Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Sering Makan Kepiting Saat Hamil Bisa Sebabkan Bayi Hiperaktif?

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Selasa, 06 Aug 2019 13:34 WIB

Kalau Bunda sering makan kepiting saat hamil, bisa membuat bayi alergi atau hiperaktif? Mitos atau fakta ya?
Sering Makan Kepiting Saat Hamil Bisa Sebabkan Bayi Hiperaktif? /Foto: Istimewa
Jakarta - Jika Bunda pencinta makanan laut, mungkin kepiting jadi salah satu hidangan yang wajib disantap. Namun benarkah, sering mengonsumsi kepiting saat hamil bisa menyebabkan bayi hiperaktif?

Menurut penjelasan dr.Ameetha Drupadi, ibu hamil konsumsi kepiting dan menyebabkan bayi hiperaktif itu mitos. Hal itu sama sekali tidak ada hubungannya.

"Di kepiting ini sebenarnya tinggi protein dan lemak atau kolesterol, ketika dikonsumsi oleh ibu, diolah oleh tubuh jadi lemak dan energi, tidak berpengaruh pada kondisi psikologis bayi jadi hiperaktif," ujar Ameetha, ketika dihubungi HaiBunda.



Selain itu, melansir Medical News Today, menurut rekomendasi 2017 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS dan Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) AS, kepiting yang dimasak jadi salah satu pilihan makanan laut terbaik untuk dimakan saat hamil. FDA juga mencatat, makan berbagai jenis ikan saat hamil sangat bermanfaat.

Lebih lanjut, mengutip laman Health Line, berikut ini hal yang mesti diperhatikan sebelum Bunda makan kepiting maupun makanan laut lainnya.

1. Hindari makanan laut mentah

Ikan dan kerang mentah atau setengah matang lebih mungkin mengandung parasit dan bakteri berbahaya. Makan makanan laut dalam keadaan mentah ini bisa menyebabkan penyakit seperti listeriosis, toksoplasmosis, dan salmonela.

Sering Makan Kepiting Saat Hamil Bisa Sebabkan Bayi Hiperaktif?Makanlah kepiting matang /Foto: Istimewa


Kehamilan mengubah sistem kekebalan tubuh dan membuat ibu hamil lebih sulit melawan mikroorganisme bawaan makanan yang menyebabkan penyakit. Selain itu, sistem kekebalan tubuh janin yang sedang berkembang pun tidak cukup canggih untuk berjuang sendiri. Sehingga, mengonsumsi makanan laut mentah atau setengah matang dapat menyebabkan cacat lahir atau keguguran.

2. Hindari makanan laut bermerkuri tinggi

Sebagian besar ikan atau makanan laut mengandung merkuri. Tentunya dalam jumlah besar ini bisa berbahaya bagi perkembangan sistem saraf bayi.



Merkuri juga dapat menumpuk di aliran darah. Beberapa ikan bermerkuri tinggi yang dianjurkan FDA untuk dihindari yakni ikan todak, raja makarel, hiu, marlin. Sebaliknya, pilih makanan laut dengan merkuri yang lebih rendah seperti udang, kepiting, lobster, salmon, atau kerang.

Lihat pula video soal alasan ibu hamil tidak boleh makan sushi ini, Bun.

[Gambas:Video Haibunda]

(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda