggal tua, tapi dia paksain jalan/hangout/traveling sama teman-teman elite-nya. Nanti uang bekalnya dia pinjam sana-sini, tapi enggak pernah pinjam sama aku sih.

Intinya mau eksis banget, Bun. Padahal sudah pernah aku bilang, "Sewajarnya, semampunya aja." Tapi dia cuma,"iya-iya" tanpa ada kelanjutan sikap yang ya sesuai kemampuan ekonomi dia.

Pernah aku 'sentil' waktu dia cuma punya uang Rp200 ribu tapi nekat ke Singapura. Sampai sana dia ngapain, Bun? Numpang kamar sama temannya dan untuk makan dia nunggu ditraktir. Menyedihkan enggak sih?

Aku bilang sama dia,"Hidup itu murah, bergaya itu yang bikin mahal." Habis aku bilang itu, dia ngambek dua hari. Dia bilang aku enggak dukung dan ngertiin dia.

Aku pun sebenarnya malu sama teman-temannya. Salah satunya, sebut saja C, juga sudah pernah bilang langsung kepada Si A. Bilangnya depan aku juga, katanya,"Udah enggak usah ikut, gue juga enggak ikut kok. Kita di Jakarta aja."

Aku tahu maksudnya Si C ini baik. Tujuannya biar Si A enggak empot-empotan soal uang untuk ke Singapura. Si C sebenarnya termasuk yang mampu ke sana, tapi demi A, dia rela enggak ikut. Tapi nyatanya? Aduh...susah deh gayanya!

Sampai akhirnya ke-gayaan ini akhirnya berbalik 'memakan' dia, Bun. Aku sampai nangis tahu hal ini. Lihat di HALAMAN SELANJUTNYA ya, Bun.

Simak juga video berikut mengenai Felicia Putri yang bisa hasilkan uang ratusan juta di usia muda.

[Gambas:Video Haibunda]

Ibunda Langsung Minta Aku Putus

Depressed sad young female standing in a dark tunnel

Ilustrasi perempuan menangis/Foto: Getty Images/iStockphoto/kieferpix

Aku lupa itu bulan apa. Tapi terjadi jauh sebelum pandemi karena waktu itu adalah hari Si A ujian masuk perusahaan baru. Dia memang udah niat pindah kerja karena buat tambahan uang nikah kami.

Tapi hari itu hanya di pagi hari dia berkabar denganku. Sisanya sudah blasss gitu aja. Aku pikir karena tes masuk itu memakan waktu seharian, jadi ya aku santai saja. Sampai akhirnya sudah menuju malam di atas jam 19.00.

Aku mulai curiga saat dia enggak bisa aku kontak sama sekali di jam itu. WA-nya ngga aktif, HP-nya enggak nyala. Aku mulai berpikir yang enggak-enggak dan ngontak Ibunda A. Nah, di sini kecurigaanku jadi kenyataan paling enggak terduga.

Dia ternyata ditangkap polisi karena jadi maling motor, Bun!! Astaga! Mimpi apa aku punya calon suami pelaku kriminal macam ini?!

 Aku enggak bisa kasih detail kejahatannya di sini ya, Bun yang jelas ada pihak yang merasa dirugikan dan menuntut Si A. Ibu Si A nangis cerita ini saat bertelepon denganku.

Saat Beliau nangis, aku udah enggak konsen karena ingat Ibuku sendiri. Apa kata Beliau saat tahu calon mantunya begini?  Aku persingkat dramanya ya, Bun akhirnya aku dan dia putus. Apalagi saat Ibuku tahu dan enggak pake ba-bi-bu Ibuku bilang,”PUTUS!”

Ya sudah sekarang aku sudah bertemu dengan orang lain dan sudah punya anak. Sedangkan Si A pun juga demikian. Soal kasusnnya aku enggak nanya lagi ah.

(Bunda I, Jakarta)

Mau berbagi cerita, Bunda? Share yuk ke kami dengan mengirimkan Cerita Bunda ke [email protected] yang ceritanya terpilih untuk ditayangkan, akan mendapat hadiah menarik dari kami.