Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kehamilan Berisiko Tinggi, Kenali 12 Penyebabnya Bunda

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 06 Oct 2019 13:05 WIB

Kehamilan berisiko tinggi dan berpotensi membahayakan ibu dan bayi bisa disebabkan beberapa hal yang mungkin tidak Bunda sadari.
Ilustrasi ibu hamil/ Foto: iStock
Tidak semua kehamilan dikatakan sehat atau normal, Bun. Ada juga yang dikategorikan kehamilan berisiko tinggi. Sehingga, perlu perawatan khusus.

Namun, Bunda enggak perlu khawatir dan takut untuk hamil lagi. Penanganan yang tepat dari dokter membuat risiko berkurang di kehamilan selanjutnya.

Menurut dokter spesialis kandungan dan kebidanan, Janice Lynn Henderson, M.D, mengalami satu kehamilan berisiko tinggi bukan berarti kehamilan yang akan datang dianggap berisiko juga. Komplikasi yang terjadi pada janin dalam satu kehamilan, belum tentu akan terjadi di kehamilan berikutnya karena kondisi kesehatan bisa berubah seiring waktu.

"Namun, jika memiliki kehamilan yang berakhir prematur, risikonya besar ibu melahirkan prematur lagi di kehamilan selanjutnya," kata Henderson, dikutip dari laman Johns Hopkins Medicine.

Hal paling penting jika Bunda tahu kehamilan berisiko tinggi adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis yang berpengalaman. Dokter akan memantau kehamilan dan serviks melalui ultrasonografi (USG).

Lalu apa saja penyebab kehamilan berisiko tinggi? Melansir BabyCenter, berikut 12 penyebabnya, Bun. Klik next untuk lihat daftarnya.

Bicara soal kehamilan, simak juga tips hamil anak perempuan dan laki-laki, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Penyebab Kehamilan Berisiko Tinggi

Ilustrasi ibu hamil/ Foto: iStock

1. Kelainan darah

Kelainan darah seperti talasemia dapat membuat kondisi kesehatan ibu hamil semakin buruk. Ibu juga berisiko menurunkan talasemia pada bayi yang dikandungnya.

2. Tekanan darah tinggi

Bunda tetap bisa memiliki kehamilan normal meski punya darah tinggi. Namun, kondisi ini tidak dapat diobati dan bisa menyebabkan bayi terlambat tumbuh atau lahir lebih awal dari perkiraan. Komplikasi tekahan darah tinggi adalah preeklampsia dan placental abruption (kondisi di mana plasenta sebagian atau seluruhnya terpisah dari rahim sebelum bayi lahir).

3. Depresi

Ibu hamil rentan depresi. Jika depresi tidak diobati, bisa berisiko pada janin . Begitupun bagi ibu hamil yang mengonsumsi obat-obatan untuk depresi.

4. HIV atau AIDS

Jika ibu hamil positif HIV atau AIDS, bayi bisa terinfeksi sebelum dilahirkan, selama persalinan, atau saat menyusui. Untungnya, beberapa pengobatan bisa mengurangi risiko ini.

5. Lupus

Lupus adalah penyakit autoimun yang dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur dan preeklampsia. Terjadinya kehamilan juga bisa membuat penyakit lupus memburuk.

6. Usia ibu

Ibu berusia 35 tahun atau lebih yang pertama kali hamil berisiko lebih besar mengalami komplikasi dan masalah kesehatan selama hamil.

Penyebab Kehamilan Berisiko Tinggi

Kehamilan berisiko tinggi preeklamsia/ Foto: iStock

7. Diabetes tipe 1 dan 2

Jika ibu hamil punya diabetes tipe 1 dan 2 tapi tidak dikelola dengan baik, risikonya si ibu bisa mengalami tekanan darah tinggi, melahirkan prematur, bayi berukuran besar (makrosomia), dan bayi dengan cacat lahir. Bayi yang lahir juga mungkin mengalami masalah pernapasan, kadar glukosa rendah, dan penyakit kuning.

8. Penyakit ginjal kronis

Kondisi ini bisa meningkatkan risiko keguguran, tekanan darah tinggi, preeklampsia, dan kelahiran prematur. Kehamilan juga bisa menambah ketegangan pada ginjal.

9. Obesitas

Memiliki indeks masa tubuh (IMT) 30 atau lebih sebelum hamil membuat kehamilan berisiko. Obesitas bisa menyebabkan diabetes gestasional, diabetes tipe 2, dan tekanan darah tinggi selama kehamilan.

10. Penyakit tiroid

Hipotiroid atau hipertiroid selama hamil bisa menyebabkan masalah pada bayi. Misalnya, bayi lahir prematur, berat badan lahir rendah, keguguran, dan preeklamsia.

Kesepuluh kondisi di atas terjadi pada ibu sebelum hamil dan berpengaruh pada kehamilan. Ada juga kondisi yang terjadi saat hamil dan bisa membuat kehamilan yang berisiko, di antaranya:

11. Diabetes gestasional

Penyakit ini berkembang selama kehamilan. Diabetes gestasional dapat dikontrol dengan mengikuti diet terencana dan perawatan khusus, termasuk obat-obatan seperti insulin. Apabila tidak terkontrol, bisa menyebabkan risiko bayi lahir prematur, tekanan darah tinggi, dan preeklampsia.

12. Preeklampsia

Kondisi serius ini terjadi di trimester kedua kehamilan. Membuat tekanan darah naik dan protein keluar dalam urine.

Preeklampsia dapat memperlambat pertumbuhan janin dan memengaruhi kesehatan ibu hamil. Melahirkan adalah jalan satu-satunya untuk mengatasi preeklampsia, jika perlu ibu harus melahirkan bayinya lebih awal.


(ank/rdn)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda