Jakarta -
Kondisi di awal kehamilan masih rentan mengalami
keguguran. Untuk itu, banyak ibu hamil yang diresepkan
obat penguat kandungan oleh dokter.
Di antaranya banyak obat-obatan, salah satunya yang kerap diresepkan yakni duphaston. Ini merupakan merk dagang obat yang berisi hormon biasa disebut dydrogesterone (progesteron).
Produk ini biasanya diberikan pada wanita yang mencoba hamil, tapi terbukti kekurangan hormon progesteron. Mengutip laman
Ndtv, setelah konsepsi terjadi, hormon progesteron hanya diindikasikan pada kehamilan dengan teknik reproduksi yang dibantu seperti IVF, atau dalam kasus keguguran berulang.
Tetapi, penggunaan duphaston sendiri tidak direkomendasikan secara berlebihan karena dapat menyebabkan efek samping yang buruk bagi kesehatan.
Efek samping obat penguat kandungan/ Foto: iStock |
"Jika digunakan secara berlebihan, risiko kematian janin dan aborsi spontan, rambut yang tidak diinginkan pada wajah janin perempuan, cacat lahir pada bayi seperti langit-langit mulut sumbing dan kelainan jantung bisa muncul,"ujar Dr Chandra M. Gulhati.
Biasanya, ketika keguguran berulang dialami seorang ibu, duphaston yang direkomendasikan memang hanya dibutuhkan pada trimester pertama karena plasenta belum berfungsi penuh dan tidak menghasilkan hormon yang cukup. Setelah 12 minggu, hal ini pun tidak lagi menjadi permasalahan, seperti dikutip dari laman
Health24.
Untuk itulah, penggunaan progesteron selama
kehamilan tidaklah dianjurkan. Selama kehamilan, ibu hamil sebaiknya meminum obat wajib minimal seperti asam folat 5mg setiap hari dan jika
ibu hamil memiliki anemia dapat mengonsumsi zat besi bersamaan dengan asam folat satu kapsul sehari.
Semoga membantu ya, Bun.
Simak juga alasan ibu hamil dilarang makan sushi dalam penjelasan di bawah ini!
(rap/rap)