Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Bedanya Kontraksi Asli dan Palsu, dari Durasi hingga Rasa Nyeri

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 24 Jul 2020 05:40 WIB

Kontraksi
Perbedaan Kontraksi Asli dan Palsu, dari Durasi hingga Rasa Nyeri/ Foto: iStock
Jakarta -

Kontraksi menjadi tanda umum yang dirasakan wanita sebelum melahirkan. Namun, kontraksi juga bisa dirasakan di trimester kedua, Bunda.

Faktanya, ada dua jenis kontraksi yang dialami ibu selama hamil, yaitu kontraksi asli dan palsu. Dalam ilmu medis, kontraksi palsu dikenal dengan nama Braxton-Hicks.

Lalu apa beda kontraksi asli dan palsu? Apakah keduanya harus langsung mendapatkan pertolongan medis?

Kontraksi Asli

Kontraksi asli terjadi ketika tubuh melepaskan hormon oksitosin. Hormon ini lalu merangsang uterus untuk berkontraksi. Ini menjadi sinyal bahwa tubuh ibu memasuki proses persalinan.

Dilansir Healthline, kontraksi asli umumnya dimulai sekitar minggu ke-40 kehamilan. Kontraksi yang terjadi sebelum minggu ke-37 dapat disebut sebagai persalinan prematur.

Kontraksi asli mengencangkan bagian atas rahim untuk mendorong bayi ke jalan lahirnya, sebagai persiapan untuk melahirkan. Kontraksi ini juga membuat leher rahim menipis untuk membantu bayi mudah keluar.

Rasa sakit kontraksi asli digambarkan seperti gelombang. Awalnya, nyeri masih biasa, lalu naik dan terasa sangat sakit. Namun, rasa nyeri ini akhirnya akan berkurang lagi.

Kontraksi asli sebagai tanda melahirkan biasanya terjadi dengan jarak waktu. Kontraksi pertama dan kedua berjarak 5 menit, berikutnya semakin turun dengan jarak 3 sampai 1 menit. Rasa nyerinya akan menjadi intens dan menyakitkan seiring waktu.

Lama terjadinya kontraksi asli sekitar 30 sampai 70 detik. Semakin dekat waktu melahirkan, terjadinya pun lebih sering. Rasa nyeri kontraksi asli tidak akan hilang meski ibu berpindah posisi.

Kontraksi ini dimulai di punggung bagian bawah dan bergerak ke perut, Bunda. Namun, bisa juga sebaliknya, yaitu dimulai di perut lalu bergerak ke belakang tubuh.

Young pregnant woman suffering belly ache and calling on the phone sitting on a couch in the living room in a house interiorIbu hamil kontraksi/ Foto: iStock

Kontraksi Palsu

Nah, konsultan laktasi dan trainer doula Robin Elise Weiss, PhD, MPH, menjelaskan bahwa kontraksi palsu didefinisikan sebagai kontraksi intermiten. Umumnya tanpa rasa sakit dan terjadi setiap 10 hingga 20 menit setelah trimester pertama kehamilan.

"Terkadang kontraksi ini disebut kontraksi pra persalinan. Tidak semua ibu hamil mengalami kontraksi ini, tapi ada beberapa yang sering mengalaminya selama kehamilan," kata Weiss, dikutip dari Very Well Family.

"Beberapa ibu mengatakan bahwa mereka merasakan kontraksi palsu pada kehamilan berikutnya dan tidak di kehamilan pertama," sambungnya.

Umumnya ibu hamil akan sadar saat tangan menyentuh perut yang terasa mengencang. Ibu lainnya akan merasakan perut kencang tanpa dipegang.

"Anda tidak perlu memperhatikan kontraksi ini kecuali terasa menyakitkan atau terjadi terlalu sering. Ini bisa saja menjadi tanda persalinan prematur," ucap Weiss.

Kontraksi palsu ini juga dapat membuka rahim seperti kontraksi asli. Bedanya, kontraksi palsu tidak akan membuat ibu melahirkan. Waktu terjadi kontraksi palsu umumnya di trimester kedua, namun lebih sering di trimester ketiga.

Melansir dari berbagai sumber, kondisi ini umumnya muncul di sore dan malam hari, terutama pada ibu hamil yang aktif. Bunda mungkin tidak melihat tanda melahirkan, tetapi kontraksi palsu yang sering terjadi menandakan semakin dekatnya waktu melahirkan. Kontraksi palsu digambarkan:

- Intensitas tidak beraturan
- Jarang terjadi
- Tidak dapat diprediksi
- Lebih terasa tidak nyaman
- Biasanya tidak menyakitkan
- Hanya terasa di perut saja
- Dapat berkurang atau hilang sama sekali
- Kontraksi datang dan pergi
- Tidak terasa kuat atau seperti ingin melahirkan
- Kontraksi mungkin hilang saat ibu berpindah posisi

Ibu yang sedang melahirkanIlustrasi ibu hamil melahirkan/ Foto: Thinkstock

Kontraksi palsu bisa terjadi karena faktor pemicu, seperti dehidrasi, penyakit yang menyebabkan ibu mual dan muntah, gerakan janin, atau aktivitas ibu yang mengangkat benda berat, serta berhubungan seks.

Bunda bisa mengurangi rasa tidak nyaman dari kontraksi palsu ini lho. Berikut beberapa caranya:

1. Mengubah posisi, dapat berbaring jika terlalu lama berdiri atau jalan-jalan setelah duduk.

2. Mandi dengan air hangat selama kurang lebih 30 menit.

3. Banyak minum air putih.

4. Minum secangkir teh herbal hangat atau susu.

Kalau Bunda enggak yakin dengan kontraksi yang dirasakan, segera hubungi dokter ya. Meski kontraksi yang dialami palsu, bantuan medis bisa menenangkan Bunda.

Simak juga ciri hamil dilihat dari perubahan kulit, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda