Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

haibunda-squad

Hanya Butuh Rp550 Ribu untuk Cegah Thalassemia, Kelainan Darah Berbahaya

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 18 Dec 2020 14:14 WIB

Blood sample for thalassemia test
Cara Mencegah Thalassemia, Kelainan Darah yang Tak Bisa Disembuhkan/ Foto: Screenshot Zoom

Sebelum menikah, pasangan sebaiknya melakukan screening kesehatan yang lengkap. Screening dini ternyata bisa mencegah anak terkena thalassemia lho, Bunda.

Seperti kita tahu, thalassemia tidak bisa disembuhkan dan membutuhkan pengobatan seumur hidup. Kelainan genetik ini juga dapat berdampak pada kesehatan anak di masa mendatang.

Menurut dokter spesialis anak - Konsultan Hematologi Anak Prof. Dr. dr.Pustika Amalia Wahidiyat, Sp.A(K)., secara garis besar, thalassemia adalah cacat genetik atau bawaan pada sel darah merah. Sel darah merah tidak bisa terbentuk dengan baik karena kekurangan protein sehingga gampang pecah.

"Thalassemia ini cacat genetik yang dibawa kedua orang tua. Anak umumnya tampak pucat dan butuh transfusi darah seumur hidupnya," kata dokter yang akrab disapa Lia ini, dalam Webinar HaiBunda Bersama Dokter, Jumat (18/12/2020).

Di Indonesia, jumlah pasien thalassemia per 2019 adalah 10.555 pasien. Setiap tahunnya, kurang lebih ada 2.500 bayi lahir dengan kondisi thalasemia mayor atau berat.

Bunda perlu tahu, thalassemia bukan penyakit menular ya. Penyakit ini diturunkan lewat gen dari kedu orang tua.

Sebagai contoh, bila ayah dan ibu adalah pembawa sifat (carrier) thalassemia, penyakit ini bisa saja diturunkan pada anak-anaknya. Bila keduanya memiliki empat anak, kemungkinan 25 persen anaknya lahir normal, 50 persen menjadi carrier, dan 25 persen anak memiliki thalassemia.

"Tapi ini probabilitas, satu keluarga bisa punya anak yang sakit thalassemia, bisa juga semuanya normal atau sehat," ujar Lia.

Dampak Thalassemia

Dari segi medis, thalassemia bisa merubah bentuk wajah, membuat tulang keropos, dan membuat anak stunting. pada wanita, kondisi ini bisa membuatnya sulit hamil lho, Bunda,

"Kelenjar endokrin bisa ditutupi besi karena transfusi, sehingga wanita tidak bisa menstruasi," ucap Lia.

Dampak lainnya bisa memengaruhi psikologis. Perubahan bentuk wajah dan tubuh bisa membuat anak dengan thalassemia dijauhi teman sebaya. Saat dewasa nanti, mereka juga sulit mendapatkan pekerjaan karena kondisinya ini.

Lalu apa gejala thalassemia dan bagaimana mencegahnya?

BACA HALAMAN BERIKUTNYA ya, Bunda.

Simak juga tips mengatasi anak kejang karena demam, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Cara Mencegah Thalassemia, Kelainan Darah yang Tak Bisa Disembuhkan

Blood sample for thalassemia test

Cara Mencegah Thalassemia, Kelainan Darah yang Tak Bisa Disembuhkan/ Foto: iStock

Thalassemia dan gejalanya

1. Thalassemia minor atau pembawa sifat

Umumnya banyak orang tidak menyadari dirinya memiliki thalassemia minor, Bunda. Sebab, kondisi ini tidak memiliki gejala dan tidak membutuhkan transfusi.

2. Intermedia

Orang dengan kondisi ini memiliki gejala ringan. Terkadang membutuhkan transfusi darah.

3. Thalassemia mayor atau berat

Thalassemia mayor memiliki komplikasi berat dan butuh transfusi darah seumur hidup. Pada kondisi ini, terjadi pula perubahan bentuk wajah, kulit menghitam, dan pembesaran hati.

Mencegah thalassemia sebelum menikah

Thalassemia bisa dicegah sebelum menikah dengan melakukan screening. Sejak dini atau saat memasuki usia SMP, anak juga sudah bisa menjalani pemeriksaan.

Biaya screening thalassemia ternyata jauh lebih murah daripada biaya pengobatannya. Hal ini disebabkan karena rentan waktu pengobatan bersifat seumur hidup, Bunda.

Seorang pasien thalassemia bisa menghabiskan sekitar Rp200 juta sampai Rp500 juta untuk biaya transfusi darah, obat-obatan, dan kunjungan ke rumah sakit. Biaya bisa menjadi lebih mahal jika dia ingin melakukan transplantasi sumsum tulang dan terapi genetik di luar negeri.

Sementara itu, biaya pencegahan thalassemia dengan screening dini hanya menghabiskan kurang lebih Rp550 ribu. Biaya ini tentu tidak sebanding dengan biaya pengobatan yang berkali-kali lipat lebih mahal.

"Mencegahnya cuma Rp550 ribu. Kalau diobati bisa habis sekitar Rp400 juta, belum lagi ada komplikasi seperti di tubuh banyak besi karena transfusi," ujar Lia.

"Dengan screening di usia dini, kita punya kesempatan buat berpikir dan memilih. Kita juga bisa mengedukasi pasangan tentang risiko terburuknya," ucapnya.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda