Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Perbedaan Kontraksi Palsu, Kontraksi Dini & Kontraksi Jelang Persalinan Yaitu....

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Minggu, 08 May 2022 13:33 WIB

Ilustrasi kehamilan
Ilustrasi kontraksi palsu/Foto: dok. Freepik
Jakarta -

Masa-masa menjelang persalinan merupakan masa yang sangat ditunggu sekaligus mendebarkan bagi para ibu hamil. Dalam fase ini biasanya Bunda akan harap-harap cemas menanti kelahiran Si Kecil. Maka itulah banyak hal yang harus dipersiapkan jelang persalinan termasuk kesiapan fisik, mental, dan pengetahuan mengenai kontraksi.

Kontraksi biasanya ditandai dengan rasa mulas dan perut yang mengeras. Namun Bun, tidak semua kontraksi ini adalah pertanda melahirkan karena bisa juga hanya menjadi gejala dari kontraksi palsu. Tidak semua hal buruk terjadi kala kontraksi palsu karena ini bisa juga menjadi pertanda Si Kecil sedang mempersiapkan jalur keluarnya.


Meski begitu, Bunda harus tahu dulu nih apa saja perbedaan dari kontraksi palsu dengan kontraksi jelang waktu persalinan. Termasuk juga mengetahui soal yang namanya kontraksi dini. Simak penjelasannya berikut ya, Bun.

banner janin aktif di sebelah kiriFoto: haibunda.com/novita rizki

1. Kontraksi dini
Kontraksi dini sesuai dengan namanya merupakan gejala-gejala dini sebelum usia kehamilan 37 minggu dengan ditandai adanya kram perut, sakit punggung, perut, panggul, dan kemaluan terasa ditekan, buang angin yang sering serta konstipasi.

Tidak perlu panik ya, Bun ini biasa terjadi ketika ibu hamil sedang kelelahan. Cobalah bersantai dengan minum air hangat atau berjalan-jalan santai sembari mengembuskan napas perlahan.

2. Kontraksi menjelang waktu persalinan
Kontraksi ini disebut juga sebagai kontraksi asli menjelang persalinan dan biasanya akan ditandai juga dengan pembukaan serviks sekitar 4 hingga 10 cm. Ciri umum kontraksi persalinan yang dirasakan di antaranya seperti, nyeri hebat pada perut bagian bawah seperti kram menstruasi, merasa kontraksi di seluruh tubuh mulai dari punggung, perut, paha hingga kaki, kemudian keluar lendir bercampur darah selagi serviks yang semakin terbuka.

Ambil dan embuskan napas teratur. Paling penting adalah tidak panik dengan rasa sakit yang ditimbulkannya. Minta suami atau doula pendamping Bunda untuk memijat punggung/pinggul dan memberi afirmasi positif. Si Kecil sebentar lagi akan segera hadir ke dunia, Bun!

3. Kontraksi palsu
Kontraksi palsu ini sering juga disebut dengan Braxton-Hicks, di mana perut ibu hamil akan terasa kencang. Akan tetapi tidak bersamaan dengan rasa nyeri dan hanya terpusat kencang di bagian perut saja. Kontraksi palsu ini bisanya disebabkan oleh kelelahan dan dehidrasi pada ibu hamil.

Umumnya kontraksi palsu terjadi pada usia kehamilan yang sudah menginjak usia empat bulan. Kontraksi ini biasanya dapat diredakan dengan mengubah posisi tidur dan merelaksasi tubuh.

Hal yang harus diperhatikan bagi ibu hamil ketika terjadi beberapa kali kontraksi palsu ini berarti menjadi pertanda kekurangan sesuatu pada tubuh ibu hamil sendiri. Meski bukan sesuatu yang berbahaya, kontraksi palsu yang terlalu sering juga tidak baik bagi ibu hamil itu sendiri. Sebaiknya jika kontraksi palsu sering terjadi harus diimbangi dengan memperbanyak konsumsi air putih, kemudian melakukan yoga atau olahraga yang membuat tubuh rileks serta dengan istirahat yang cukup.

Itulah beberapa kontraksi yang pada umumnya pasti terjadi pada Bunda hamil. Kantongi pengetahuan ini ya, Bun agar tidak panik dan salah mengenali jenis kontraksi pada saat persalinan nanti. (PK)

Simak juga video berikut mengenai manfaat permen karet untuk mencegah kelahiran prematur. 

(ziz/ziz)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda