HaiBunda

KEHAMILAN

Kenali Yuk, Bun, Hal-hal yang Bisa Memicu Keguguran

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Minggu, 01 Jul 2018 15:04 WIB
Ilustrasi ibu keguguran/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Saat berbadan dua alias hamil, salah satu kekhawatiran yang bisa dirasakan para ibu adalah mengalami keguguran. Betul nggak, Bun? Maka dari itu, penting banget nih buat para ibu hamil juga calon ayah untuk tahu hal-hal yang bisa memicu keguguran.

"Keguguran adalah kematian tiba-tiba pada bayi yang terjadi pada fase trimester pertama atai kedua. Atau sebelum bayi mencapai usia kehamilan 24 minggu," kata tim penulis buku 'Anti Panik Menjalani Kehamilan' yang disusun tim Tiga Generasi.

Nah, berikut ini hal-hal yang bisa memicu keguguran, Bun:


1. Kelainan Genetik
Kondisi gen pada janin tergantung pada kondisi gen kedua orang tua. Kalau ada kelainan kromosom pada orang tua dan diturunkan ke janin, maka janin berisiko memiliki kelainan kromosom.

2. Struktur Fisik
Kalau rahim ibu punya struktur yang nggak normal dan cenderung membahayakan janin, kondisi ini berisiko memicu keguguran.

3. Infeksi
"Adanya infeksi yang menyerang alat reproduksi ibu bisa menyebabkan keguguran pada janin. Contoh infeksi yang bisa meningkatkan risiko terjadinya keguguran adalah rubella dan toksoplasma," tutur tim penulis.



4. Usia
Tahu nggak, Bun? Frekuensi terjadinya keguguran meningkat pada ibu hamil dengan usia yang lebih tua. Faktor yang memengaruhi sangat beragam mengingat kondisi fisik ibu juga makin menurun seiring bertambahnya usia.

5. Lingkungan
agi ibu hamil penting banget menjaga lingkungan sekitar untuk menjaga kehamilan. Salah satunya dengan menjauhkan diri dari asap rokok, Bun. Zat makanan lain yang baiknya dihindari yaitu alkohol dan kafein. Selain makanan Bunda juga perlu menjauhkan diri dari sumber stres termasuk stres saat bekerja.

6. Riwayat Keguguran
Ibu yang pernah mengalami keguguran bisa memiliki risiko lebih tinggi mengalami keguguran pada kehamilan berikutnya.

"Meski keguguran terjadi di usia dini kehamilan, kadang keterikatan emosional ibu dan janin sudah terbentuk dengan kuat. Sehingga, hal ini membuat dampak emosional terasa lebih berat. Rasa kehilangan bisa muncul dengan gejala sangat beragam mulai dari nyeri badan, susah tidur, susah konsentrasi, kehilangan nafsu makan dan sering menangis," kata tim penulis.

Jangan segan untuk membagi perasaan kita pada pasangan, kerabat atau teman, Bun. Jika diperlukan nggak ada salahnya konsultasi dengan profesional ya.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Nane Anak Indra Jegel dan Sasqya Hildayati, Wajah Manisnya Curi Perhatian

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Ciri-ciri Sperma yang Sehat untuk Mempercepat Kehamilan & Tips Menjaga Kualitasnya

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Gula Sukrosa dan Laktosa, Mana yang Lebih Baik untuk Anak?

Parenting Tim HaiBunda

15 Manfaat Journaling, Termasuk Mengurangi Kecemasan dan Stres

Mom's Life Amira Salsabila

Penampilan Perdana Mahalini Duet dengan Rizky Febian & Adrian Khalif Nyanyikan 'Alamak'

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

Kedekatan Anak-anak Irish Bella & Ayah Sambung, Terbaru Bikin Gemas Nyusul ke Kantor

10 Cerita Dongeng Zaman Dahulu Kala, Kaya Pesan Moral untuk Diceritakan Sebelum Tidur

15 Manfaat Journaling, Termasuk Mengurangi Kecemasan dan Stres

5 Potret Nane Anak Indra Jegel dan Sasqya Hildayati, Wajah Manisnya Curi Perhatian

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK